Tak butuh alarm untuk membangunkan seorang Nara dari tidur nyenyaknya di atas kasur empuk nan nyaman di dalam pelukan hangat selimut lembut yang menyentuh kulit halus laki-laki di usia menjelang 30 tahun itu. Cukup sinar matahari yang malu-malu menyelinap melalui sisi gorden di kamar pria 28 tahun saja.
Nara Rifkyfiar bukannya tak mengantuk hingga dia mampu terbangun hanya karena secerca sinar matahari. Kegiatannya di malam hari membuat durasi tidur lebih pendek dan kewajiban di pagi hari memaksa untuk sudah sadar saat membuka mata.
Sudah lama Nara menolak tawaran menjadi guru les privat namun tawaran kali ini tak mampu dia tolak. Bagaimana tidak, jika biasanya orang tua calon murid yang menghubunginya kali ini calon muridnya repot-repot bertandang ke apartement memohon agar Nara mau menjadi guru les privat dengan alasan demi lulus ujian masuk universitas impian.
Nara tentu menolak. Beberapa alasan mendasarinya salah satu, sudah sekitar 2 tahun dia keluar dari agensi guru les privat itu, tak masuk akal baginya seseorang datang ke kediamanya memohon menjadi guru les privat. Bukan menyombongkan diri, Nara memang jenius dan dikenal selalu berhasil mengajari muridnya, pembawaan yang ramah dan baik didukung wajah tampan membuat setiap murid mudah patuh. Nara spesialis les privat untuk anak-anak yang ingin lulus ujian masuk PTN.
Alasan kedua, anak muda ini terlalu tampan! Matanya bagai matahari sore yang menenangkan, sekali lihat saja Nara yang memang tertarik pada laki-laki akan dengan rela mengangkang di bawah pemuda 19 tahun itu. 19 tahun, ingat dan catat usia pemuda itu, badannya tinggi dengan otot lengan yang berisi dia memakai kaos ketat hingga otot-otot lainnya tercetak dengan jelas. Kulit sawo matang seperti kebanyakan anak pantai di Bali, rambutnya kecoklatan hingga Nara bingung apa dia anak pantai atau malah suka gym.
Tentu Nara menolak pemuda bernama Bagas Elfiky itu. Dia tak mau ada skandal dan berita di media dengan judul "seorang guru les privat mencabuli muridnya yang sexy" . Nara menggeleng keras.
Namun apa daya. Pesona dan rayuan Bagas meluluhkan perasaan banci tersembunyi di dalam hati kecil Nara yang tertutup wajah tampannya.
Nara tengah asik dengan kegiatan mempertampan diri depan kaca sebesar dirinya. Kemeja putih polos menutupi badan indahnya berisi namun tanpa otot dengan celana bahan. Hari pertama mengajar Si pemuda tampan. Nara berdebar antara tak ingin mengajar karena takut salah fokus dan bersemangat karena akan bertemu Bagas.
###
Dengan kaca mata bertengger cantik di antara hidung mancung Nara, kakinya bertumpu satu sama lain dan fokus dengan bahan ajar di tangan kanan. Di depannya Bagas mengerjakan prediksi soal SAINTEK yang dia download dari internet dan printout.
"Saya sudah selesai, Pak," ujar Bagas sambil menegagkan badan. Nara berusaha secool mungkin menyembunyikan ketertarikannya pada tubuh berotot pemuda 19 tahun itu.
Jari lentik Nara mengambil soal-soal itu. Memerhatikan dengan seksama. "Kamu pintar, seharusnya tak butuh les private dari saya." Bagas memamerkan senyum simpul dengan mata menyipit penuh arti, membuat tengkuk Nara bergidik. Senyum menggoda yang dia layangkan pada Nara bahkan membuatnya bergairah seolah senyum itu menginginkan dia menari di atas tubuh sawo matang Bagas.
"Bapak jangan muji saya. Sudah setahun saya memilih berselancar daripada pendidikan, otak saya sudah lumutan." Duh, suara ngebass Bagas membuat Nara berkhayal di balik wajah coolnya, suara itu tengah berbisik di telinga dengan nafas terengah menahan gairah. Ohh, Nara kecil mulai bangun.
Nara Pov
Saya sudah gak kuat lagi mengajari Bagas. Sepanjang mengajar tubuh saya benar-benar merasa butuh pelampiasan, dia begitu hot. Gak adil! Tubuhnya sawo matang terlalu sering diterpa sinar matahari, rambut kecoklatan dan mata sehangat matahari sore belum lagi otot bisepnya menggoda sekali, dia 19 tahun!. Saya bisa dikira pedo kalo naksir pemuda ini yang dengan senang hati mengangkang lebar mempertontonkan si pinky imut di bawah sana di depan matanya sambil mengedip manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Banci dan Murid Hot
General FictionSetiap Nara berhadapan dengan Bagas hanya ada dua hal yang menjadi fokusnya Headline di berita kriminal "Pemuda 19 tahun dicabuli guru les privatenya yang Banci." Atau "Pemuda 19 tahun perkosa guru les privatenya yang banci"