"What the f*ck, Di. Bagaimana aku dengan Bry saja?," Diana sontak mengernyit, "-elah maksud gue tuh ya supaya kita bisa saudaraan Diana sayang kuh". Dengan sedikit geraman Tarra menyimpan kesal untuk Diana, bagaimana tidak? Diana merahasiakan Bryan, bahwa pria itu saudaranya, baiklah maksudnya Bryan anak dari kakak lelaki ayahnya yang menikah dengan wanita berkebangsaan Inggris, dan anak lelaki lebih sering dominan pada ibunya?. Awal nya ia tidak tahu tapi ia bertanya pada ayahnya mengenai ini dan benar Bryan masih saudaranya. Ya walau sedikit menyebalkan. Slogan dari Tarra; ya yang terpenting tidak malu-maluin kalo buat diajak jalan.
"Bukannya tanpa- misal lo nikah sama Bry-"
Sebenarnya Bryan tidak jelek tapi tidak tampan, hatinya memihak Michael yang paling tampan. Pikir Tarra jika ia bersama Bryan, mereka akan berbesan, ya juga memperbaiki keturunan? Dewi batin Tarra tersenyum. Cukup lama Diana bersama Tarra dan cukup pula mengetahui apa yang dipikirkan Tarra. Ledig, batin Diana mencibir.
*Ledig : kata lain kotoran ayam.
"Aminn" Tarra mengamini, membuat nya tak dapat mengelak untuk mendapat toyoran cantik darinya.
"Kita akan tetap jadi saudara tanpa sedarah, Tarra" dan tatapan haru datang untuk Diana membuatnya bergidik.
***
Sore ini sangat cerah dan sangat pas bagi mereka yang ingin sekedar melihat senja. Dan mereka memang sedang menikmati nya. Albin, Bryan dan Michael. Sangat cocok juga untuk Bryan dan Albin, melancarkan tabiatnya, ya menggoda gadis yang melewatinya. Bryan sangat berani dengan pria di samping salah satu gadis, ia menggoda nya, pantas saja pria itu marah. Memang bodoh si Bryan, Albin mencibir.
Seperti nya kedatangan gadis Indonesia itu menarik perhatian Bryan, terlihat sangat dekat, seperti sudah mengenal lama, membuat Michael agak iri?. Michael mengusik Bryan dengan sedikit pertanyaan yang menurut nya agak aneh untuk dilontarkan dari Michael. Tak biasanya pria itu begitu penasaran, mungkin lebih tepatnya tidak perduli. Oh apa para gadis itu telah memikatnya?, Pikir Bryan. Dan Bryan memberi tahu yang sebenarnya membuat Michael maupun Albin tak percaya.
"Aku serius, sayang sekali padahal aku berencana menjadikannya kekasihku- hey bahkan kita tidak mirip" tutur Bryan terdengar sedih membuat Michael muak dengan ekspresi nya, Albin hanya cengengesan. Detik berikutnya sangat hening, mereka bertiga mengalihkan pandangan pada yang menarik, seperti para gadis misalnya. Namun tidak dengan Michael, ia terlihat melamun, melihat rumput bergoyang tertiup angin.
"OH ASTAGA GADIS ITU MELAMBAI PADAKU!" pekik Albin diantara mereka, membuat Michael tersentak menoyor kepalanya. Mereka menatap gadis itu dari kejauhan, tidak dapat dipercaya gadis itu bahkan ada dua. Benak Bryan berdecak kagum padahal sedari tadi Albin tidak melakukan hal yang menarik. Michael menyipitkan kedua matanya kemudian ia terbelalak. Gadis itu Diana dan Tarra, jika tidak salah penglihatannya.
Ketika semuanya begitu jelas di penglihatan para pria itu, Albin menghela nafas nya, ia kira ia kan bersenang-senang hari ini. Bryan agak senang karena sepupunya dan teman nya datang. Dan Michael hanya menatap makhluk sekitarnya.
"Woah, ada apa? Maksud ku tumben menemui kami" tutur Bryan dengan senyuman manis yang pernah Tarra lihat.
"Eum, Bry, Albin dan-" Tarra menyalipnya, sontak saja Diana sedikit menggeram.
"Hay Mica" Tarra menatap Michael dengan wajah penuh senyum. Sebenarnya apa mau Tarra?, Dewi batin Diana bingung.
Kemudian Diana bercerita bahwa ia akan pulang dalam beberapa jam lagi, tentu saja kembali ke Indonesia. Setelah ia mengambil ponselnya dari Harry. Diana begitu menggebu saat menceritakan bagian itu pada Bryan yang notaben sepupunya. Michael bergeming menyimak bagaimana sikap Diana yang lucu saat menceritakan bagian menyebalkan baginya. Sesaat kemudian menyadarkan Michael bahwa ia baru saja memuji gadis itu. Albin hanya sesekali menimpali untuk tetap tinggal beberapa bulan lagi, namun tidak bisa kerena para gadis itu harus melanjutkan sekolah di sana. Bryan merengek, menggenggam tangan Diana seakan tak mengizinkannya pergi. Ia tak bisa menampik sebelum ia tahu hubungan sebenarnya antara mereka, Bryan menyukai keganasan Diana yang seksi. Ia suka yang membuatnya tertantang seperti Diana.
Sesaat para remaja itu terdiam, sibuk dengan pikiran dan ponsel masing-masing. Berbeda dengan Michael, ia terlihat sangat sedih tak dapat melihat gadis itu. Ia bahkan tak bisa menopang kepalanya sendiri. Sesungguhnya kedua gadis remaja itu menyadarinya, Michael jadi pendiam sejak ia datang? Atau bercerita?.
"Tapi boleh tidak, kami pergi ke Indonesia, ya jika ada waktu" suara Albin memecah hening itu setelah ia meminum jus nya. Tarra terkekeh kecil.
"Tentu saja, Al, kami akan menyambut kalian dengan karpet merah jika perlu" Tarra kembali terkekeh lalu disambut mereka dengan senang hati, okay kecuali Michael.
***
Disebuah Starbucks, Diana dan Tarra melakukan makan siang dengan makanan favorit mereka akan makanan di sana. Sebenarnya bisa saja mereka makan dirumah tapi Tarra tidak menginginkannya. Mereka berbincang sesekali walupun Tarra terlihat sibuk dengan ponselnya. Sialnya, kini ia ingat ponsel nya yang kini masih pada Harry. Ini aneh sekaligus keren, masa hp gue ditahan sama idola gue sendiri?, Batinnya yang mengerutu.
"Coba lo telpon lagi, Tar. Nggak lucu tau kalo hape gue nggak balik", maki Diana diseberang Tarra. Gadis itu berdecak mendengar celoteh sahabatnya itu, kemudian ia melakukan kegiatan menelepon untuk kesekian kalinya. Tarra berdecak.
"Gak di angkat," jelas Tarra, "dia penyanyi, Di. Dan pasti sibuk" Diana mengernyit tak percaya, ekspresi Diana sangat menyebalkan untuk Tarra. Minta digaruk kali ya?, Pikir Tarra.
"Yaudah cari di Mbah Google, jadwal mereka konser hari ini," titah Diana, ia benar-benar ingin ponsel nya.
"Kok lo kayak tai sih", maki Tarra lalu ia berkutat pada ponselnya. "Nah- gak jauh dari sini, kita tinggal naik taksi, kuy".
Hope u enjoy
Vote vote
Maafkan apa bila ada ketypoan yg hqq 😂
15 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams, One Direction (End)
FanficKisah dua remaja Indonesia bertemu idola serta sesama teman fangirl nya. Terjadi sangat singkat tapi berulangkali dan menjumpai cinta yang tak terduga. Itu yang terjadi pada Diana Evan. #89 - dreams 110718