CHAPTER 6

1.9K 139 0
                                    

Sakura dengan perlahan membuka matanya. Ia duduk dan meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Dilihatnya sekitar dengan keadaan yang masih setengah sadar.
' perasaan, kemarin aku ada di ruang tamu Sensei??'
dilihatnya lagi sekitar yang menurutnya terasa asing.
' ini bukan kamarku...' tunggu dulu, bukan kamar Sakura??
' jangan – jangan???!?ini pasti kamar Sensei menyebalkan!!!....terus....bagaimana.....aku...bisa....di sini???!!??' saat Sakura sudah tersadar kalau dia berada di kamar Senseinya, Sakura langsung melompat turun dari ranjang, lalu setengah erlari mencari keberadaan Senseinya.

" akhirnya bangun juga....." suara baritone itu terdengar dari arah dapur. Sakura langsung bergegas menuju ke dapur, dan ia mendapati Senseinya sedang menyiapkan sarapan.
" sebelum kau banyak bertanya, lebi kau sarapan dulu..." niat Sakura yang tadinya hendak melontarkan banyak pertanyaan pun ditahannya. Faktor kelaparan juga mendukung dia menyetujui usul Senseinya itu.

Sakura pun duduk di depan Kakashi yang sudah mulai menyantap makanannya. Sakura mulai mencicipi masakan Senseinya, dan hasilnya—
" hmm...tidak kusangka Sensei bisa memasak..." komentar Sakura.
" aku tinggal sendirian di sini, tentu saja aku bisa masak." Sakura dan Kakashi pun melajutkan acara sarapan pagi mereka dengan tenang.

" Sensei, umm itu—biar aku saja yang mencuci piringnya..." kata Sakura agak gugup.
" memang seharusnya kau yang melakukannya, Haruno." Kata Kakashi santai. Sakura pun mengerucutkan bibirnya, dan pada akhirnya terima – terima saja untuk mencuci piring. Sementara Kakashi, dia pergi menuju ruang tamu untuk menonton televisi.

Setelah selesai melakukan tugasnya, Sakura langsung menuju ke ruang tamu lalu duduk disebelah Kakashi.
" sensei...bagaimana bisa aku tidur di rangjang Sensei??" tanya Sakura.
" aku menggendongmu ke kamarku.."
" terus, Sensei tidur di mana??"
" sofa..."
" ishhh bisa gak sih jawabannya gak pendek semua??!??" tanya Sakura kesal.
" memang segitu aja jawabannya.." kata Kakashi acuh. Sakura menghela nafasnya berusaha menenangkan emosinya.

" sekarang giliranku yang bertanya..." kata Kakashi sambil menatap ke arah Sakura.
" kau...tingal sendirian??" tanya Kakashi serius.
" umm...sekarang, iya.."
" keluargamu??"
" kenapa Sensei mau tau??" tanya Sakura merasa sedikit gugup karena ditanya tentang keluarganya.
" karena aku wali kelasmu, dan sekarang giliranku yang bertanya, bukan kau.." kata Kakashi.
" Nii-San sedang kerja di luar kota.... aku gak tau sampai kapan. Lalu...orang tuaku....." Sakura sedikit ragu untuk menceritakan kisahnya. Apakah senseinya dapat dipercaya?? Kakashi menghela nafasnya lalu berdiri dari sofa.
" kalau kau tidak mau menceritakannya sekarang tidak apa..." kakashi lalu pergi menuju ke dapur dan mengambilkan segelas mminuman.

Kakashi kembali ke ruang tamu dan meletakkan segelas es jeruk di atas meja.
" Ayah dan Ibuku sudah meninggal...." kata Sakura yang masih menundukkan kepalanya. Kakashi memperhatikan Sakura dan menyadari raut wajah Sakura yang sedih dan bercampur ketakutan.
" waktu itu harinya malam dan hujan deras. Dan entah datang dari mana...ada mobil tiba – tiba menabrak mobil kami...." Sakura menahan air matanya yang hampir keluar.
" sepertinya mobil yang menabrak kami juga di tabrak oleh mobil yang lain....karena gak lama setelah di tabrak mobil tadi, ada mobil lagi yang menabrak kami....setelah itu aku terbangun di rumah sakit dan menerima kabar kalau orang tuaku sudah meninggal karena kecelakaan..." Sakura tak menyadari kalau air matanya sudah jatuh.
" Haruno...." Kakashi memegang pundak Sakura yang terlihat bergetar. Kakashi memberikan selembar tisu kepada Sakura.

" Haruno.....kau jelek kalau menangis...." kata Kakashi berusaha membuat Sakura tertawa.
" SENSEI MENYEBALKAN!!! " kata Sakura yang masih mengeluarkan air mata namun sudah mulai kembali ke dirinya lagi.
Kakashi tersenyum simpul melihat anak muridnya yang tadi menangis sekarang sudah mulai cerewet.
" lebih baik kau cerewet daripada menangis..." Sakura pun dengan kasar menghapus air matanya dan memasang wajah cemberut ke arah Kakashi.
" Sensei memang menyebalkan..."
" siapa bilang aku tidak??" kata Kakashi sambil mengacak surai pink Sakura.
" jauhkan tangan Sensei dariku..." kata Sakura sambil menghindari tangan Senseinya. Kakashi pun hanya tersenyum melihat tingkah Sakura.

My Math Teacher (Kakasaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang