2.8-Unexpected

8.4K 1.5K 110
                                    

Tidak ada yang percaya pada Lian tentang semua yang terjadi dimimpinya saat ia koma. Sekarang Lian malah diberi obat penenang, mungkin dia sudah dibilang tidak waras—yeah akibat bilang Mark masih hidup.

Taeyong masih terduduk di sofa kamar Lian, dan Lian tidak suka itu. Ingin sekali rasanya menendangnya keluar tapi bagaimana, jalan saja sudah susah—akibat koma 2 bulan, fungsi tubuh menjadi kurang, termasuk susah berjalan. Walau sudah sembuh total.

Seminggu kemudian, Lian sudah dipulangkan, ia sudah bisa berjalan normal. Selama ini Taeyong ikut menemaninya, ah apa dia mencoba mendapat simpati dari orang tua Lian?

Licik.

Taeyong keluar dari kamar Lian sambil membantu membawa barang-barang. Mereka berjalan keluar rumah sakit bersama menuju parkiran, lalu menurunkan barang di mobil papa Lian.



I'm the biggest hit, I'm the biggest hit on this stage~

Handphone Taeyong berdering,

"Halo?"

"...."

"Hah?"

"...."

"Iya iya gue kesana sekarang" kata Taeyong sambil menjauhkan hp nya dari telinganya.

Lelaki itu memasukkan hp ke sakunya, "Aduh maaf tante, om, Lian, saya ada urusan, jadi harus balik duluan."

"Ah iya gapapa nak, makasih ya semuanya, nanti kapan-kapan tante ajak makan bareng deh"

"Iya tante" lalu Taeyong salim ke papa mama Lian, dan mengacak rambut Lian pelan, "Jangan sakit lagi ya"

Lian mendecak dan menghempas tangan Taeyong kasar. Taeyong tersenyum dan menjauh dari posisi keluarga Lian.

Dilihatnya Taeyong sudah jauh dari pandangan, Lian berbicara ke mamanya, "Mah, sumpah Mark masih ada"

"Kamu udah berapa kali sih mama bilangin? Mark udah gak ada, sekarang kamu mau mama ajak ke makamnya?"

Lian tersenyum miring, "hah itu paling cuma akal-akalan Taeyong, kalo mama mau aku buktiin kalo Mark itu masih ada, sekarang Lian bakal buktiin"











"Wait I must remember the clues" gumam Lian sambil mondar mandir dipinggiran jalan sambil menunggu taksi,

"Diary, Taeyong, and what else..."

"Black van car, and..."

"AH IYA NOMOR PLATNYA GUE INGET"

Lian langsung melambai-lambaikan tangannya untuk menyetop taksi yang melewatinya, "Ok tujuan pertama, kantor polisi"





"Pak, tolong cek nomor plat ini, pemiliknya siapa ya?" kata Lian sambil memberi potongan kertas kecil yang berisi nomor plat mobil itu yang tadinya ditulis Lian.

Polisi langsung mencarinya di computer yang berisi data-data kendaraan dan kepemilikannya.

Beberapa menit kemudian, polisi itu menemukan pemiliknya, "Pemiliknya..."





























"Kang Seulgi"

































ada yang nunggu update an ini gak???? heheehh

Dream in a Dream | Mark Lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang