.
.
.
.
"Semuanya berhati-hatilah, aku merasakan ada hal buruk yang akan terjadi," ujar Shani.
"Tunggu dulu, kenapa kita jadi tegang gini sih... prasaan musuh kita cuma 1 sedangkan kita berenam," ujar Anin.
"Walau cuma 1 kita harus tetap berhati-hati Nin. Apa kau lupa Ayana itu adalah pasukan pemerintah yang di sebut peri pelindung," balas Shani.
"Emang sekuat apa mereka?" Ucap Gracia.
"Jika boleh aku tebak, mereka memang kuat. Rantai api yang aku ikatkan ke Ayana tadi adalah Rantai untuk mengikat Draig aur. Ayahku pernah menceritakan kepadaku bawah dewa neraka atau Hades pernah mengikat hewan mitologi api dengan rantai yang kubuat tadi," ucap Yuriva.
Shani dan yang lainnya hanya terdiam menatap Yuriva pada saat ia menjelaskan soal rantai api yang dia buat.
--
Sementara itu di pertarungan Ve dan Gracio terlihat ratusan hujan panah angin yang menyerang Gracio tapi hal itu masi terlihat mudah bagi Gracio untuk menghindari hujan panah tersebut. Padahal, Ve sudah memalsimalkan kecepatan dari panah-pamah yang ia kendalikan.
"Aku heran kenapa panah angin bisa setajam panah asli. Bahkan permukaan tanah aja berantakan, bagaimana nanti jika salah satu dari panah tersebut mengenaiku" batin Gracio.
"Staminaku habis jika menggunakan teknik itu-itu lagi dan kenapa susah sekali untuk mengenai orang ini. Jika dia berepemen tanah, maka pergerakannya tidak begitu gesit" batin Ve
"Hanya segitu kah keahlianmu?" Ujar Gracio
Ve hanya diam menatap tajam Gracio.
"Akan ku beritau 1 hal, selama ada kakakmu kalian tidak bisa mengalahkan kami!"
"Jangan sombong kalian! Jika perkataanmu benar, seharusnya kakak ku sudah mengalahkan kami semua,"
"Aku pikir kau memahami semua tentang kakakmu, ternyata tidak. Kalian telah di kalahkan semenjak Ver berada di sini,"
"Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?"
Gracio pun tersenyum
"Perhatikanlah keadaan sekitarmu Ve dan kau tau ini sudah jam berapa?"
Ve belum mengerti maksud dari perkataan Gracio tapi pergerakan tangannya mengikuti ucapan Gracio. Ia mengambil jam tangan yang ada di saku celananya.
Deg...
Mata Ve membulat ketika melihat jam yang menunjukan pukul 7 pagi sedangkan di sekitar nya masi gelap dan bahkan bintangpun tak terlihat.
"Ini benar-benar gawat! Aku lupa dengan kekuatan kakaku. Tapi aku benar-benar tidak mengetahui sejak kapan dia melakukannya,"
"Jadi percuma saja Ve, jika kau terus melawanku kau tidak akan bisa mengalahkanku ataupun menyentuhku karena kami di bawa perlindungan kakakmu. Lebih baik kau peringatkan dua orang yang melawan kakakmu itu karena Ver bukanlah tandingan mereka di dalam situasi ini,"
"Itu benar. Kita di sini hanyalah bagian terkecil menurut kakaku," batin Ve.
--
Kembali ke para junior. Mereka kini sedang melihat Sinka dan Nabilah yang masi belum sadarkan diri.
"Ok kalian tunggulah di sini, aku harus membantu kak Ve," ucap Shani
Yang lain hanya mengangguk. Dengan gerakan cepat Shani melesat untuk menyusul kakak seniornya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Season 2 Hunted (Completed)
FanfictionCerita ini lanjutan dari season 1 nya yaitu "TOP HUNTER". Disarankan untuk membaca season 1 nya agar jalan ceritanya tidak membingungkan untuk anda.