1st (The Agreement)

15.7K 1.4K 205
                                    

Kim Heechul tak hentinya memijat pelipisnya. Sedangkan istri tercintanya—Ahn Hani sibuk menyeduh chamomile tea untuk menenangkan suaminya itu. Sore ini, Heechul hampir saja terkena serangan jantung ketika tiba-tiba putri bungsunya menggebrak pintu rumah kediaman keluarga Kim, berlari menghampirinya dengan tangan kanannya yang menggendong seorang bayi laki-laki dan tangan kirinya yang menarik lengan seorang pemuda.

"Appa! Selama ini aku sudah punya anak loh! Ini anakku dan ini pemuda yang sudah menghamiliku!" pekik putri kesayangan Heechul dengan bersemangat. Bukannya merasa takut diamuk oleh ayahnya, gadis itu malah terlihat gembira dengan binar bahagia di kedua mata kucingnya.

Reaksi Heechul? Well, sebagai tipikal bapak-bapak yang seolah tertukar gender dengan istrinya, Heechul segera mengambil gagang sapu dan mengacungkan sapu tersebut pada anaknya.

"Ke sini kamu, anak nakal!" bentak Heechul sembari mengejar putri bungsunya itu.

Si gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Jennie, melotot dan segera kabur dari amukan ayahnya. Maka, terjadilah aksi kejar-kejaran di rumah kediaman keluarga Kim selama setengah jam. Hingga akhirnya Heechul menyerah karena dirinya yang sudah tua, tidak lagi kuat berlari lama-lama.

Mereka kini duduk bersama di ruang keluarga dengan Heechul yang memberikan tatapan ingin membunuh kepada pemuda yang katanya sudah menghamili putrinya itu. Sementara si pemuda hanya mampu menundukkan wajahnya sembari merutuki kebodohannya yang mau saja diajak kerjasama oleh adik tingkatnya di kampus yang bahkan tidak begitu dia kenal.

"Jadi, namamu Kim Taehyung? Dan kamu adalah kakak tingkat Jennie di kampus?" Heechul membuka topik obrolan dengan nada bicaranya yang sama sekali tidak terdengar ramah. Bahkan, raut wajahnya juga tampak masam. Sementara Hani justru terlihat tenang dan sedari tadi mengusap bahu suaminya agar suaminya sedikit mengontrol emosinya.

Taehyung mengangguk. "Iya, Ahjussi. Aku adalah kakak tingkatnya Jennie," ucap Taehyung pelan.

Heechul melotot dengan garang kepada Taehyung. "Ahjussi? Kau pikir usiaku sudah setua itu hingga kau berhak memanggilku Ahjussi?" tegurnya dengan galak.

"Appa! Jangan galak begitu dong! Memang Appa sudah tua kok! Dan sudah pantas untuk disebut Ahjussi. Kalau tidak ingin disebut Ahjussi, berarti Taehyung Oppa boleh memanggil Appa dengan sebutan Abeoji?" celetuk Jennie sekenanya.

Heechul mendelik dan segera melemparkan bantal sofa kepada putri bungsunya yang tengil itu. Untungnya, si bayi lelaki yang tadinya berada di gendongan Jennie, kini sudah berada di stroller berwarna biru yang terletak di samping sofa.

"Kamu masih berani bicara? Setelah tiba-tiba punya anak tanpa menikah terlebih dahulu, kamu masih berani bicara? Kamu ini anak siapa sih?" pekik Heechul dengan berang.

"Aku kan anak Appa dan Eomma," balas Jennie sembari memamerkan cengirannya.

Heechul menghela napas dan menyandarkan kepalanya pada bahu Hani. "Yeobo, dosa apa aku hingga memiliki anak seperti Jennie," keluhnya secara berlebihan.

"Jangan protes. Jennie itu cerminan dirimu di masa muda tahu," sahut Hani dengan tampang datarnya. Ia memberikan toyoran di kepala suaminya agar suaminya tidak bersandar di bahunya. "Minggir sana. Kepalamu berat padahal tidak ada isinya," ucap Hani dengan keji.

Sementara Taehyung hanya mampu meringis menyaksikan tingkah keluarga yang super aneh ini. Pantas saja Jennie cantik tapi aneh. Rupanya, kedua orangtuanya juga tidak kalah anehnya.

"Mana tiga anak lelaki kita? Mereka harus tahu bahwa adik kesayangan mereka sudah berbuat onar." Heechul mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruang keluarga.

Fake Spouse! (Taennie, Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang