15. skak mat

10.6K 1.5K 249
                                    

Mau cuma pake kaos kutang doang kek, pake kutang doang kek, kang mas tetep caemmm 😍 lah

Aku dedikasiin part ini buat kalian yg udah nyumbangin jempolnya buat klik2 klik2 si bintang kejora, lumayan kang mas naik 1 peringkat lagi setelah kemarin nyunsep di ranking 20 😂😆
I call your daddy, you guys awesome lahh mwahhh mwahhh 😘💋

Jaka POV

Aku menahan kekehan yang hampir kembali meluncur dari mulutku mengingat Mitha yang menabrak pintu kamarnya tadi.

Kulihat keningnya merah dan benjol akibat benturan yang lumayan keras.

Mitha sedari tadi sibuk mengusap-usap keningnya memakai rambut panjangnya dengan mulut mengerucut.

Tadi sebelum kami pergi, aku menyarankan untuk memberi salep terlebih dahulu, tapi Mitha seperti pura-pura tidak mendengar perkataanku, dirinya melengos melewati diriku keluar dari apartmentnya terlebih dulu.

Sekarang kami sedang dalam perjalanan ke tempat di mana ayahnya berada.

Alunan lagu milik Incubus "I Wish You Were Here" terdengar samar dari radio.

"Volumenya boleh digedein Miss?" Tanyaku, daripada kami berdua diam saja, lebih baik ngedengerin lagu lawas yang aku kenal dan bisa ikutan bersenandung pelan kan?

Dirinya melirik ke arahku tangannya berhenti mengusap keningnya lalu mengangguk, sudut bibirnya terangkat sedikit, sedikit banget dan tidak terlalu kentara kalau aku tidak melihatnya secara jelas.

Pelit sekali hanya untuk tersenyum, wajahnya memang lebih cocok sinis sih.

Tanganku memencet tombol volume, pikiranku melayang mengingat dirinya di apartment tadi meminta maaf dan menyebutkan nama lengkapku.

Aku lumayan terkejut, darimana dia bisa tahu nama lengkapku? biasanya hanya memanggil you, you saja. Hanya Pak Tanto yang mengetahui nama lengkapku, karena dirinya yang memegang kopian data pribadi ku.

Siapa yang bakal menyangka dirinya memanggil nama lengkapku kan?

Jadi penasaran.

"Kita mau kemana? Ini bukan arah menuju rumah" Tanyanya menoleh ke arahku lagi.

Entah kenapa mataku langsung fokus melihat keningnya. Dan menahan kekehan tawa ku lagi.

Aku menarik nafas untuk tidak terkekeh.

"Ayahnya Miss gak tinggal di rumah lagi sejak 2 hari yang lalu, sekarang tinggal di apartment" Jawabku.

"Ha? Kok Papi gak bilang ke saya? Kamu tahu darimana? Papi bilang ke kamu? Kapan?" Tanyanya beruntun.

Aku mengulum senyumku.

Lumayanlah, ga manggil aku you lagi.

"Ayahnya Miss ngasih tau saya waktu ke kantor beliau 2 hari yang lalu" Jawabku.

Bisa kurasakan matanya yang memandangiku beberapa saat lamanya.

Aku menoleh ke arahnya, Mitha buru-buru membuang pandangannya ke arah jalanan.

"Papi sekarang lebih percaya kamu ya, biasanya kalau ada apa-apa Papi pasti cerita ke saya" Katanya pelan, tangannya kembali mengusap-usap keningnya.

"Beliau memberitahukan perihal ini karena sekalian memberikan saya tugas yang lain" Jawabku.

"Tugas untuk mengawasi saya lebih ketat? Sebenarnya untuk apa sih Papi nyewa jasa pengawalan ini? Saya jelas-jelas sudah dewasa, tidak perlu pengawalan atau apapun itu"

don't tease my bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang