"Suatu hubungan yang di landasi dengan keraguan dan ketidak percayaan, tidak akan berjalan lancar."- Marcelino Atmadja.
-
Teman-teman Lili berusaha menenangkan Lili yang masih menangis mengkhawatirkan kekasihnya itu.
Bel pulang sekolah berbunyi, Lili pulang dengan dipenuhi perasaan khawatir. Lili diantar pulang oleh Putra. Lili langsung masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan yang berkecamuk.
'Marcel, kamu dimana?' batin Lili.
-
Marcel menggeliat, mengucek kedua matanya. Ternyata waktu sudah menunjukkan malam. Marcel bangun dan langsung menghidupkan hpnya yang sedari tadi ia matikan itu. Betapa kagetnya Ia ketika melihat 67 message dari Lili. For now, Marcel merasa bersalah kepada Lili.
Marcel pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan segera mengambil jaketnya lalu memakai jaketnya.
"Mel, gue pulang dulu ya. Next time gue balik lagi kesini." ucap Marcel teriak.
"Iya." balas Melinda.
Marcel mengendarai motornya dengan kecepatan yang tak sewajarnya. Tak peduli dengan orang-orang yang memakinya. Yang ia pikirkan adalah Lili.
Sesampainya di Rumah Lili, Marcel langsung masuk dan terdapat kakak Lili yang sedang mengerjakan skripsinya dan ditemani oleh secangkir kopi.
"Assalamu'alaikum bang." sapa Marcel sambil menyalami David .
"Waalaikumsalam cel, ada apa cel?"
"Lilinya ada bang?"
"Ada di Kamarnya, lo langsung ke kamarnya aja ya. Gua lagi sibuk."
Marcel mengangguk. Dan langsung pergi ke kamar Lili, Marcel mendekati telinganya terlebih dahulu ke pintu kamar Lili dan Marcel menguping lewat celah pintu, ternyata Lili sedang menangis. Tingkat rasa bersalah Marcel meningkat ketika mendengar Lili nangis. Marcel membuka pintu Lili dan terlihatlah Lili yang sedang tengkurap sambil menelungkupkan kepalanya ke bantal.
"Lili?" ucap Marcel, Lili pun segera mengangkat kepalanya sehingga melihat orang yang menyebut namanya tadi.
"Marcel?" balas Lili. Dan Lili berdiri lalu mendekati Marcel, hingga Lili terpeleset karena kecerobohannya. Untung Marcel Pacar yang siaga. Marcel menangkap badan Lili.
"Kalo mau bangun itu hati-hati sayang. Banyak tissue yang berserakan di kamar kamu." ucap Marcel.
"Kamu kemana aja?" Lili tak menghiraukan ucapan Marcel.
"Aku ada urusan tadi sayang." balas Marcel dengan sebuah senyuman manisnya.
"Kamu tau gak? Aku khawatir sama kamu Marcel." ucap Lili menundukkan kepalanya.
"Iyaiya maaf sayang." balas Marcel. Lili menangis. Marcel mengapit dagu Lili dengan kedua jarinya dan mengangkat dagu Lili, supaya ia bisa leluasa menatap Lili.
"Hey jangan nangis sayang." ucap Marcel, berupaya menenangkan Lili.
"Aku takut kamu pergi cel." lirih Lili.
"Kamu pikir segampang itu ninggalin kamu?"
"Aku takut cel, Aku-aku sayang sama kamu." ucap Lili memberanikan diri menatap Marcel.
"Aku sayang banget sama kamu." Marcel menatap balik Lili.
"Aku takut kamu pergi dari aku, dan selingkuh dibelakang aku dan aku? Ditinggalin gitu aja." ucapan Lili berhasil Membuat Marcel Melongo.
"Pikiran kamu terlalu jauh ya Li. Secara gak Langsung, kamu ngeraguin perasaan aku kan li? Kamu ragu sama aku Li?" balas Marcel.
"Ngga gitu juga cel, aku cuma was was aja."
"Satu tahun lebih li kita pacaran dan kamu masih ragu sama aku? Apa menurut kamu, aku itu kaya cowok playboy di luaran sana Li? Iya?"
"Nggak cel, Nggak."
"Apa yang harus aku lakuin supaya kamu gak ngeraguin perasaan aku?"
"Maaf cel, aku gak pernah ngeraguin perasaan kamu. Aku itu cuma ngeluarin apa yang aku pikirin." balas Lili.
"Suatu hubungan tidak akan berjalan lancar karena keraguan dan ketidak percayaan, Li."
"Marcel, Please! Aku percaya sama kamu."
"Iya Li. Oh iya, aku kesini cuma mau minta maaf karena aku udah bikin kamu khawatir." ucap Marcel. Sungguh ini tulus.
"Aku maafin cel." balas Lili.
"Li aku ada permen nih buat kamu." Marcel pun mengeluarkan permen di kantong jaketnya dan memberikannya kepada Lili.
"Nih." Marcel mengulurkan tangannya memberikan permen itu kepada Lili, dan Lili mengambilnya.
"Baca Li tulisannya." Lili mengerutkan keningnya bingung.
"Baca yang keras."
"I Miss you." ucap Lili.
"I miss you too, Li."
-----
Tbc.
Garing ya? :v abaikan saja. Saya juga bingung sama story saya sendiri. Kalian mau baca aja syukur saya mah.Mau nanya dong..
Happy ending or Sad ending ya?
Jawab di kolom komentar yah.[SUDAH DI REVISI]
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempramental Boyfriend [COMPLETE]
Teen Fiction[Private di beberapa chapter. Jadi follow akun gua dulu sebelum menyimpan cerita ini di library?] Mepunyai pacar yang sangat over protektif, Posesif dan temprametal. memang sangat menyebalkan. But, dia itu orang nya penyayang, sesosok yang romantis...