Puaskah kau?

81 8 5
                                    

Puas jari ini menuliskan syair cinta.
Puas bibir ini berucap kata manis akan rindu.
Puas mata ini memandangmu dengan kasih yang mendamba.
Puas tubuh ini menginginkanmu untuk aku dekap.

Puas sudah.
Tapi, puaskah kau?
Yang membiarkan kaki ini berlari mengejarmu.
Yang membiarkan senyum palsu terbit atas sakit.
Yang membiarkan mata ini memancarkan kesedihan.
Yang membiarkan tubuh ini, menjadi selimut lukamu.

Tak sadarkah kau?
Selama ini,  aku hanya melihatmu.
Mendambamu.
Memujamu.
Bahkan saat malaikat menjemputpun.
Hanya namamu yang setia keluar dari bibirku.
Hanya satu pintaku.
Izinkan aku mencintaimu.

Puisi Galau GajeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang