1

19 2 0
                                    

Namu terbangun dari tidurnya saat jarum pendek pada jam dinding menunjukkan angka 3. Ia terbangun dengan keringat yang membanjiri wajahnya. Mimpi buruk Namu yang kesekian kalinya dalam seminggu ini. Perasaan tidak enak mulai membanjiri pikirannya. Namun saat ia melamun, suara handphone membangunkan kesadarannya.

Yeobseo eomma

“.....”

Emm, hari Sabtu aku pulang”

“....”

Nee eomma. Ah, appa sama eomma apa kabar?”

“....”

Jinjja? Ah arasseo. Secepatnya aku pulang”

“....”

“Emm, aku terbangun tadi”

“....”

Aniyo, bukan karena telepon dari eomma kok. Jinjja

“....”

Nee eomma. Eomma jaga diri baik-baik ya. Salam buat appa dan namdongsaeng

“....”

“Nee. Ku tutup ya eomma

Menghela napasnya dalam-dalam lalu berpikir untuk segera mencari pekerjaan lagi setelah ia dipecat. Namun pada kenyataannya, mencari pekerjaan adalah hal tersulit. Sudah beberapa sekolah ia datangi, tapi tak kunjung mendapat pekerjaan walau sebagai honorer.

“Andaikan mencari pekerjaan itu seperti membalikkan telapak tangan pasti gak mungkin ada pengangguran. Lagian kenapa ahjuma itu gak percaya sih sama aku”

Namu pergi ke dapur untuk minum karena merasa haus. Setelah minum, ia kembali melamun hingga akhirnya tertidur.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang