Schrei Lijden... Dia adalah anak remaja biasa pada umumnya.Dia berasal dari keluarga yang sangat kaya raya.Namun hanya ayahnya saja anggota keluarga yang Schrei punya.Ibunya meninggal 2 tahun lalu,dan kakaknya meninggal setahun yang lalu secara tiba-tiba
Di sekolah dia cukup berprestasi dalam berbagai mata pelajaran.Dia juga sangat disegani di sekolahnya.Dan semua orang di sekolah pasti mengenal anak ini.
Namun suatu hari,tiba-tiba Schrei pingsan saat melaksanakan upacara di sekolahnya.Dia pun langsung di bawa ke ruang UKS yang ada di sekolahnya.Namun muka Schrei semakin memucat dan tubuhnya pun semakin dingin.Tak lama kemudian,Schrei sudah tidak bernafas lagi.
Seluruh sekolah langsung ramai karena kejadian itu.Suara tangisan murid-murid dan guru pun memenuhi sekolah.Mereka tidak menyangka anak sebaik itu akan pergi secepat itu.
Tak berselang lama ada seorang kakek-kakek yang tiba-tiba memasuki ruangan UKS dimana jasad Schrei berada.Tanpa berucap apapun,dia meraba-raba tubuh Schrei dan kemudian terdiam sejenak.
"Maaf,kakek siapa ya?" Tanya seorang guru.
"Dia belum mati" Ucap kakek itu.
"Apa maksud kakek?" Tanya guru itu lagi.
"Ini bukan tubuh aslinya.Dia masih hidup" kata kakek itu.
"Tapi kek,Schrei sudah meninggal" ucap guru itu.
Lalu kakek itu mengeluarkan sebilah pisau kecil dari sakunya.
"Apa yang akan anda lakukan!" bentak guru itu.
"Aku akan buktikan kepada kalian.Ini memang tampak seperti tubuh manusia,tapi sebenarnya ini hanya sebuah agar-agar" ucap kakek itu dan mengarahkan pisaunya ke lengan Schrei.
"Hey! Apa yang kau lakukan!" teriak guru itu sambil memegang tangan kakek itu yang akan mengiris tangan Schrei.
"Orang ini sudah gila! Bawa dia pergi dari sekolah!" Teriak guru itu.
Para satpam pun menyeret kakek itu keluar dari sekolah.Tapi kakek itu melawan saat dibawa keluar sekolah.Tidak disangka,walaupun dia Nampak tua,dia dapat mendorong ke dua satpam sampai jatuh.
"Aku tidak mengada-ada.Anak itu masih hidup.Jiwa dan tubuh aslinya dibawa ke alam lain,dan ditukar dengan jasad palsu" kata kakek itu,dan kemudian pergi meninggalkan sekolah.