On the party night

607 59 7
                                    

Donghae meraih jasnya yang tersungkur di kursinya. Sebuah proyek baru menunggunya, jika ia memenangkan tender. Di sebuah ruangan dengan meja berbentuk oval, Donghae duduk disana bersama beberapa pesaing bisnisnya yang sudah datang, ia di buat terkejut oleh kehadiran Kyuhyun yang baru saja datang dan duduk di hadapannya.

Kyuhyun dan Donghae menjadi saingan terberat bagi yang lain, karena keduanya sama-sama CEO yang terkenal cukup sukses memimpin perusahaan mereka. Choi Siwon yang merupakan Presdir perusahaan terbesar Korea Selatan sekaligus orang yang mengadakan rapat itu tersenyum penuh arti, entah apa yang tersirat di balik senyumannya itu.

“Aku tak menyangka, akan kedatangan orang seperti kalian.” ujar Siwon

“Siapa yang tak ingin bekerja sama dengan perusahaan terbesar di Korea Selatan.” Jawab Kyuhyun

“Banyak yang bilang, bisnisku hanya main-main.” ucap Siwon

“Mereka hanya tidak tau bagaimana caramu bermain.” ucap Kyuhyun.

Siwon menatap satu persatu tamu rapatnya, dimana mereka tampak segan dengan kehadiran Donghae dan Kyuhyun. Keputus asaan jelas tergambar di wajah mereka, mereka terlanjur berkesimpulan tak akan menang melawan Donghae dan Kyuhyun.

“Aku akan memulai rapatnya, mungkin ada yang berubah pikiran, kalian boleh keluar sekarang.” ujar Siwon sambil menunjuk ke arah pintu.

Beberapa orang bangkit dari duduknya

“Kenapa kalian berubah pikiran?” tanya Donghae, menghentikan mereka yang akan pergi.

“Apa gunanya, aku akan tetap kalah.” ujar Seseorang dari mereka

“Bagaimana kau bisa tau? Karena kau bersaing dengan perusahaan besar? Begitukah? Itu tidak menjadi jaminan, Kau bahkan belum mencobanya, kalau gagal, itu bukan sebuah akhir. Harusnya kau mempelajari presentasi dari orang-orang disini. Dan bukankah ini sebuah keuntungan dengan hadirnya orang dari perusahaan besar? Kau akan berargumen dengan perusahaan besar, kau akan melihat presentasi dari beberapa perusahaan, kau bisa mempelajari sebuah prestasi dari sebuah perusahaan dan menerapkannya pada perusahaanmu secara perlahan. Kau merasa presentasimu akan buruk? Siapa yang tau akan hal itu, kalau kau sendiri tidak mencobanya.” ujar Donghae.

Sejenak ruangan begitu hening, namun kala akhirnya mereka yang akan pergi kembali duduk di kursi mereka.

Cih... Menjijikan, kenap pula dia mencari perhatian dengan cara seperti itu.” gumam Kyuhyun dalam hatinya, menyunggingkan senyumnya ke arah Donghae.

--*

Rapat telah berakhir, Kyuhyun memenangkan tender. Saat semua orang sudah beranjak pergi dan menyisakan Donghae dengan Kyuhyun di ruangan itu.

“Harusnya, kau tidak perlu melakukan hal itu pada mereka, sedangkan sekarang kau sendiri gagal memenangkan tender.” ujar Kyuhyun

“Aku tidak masalah dengan kekalahanku.” jawab Donghae

“Tentu saja kau tidak masalah dengan kekalahanmu itu, mungkin kau akan merasa sesuatu lain akan jadi masalah, bukankah begitu, tuan Lee Donghae.” kata Kyuhyun sedikit tersenyum dan beranjak pergi.

***

Selembar undangan tergeletak di mejanya. Kawan lamanya akan melangsungkan pernikahannya, sebelum mendapatkan undangan itu, Donghae sendiri sudah mendengar kabar pernikahan kawan lamanya itu. Sejenak Donghae berfikir, haruskah datang? Ia tak punya teman wanita yang bisa di ajaknya pergi kesana, setidaknya membawa teman wanita akan menutupi kesendiriannya selama ini. Donghae meraih ponselnya, menghubungi seseorang yang mungkin mau pergi dengannya.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang