Chapter 14

3.2K 314 97
                                    

Warning typo berserakan, cerita abal-abal, alur berantakan, BL, DLDR.

.

Happy Reading

.


Pui dan Fiat kini berada didalam kelas yang sepi. Beberapa menit lalu kelas telah dibubarkan dan hanya menyisakan mereka berdua. Lebih tepatnya Fiat mengajak Pui berbicara berdua. Mungkin mereka akan meluruskan masalah mereka.

"Aku tidak ingin basa-basi. Jadi sekarang jelaskan apa maksudmu menyatakan perasaanmu pada P'Sing saat dipantai malam itu? Kau taukan aku menyukainya?" tanya Fiat datar.

Pui terkejut dengan pertanyaan Fiat yang tiba-tiba itu. Sekarang dia paham apa yang menjadikan Fiat menjauhinnya.

"Dari siapa kau tahu itu?" tanya Pui balik.

"Aku ada disana. Kenapa? Kau terkejut?"

Pui menggeleng dan tersenyum manis. Fiat menatap heran pada Pui. Melihat Fiat yang menatapnya heran, akhirnya Pui menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di pantai malam itu.

Fiat mendengarkan cerita Pui dengan seksama, perasaannya kini campur aduk antara sedih, bahagia, terkejut jadi satu. Bahagia karena ternyata Pui tidak seperti apa yang ia bayangkan, sedih karena ternyata laki-laki yang disukainya masih menyimpan perasaan pada mantannya, dan terkejut saat mengetahui mantan laki-laki yang disukainya, Singto adalah senior favoritnya, Krist. Orang yang beberapa hari lalu diam-diam curhat padanya.

"Benarkah yang kau ucapkan itu?" tanya Fiat sedikit tidak percaya. Karena ia tidak pernah mendengar apapun tentang Krist dan Singto.

Pui mengangguk. "Aku juga terkejut awalnya tapi aku semakin yakin setelah aku melihat dengan jelas saat mereka bertemu. Tatapan sendu P'Sing dan tatapan angkuh P'Krist. Aku jadi mengerti bahwa mereka pasti berpisah dengan cara yang tidak baik"

"Kenapa P'Oaujun tidak pernah mngatakan apapun padaku?" gumam Fiat yang tidak terdengar oleh Pui.

"Ai'Fiat kau tidak apa-apa?" tanya Pui hati-hati. Fiat berusaha tersenyum dan menggeleng. "Aku tau kau pasti merasa patah hati tapi saranku, lebih baik jangan diteruskan perasaanmu itu. Mencintai seseorang dalam diam akan menambah lukamu. Apalagi orang itu masih belum bisa move on. Percayalah padaku karena aku pernah merasakannya"

"Terima kasih atas saranmu."

Fiat berbalik melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Fiat tunggu.."

"Apa?"

"Aku minta maaf padamu jika aku punya salah. Maukah kau memaafkanku dan menjadi temanku lagi?"

Pui menjulurkan kelingkingnya pada Fiat. Tampak Fiat berfikir sejenak sebelum kelingkingnya menyambut kelingking Pui. Pinky promise. Fiat menerima maafnya. Pui tersenyum lebar, ia lega akhirnya mereka berbaikan.

"Kau tampak imut Ai'Fiat, pantas saja P'Oaujun mendekatimu terus! Ngomong-ngomong kalian cocok loh!" seru Pui membuat Fiat melepas kelingkingnya dan mengerucutkan bibirnya sebal.

Pui tertawa puas saat menggoda Fiat.

**

Suasana kantin tampak ramai siang itu. Terlihat Krist memainkan ponselnya mengantri di stand minuman. Disudut kantin, geng hazer yang sedang menikmati makan siangnya pun menggoda Singto untuk mendekati Krist.

"Mumpung dia sendirian" ucap Off dengan menaik turunkan alisnya menggoda Singto.

"Ai'Sing kau tidak ingat dia selalu menolakmu?" New mengingatkan.

Back To You [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang