Prolog

138 13 1
                                    

"Eeeegggg... Eeeegghh... Huh... Huh... Eerrrggghhh..."

"Aaakkkkhhh...."

"Huh... Huh..."

Owe...
Owe...
Owe...

"Huft... Akhirnya..."

Telah lahir kedunia bayi mungil nan menggemaskan dan memberi kebahagiaan kepada orang tuanya serta keluarga besarnya.

Dukun bayi yg membantu Delia Kalahan melahirkan ini tercengang melihat bayi mungil yg baru saja di lahirkan itu ia menatap bayi itu lekat-lekat ada yg aneh dengan bayi itu.

"Ada apa mbok ? Bayi saya tidak apa-apa kan dan apa jenis kelaminnya ?" tanya delia penasaran dengan suara lemasnya.

Dukun bayi itu pun tak menjawab ia masih terus menatap bayi itu.

"Mbok ?" panggil delia lagi menyadarkan dukun bayi itu.

Kemudian dukun bayi itu pun sadar dari lamunannya.
"Ini, jenis kelaminnya perempuan nduk, anak sinduk sedikit berbeda nduk"

Delia pun khawatir apa maksudnya berbeda apa bayinya cacat atau apa ? Delia mulai berfikir yg tidak-tidak dan untuk memastikan ia pun kembali bertanya pada dukun bayi itu.

"Maksudnya, berbeda bagaimana mbok ?" tanya Delia penasaran ia berharap anaknya tidak cacat.
"Apa bayi saya cacat mbok ?"

"Tidak-tidak bayi sinduk gak cacat tapi--" ucap kan bayi itu terhenti.

"Tapi apa mbok kenapa tidak di lanjutkan ?" Delia pun semangkin penasaran dan khawatir.

"Kebanyakan bayi yg baru dilahirkan rambutnya belum tukul nduk alias gundul tapi bayi sinduk rambutnya sangat lebat dan yg buat mbok kaget, rambut bayi sinduk sangat serasi deng warna matanya bukan hitam tapi biru nduk." Delia tercengang ia menetralisir setiap kata yg di ucapkan dukun bayi tersebut.

"Ini liat nduk" dukun bayi tersebut pun menyerahkan bayi mungil itu pada Delia dan benar saja rambut bayinya memanglah berwarna biru langit dan sangat serasi dengan matanya, itu sangatlah indah.

"Saya baru ini pertama kalinya melihat warna rambut bayi yg baru dilahirkan berwarna seperti itu, sangat menakjubkan" decak dukun bayi tersebut.

Kemudian Delia pun memanggil sang suami yg tadi keluar karna tidak tahan melihat Delia kesakitan saat melahirkan tadi hingga ia menangis, sungguh suami yg baik.

"Mas..." panggil Delia, dan sang suami pun masuk kedalam kamar.

"Anak kita sudah lahir, apa jenis kelaminnya ?" tanya nya saat melihat bayi mungilnya di gendong oleh Delia.

"Anak kita perempuan Mas dan lihat warna mata dan rambutnya" Dandi desta kalahan suami dari Delia Malahan ini pun menyentuh rambut anaknya dan menatap matanya.

"Mustahil" satu kata itulah yg keluar dari mulutnya.

"Ini aneh Sayang tapi ya, ini sangatlah bagus ini warna kesukaanmu" ujar Dandi yg masih membelai rambut anaknya.

"Kita beri nama siapa mas...?" Dandi pun berfikir.

"Abigel"

"Ya mas itu bagus, Abigel Kalahan"

2 Tahun Kemudian.

********************
Gimana mau di next ?

Menurut kalian menarik atau tidak cerita ini ? Dan kritik dan sarannya tidak masalah senantiasa diterima untuk nambah ilmu

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang