Aku mengagumimu
Seperti Desember menanti hujan
Yang dalam diamnya memendam
Menanam benih harapanAku mengagumimu
Seperti pucuk daun menanti embun
Yang beningnya menyejukkan
MenghidupkanAku mengagumimu
Seperti ilalang diterpa sang bayu
Tak terdengar namun dipahami
Semilirnya jelas menyapa, menyentuhSeperti rintik hujan
Yang yakin pasti jatuh ke bumi
Aku merasa itu sepertimu
Yang akan menepati segala sandiHingga pada suatu hari
Seperti sedang melayang
Lantas terbanting ke dasar bumi
Semua yang terindera ternyata palsuSeperti kayu yang menjadi abu
Tak terima tapi tak berdaya
Segala hal yang yakin kuduga
Menguap sia-siaSalahku, bukan salahmu
Aku yang mengikuti lika liku sandi
Menelusuri lorong misteri yang kau umbar
Terjebak dalam firasat semuSalahku, bukan salahmu
Kau hamburkan bunga-bunga
Dan aku memungut kelopak-kelopaknya
Menikmati wangi dan rupa-rupa indahnyaSalahku, bukan salahmu
Kau yang menebar sandi ambigu
Dan aku salah memahami
Tersesat di sudut pasrahAku mengagumimu
Itu hanya dulu
Kini pagar tegas memberi batas
Segala rasa telah aku lepas@Sorong, 21 Januari 2018