24

411 28 0
                                    

Malam ini mereka sibuk menyiapkan untuk BBQ, ji hyo masih tidur terlelap. Sampai suara rae yun  membangunkannya, memberitahu kalau waktunya makan malam. Ji hyo bangun tapi tidak langsung membuka matanya, ia merenggangkan tubuhnya yang lelah.

"ya!" rae yun berteriak tepat di telinga ji hyo
"wae?" ji hyo langsung bangun duduk
"ayo makan, tidak mau makan?"
"tidak, nanti aja, aku mau tidur lagi"
"ish kalau nanti, makanannya sudah habis, cepat bangun kamu harus mengisi perut,nanti tengah malam mau cari makanan dimana kalau kamu lapar"
"ne, eomma, ne.." ji hyo bangun berjalan ke kaca merapihkan sedikit penampilannya
"siapa eommamu? Aku? Cam"
"hahaha, yasudah ayoo" ji hyo menggandeng lengan rae yun.

Disana semua sudah berkumpul, mereka sepertinya sangat senang di beri liburan oleh direktur choi.

"dia baik sekali, atasan yang mengerti bawahan" bintang 5

Ji hyo duduk  di kursi kosong sebelah ji woon.  Ji hyo tidak melihat keberadaan jong kook dan tae ho.

"sekarang jam berapa?" tanya ji hyo pada rae yun
"setengah delapan"
"emm"ji hyo mencoba mencari jong kook dengan matanya yang mengantuk, ji hyo sedang malas pergi dari duduknya. Ji hyo memakan beberapa daging.
"sunbae, mencari kim timjangnim kan"tebak ji woon
"dia disana tadi sama kang timjangnim, sepertinya mereka membicaran suatu yang penting" lanjut ji woon
"sunbae, kamu beneran menyukai kim timjangnim?" tanya ji woon
"kalau kamu menyukainya aku akan melupakanmu. Kamu sudah benar menyukainya kan? Kamu tidak akan menyesalkan? sunbae jawablah"
"ne, aku menyukainya, terimakasih untuk perhatianmu karena mengkhawatirkanku, tapi aku sudah mengambil keputusan jadi, .."
"ne aku tahu, aku akan mencoba menghilangkanmu dari pikiranku, sunbae selamat ya, semoga kamu tidak menyesal. Jika kamu menyesal datanglah padaku temui aku"
"plok" jong kook memukul dahi ji woon

Beberapa orang yang memperhatikan mereka tertawa termasuk ji hyo dan rae yun. Jong kook duduk di sebelah ji hyo, lalu memakan makanan yang ada di meja.

Setelah makanan mulai habis Ji hyo dan rae yun pergi ke ayunan yang menghadap ke pantai.

"ji hyo-a, kamu tidak akan menyesalkan memilih jong kook?" tanya rae yun menatap langit
"kenapa kalian semua bertanya seperti itu? Kalian tidak yakin kami akan bahagia?"
"sejujurnya aku sedikit tidak suka kamu bersama jong kook, kalau di pikir-pikir kalian itu sama-sama keras kepala, kalau bertengkar bagaimana? Tidak ada yang mau mengalah"
"gumawo"
"wae? Sekarang kamu menyesal"
"anni"
"trus?"
" yun-a gumawo sudah mengkhawatirkanku, tapi aku dan jong kook sudah dewasa, aku juga sudah berusaha untuk menghilangkan sikapku yang keras kepala ini hehe.. dan jong kook , aku pasti akan berakhir bahagia dengannya"
"ne, aku hanya mengkhawatirkan mu saja, aku tidak bermaksud melarangmu, tapi dan dia punya banyak kesamaan, sama-sama keras kepala, sama-sama suka petualangan, sama-sama suka makan daging, sama-sama suka melakukan tantangan, sama-sama pekerja keras" ji hyo hanya tersenyum menatap langit begitu juga dengan rae yun
"bintangnya sangat indah" puji rae yun
"yun-a kamu tahu bagiku kamu adalah bintang"
"wae? Karena aku selalu bersinar"
"Karena kamu seperti bintang, walaupun kadang tak terlihat, tapi aku tahu kamu akan selalu ada disisiku di sana, kamu seperti bintang, tak selalu tampak tapi selalu ada" tunjuk ji hyo pada langit
"kamu tahu ada perumpamaan seperti ini, "sahabat ialah seperti gugusan bintang dan gelapnya malam. Bintang membutuhkan gelap agar bisa menampakan diri dan malam membutuhkan bintang agar bisa tampak indah"
"gumawo"
"nado"

Mereka menatap bintang. Sekarang sudah jam 9 malam. Cuaca sudah semakin dingin.

"ji hyo-a ayo kita masuk disini sudah dingin" ajak rae yun bangun dari duduknya
"anni, aku masih mau disini, kamu duluan saja nanti aku menyusul"
"jangan lama-lama anginnya sudah kencang nanti kamu sakit"
"ne ne eomma ne, aku tahu"
"ish" rae yun masuk kedalam villa, didalam villa mereka sedang menonton film bersama.

THE STARRY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang