7

6K 672 13
                                    

Chanyeol menghampiri Baekhyun yang berada di dalam kamarnya.

"Bee~" Chanyeol memeluk Baekhyun yang duduk di ranjangnya dengan memegang tablet.

"Apa yang kau lakukan disini? Kukira kau sudah pulang ke rumah." Baekhyun melirik Chanyeol sebentar dan kembali berkutat pada pekerjaannya.

"Aku lebih betah berada disini." Chanyeol mengecupi pipi Baekhyun gemas. "Aku lapar.."

"Baiklah. Setelah makan kau harus pulang. Irene menunggumu, kau tau?"

"Kau mengusirku?"

"Tidak. Aku hanya tidak suka jika aku disebut perebut suami orang, Channie~" Baekhyun mencubit pipi Chanyeol.

"Oke.." Chanyeol melepaskan pelukannya.

***

Chanyeol melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya pelan. Melirik sekitar, mungkin saja Irene ada di sana.

"Chanyeol?"

Chanyeol tersentak. Ia melihat Irene di depan kamarnya. Penampilannya acak-acakan. Kantung matanya menghitam. Pipinya tidak terlihat chubby lagi. Dan lagi, bibir pinknya agak pucat. Padahal, Chanyeol hanya meninggalkannya sekitar 3 hari.

"Akhirnya kau pulang." Irene mendekat. "Aku merindukanmu." Ia memeluk Chanyeol.

"Ya aku juga merindukan- mu." Ucap Chanyeol agak tersendat.

"Apa kau lapar? Aku sudah memasak." Irene bertanya sambil tersenyum.

"A-ah... Aku belum makan."

Irene menarik tangan Chanyeol. "Kebetulan, aku sudah memasakkan mu."

Chanyeol mengikuti Irene. Mereka memasuki ruang makan. Dan untuk kesekian kalinya tubuh Chanyeol tersentak. Makanan yang dimasak oleh Irene sama persis dengan yang Baekhyun masakkan untuknya tadi.

Chanyeol meremas kepalanya kuat. Ia merasakan sakit kepala yang sangat luar biasa lagi. Ia melepaskan genggaman tangan Irene.

"Kau menyukainya?"

"Hm.. ini enak sekali. Aku bahkan tidak tau masakanmu rasanya sama persis dengan buatan Eomma.."

"Aku belajar pada Eomma. Untuk menyambut kepulanganmu."

"Aku senang mendengarnya."

"2 bulan lagi hari pernikahan kita. Aku harap semuanya berjalan lancar."

"Chan—

Chanyeol jatuh bersimpuh. Irene menahan tangan Chanyeol. Chanyeol menatap Irene.

"Baekhyun..."

Deg!

Irene merasa hatinya panas. Chanyeol menyebut Baekhyun.

"Chanyeol." Irene berlutut di depan Chanyeol. "Ada yang sakit?"

"Kau- bukan Baekhyun.." Irene merasa hatinya semakin sakit. "Dimana-

"Chan kau kelelahan. Kau harus istirahat."

"Tidak." Chanyeol bangkit dan melepas genggaman tangan Irene lagi. "Aku membutuhkan Baekhyun."

"Kau butuh Baekhyun hanya untuk sebuah pelukan?" Irene membuka kedua tangannya. "Aku bisa memelukmu."

Chanyeol terlihat ragu. Kemudian ia mendekat dan menyambut baik pelukan Irene. Tapi ada sesuatu yang mengganjal. Jadi Chanyeol melepaskan pelukannya.

"Sudah cukup." Chanyeol berjalan menuju kamar tamu. Ia merogoh sakunya dan mengambil handphonenya.

"Baek... Bisakah kau- kerumahku?"

***

Baekhyun meminta tolong kepada salah satu security di sana untuk membukakan pagar untuknya.

"Terimakasih, maafkan aku telah menganggu malam kalian.."

Baekhyun mendesah. Ia menatap pintu di depannya malas. Baru saja ia berpisah dengan Chanyeol mungkin 1 jam? Chanyeol sudah memanggilnya lagi. Baekhyun mengetuk pintu di depannya. Menunggu seseorang atau bahkan Chanyeol untuk membuka pintunya.

"Selamat—

"Tuan Byun..." Seorang maid menundukkan badannya.

"Maafkan aku datang malam-malam begini. Apa Irene dan Chanyeol ada di dalam?"

"Nyonya Irene berada di kamarnya. Tapi mungkin Tuan Park tidak. Salah satu maid melihatnya memasuki kamar tamu di dekat tangga. Jadi ia membersihkan kamar itu. Kalau tidak keberatan, tuan bisa mengikuti saya."

Baekhyun mengangkat tangannya. "Tidak aku bisa sendiri. Maafkan aku sudah mengganggu waktu mu."

Baekhyun meninggalkan maid itu dan berjalan menuju kamar yang dimaksud. Heol, jangan tanya kenapa Ia bisa begitu hafal dengan isi rumah ini.

Ia membuka pintu kamar tersebut dan melihat Chanyeol tengah meringkuk di dalam selimutnya. Membuat bibirnya melengkung.

"Chan.." Chanyeol memalingkan wajahnya, menatap Baekhyun. "Ada apa?" Baekhyun menghampiri Chanyeol dan duduk di sebelah Chanyeol di atas ranjang.

Chanyeol memeluk Baekhyun. "Aku tidak tau. Kepalaku sakit lagi." Chanyeol menyamankan posisinya. "Irene memasakkan ku masakan yang sama dengan yang kau masak tadi. Dan saat itu kepalaku sakit, hanya wajahmu yang lagi-lagi muncul di kepalaku. Bahkan saat Irene memelukku, aku tidak tahan karena aku hanya bisa memikirkannya.."

Baekhyun membalas pelukan Chanyeol dan mengusap punggung Chanyeol sebentar. Lalu ia melepaskan pelukannya.

"Tidurlah. Aku akan menemanimu."

***

Irene membuka pintu kamar tamu itu begitu seorang maid memberitahu bahwa Baekhyun datang ke rumah mereka. Ia menatap ranjang yang berada tepat di depan matanya. Memperhatikan hal yang dilakukan Chanyeol dan Baekhyun. Hingga pada akhirnya, Chanyeol tertidur dengan Baekhyun di dalam dekapannya.

"Aku tidak tau kalau mencintaimu bisa sesakit ini, Yeol..." Irene membetulkan rambutnya. "Tapi aku akan membuatmu kembali lagi padaku."

TBC

Love to Return [CHANBAEK] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang