Tuhan Aku Mencintainya.

Siapa Pria Itu??

Aku berjalan di lorong rumah sakit ini, udara pagi sangat menyentuh indah di kalbu ini. Aku memutuskan untuk duduk berdiam diri di taman belakang rumah sakit.

"Tuhan ini kah takdir ku??"
Ucap ku dengan nada lirih sambil termenung melihat mentari pagi muncul di hadapan muka bumi.

Sudah hampir 1 tahun lamanya aku mengidap penyakit ini. Aku sudah pasrah dengan keadaan ku ini. Aku kasihan terhadap mama dan papa ku yg selalu setia menemaniku.

Tam terasa air mata ku menetes kembali berlawanan dengan matahari terbit, tiba² seseorang menendang bola kaki ke arah ku, aku terkejut dan langsung menghapus air mataku.

Pria itu menghampiriku dan berkata "Hey bisa kah kau mengambil bola itu untukku??" Ucap nya dengan penuh senyum di bibir nya.

Aku segera mengambil bola itu dan langsung memberikan bola itu kepada dia. Lalu aku duduk di tempat semula ku tadi. Tanpa terasa aku diam² memperhatikan pria itu bermain bola dengan lincahnya. Aku iri sekali rasanya ingin merasakan hal bebas sepeti itu, namun tidak untuk diriku.

Tersadar dari lamunan ku, pria itu Mendatangiku dan duduk di sampingku. "Hey kenalin nama ku Miko, orang tua ku salah satu dokter ahli kanker di sini mama ku sudah meninggal sejak aku kecil makanya aku selalu bermain di rumah sakit ini" Ucap nya dengan lirih.

Aku pun membalas perkataan nya dan berkata "Namaku Valent" Ucapku singkat , pria itu balik bertanya padaku karena tak puas dengan jawaban ku yg singkat. "Kamu salah satu pasien disini ya?? Kamu sakit?? Kalo boleh tau sakit apa??" Ucap pria itu dengan muka yg serius mentapku.

Aku hanya menundukan kepalaku dan hanya berdiam saja, lalu dia pun berkata "Hey jawab aku" Ucapnya. Aku tersenyum, dan tiba² mama ku menghampiriku dan berkata "Hey teman baru nya Valent ya?? Kenalin ini mama nya tante Mira. Tante pinjam Valent nya dlu ya tante ada urusan sebentar " Ucap mama dengan ramah kepada miko.

Miko menganggukan kepala tanda setuju dan di iringi senyuman khas di wajah nya. Belum sempat aku menjawab mama telah datang mengahampiriku.