Part 4

13.5K 797 3
                                    

Maaf karena kemaren cerita ini sempat hilang jadi untuk pembaca setia Cerita aku ini aku ada beberapa revisi di bagian part 1 sampai 3. Tapi alur cerita tetap sama kok cuma ada beberapa kata yang di ubah agar enak dibaca nya.

Happy Reading 😘😘😘😘

🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺🐺

Keylan dengan setia menemani Mate-nya, ia tidak beranjak dari tempat tidur dimana Mate-nya itu sedang berbaring dengan lemah.

Setelah Keylan menghisap racun dari lengan Clarissa luka sayatan itu tidak kunjung membaik.

Dokter pun tiba dengan napas yang tersengal-sengal ia adalah Jake, dokter keluarganya dan sekaligus orang kepercayan Keylan.

"Jake cepat periksa Luna. Aku sudah menghisap racun dari tubuhnya tapi tidak ada perubahan sama sekali hingga sekarang ia masih tidak sadar juga." Kata Keylan dengan suara cemas.

"Tenang Alpha saya akan memeriksa Luna." Kata Jake.

Jake pun memeriksa luka serta mengambil sampel racun dari tubuh Clarissa ia pun meneliti dengan baik-baik.

"Alpha, sepertinya racun ini buatan bangsa Vampire dan ini termasuk racun yang sangat sulit obat penawarnya, selain membuat Luna tidak sadarkan diri racun ini juga mengandung sihir, saya belum dapat memprediksi racun apa ini dan sihir apa yang akan terjadi terhadap Luna." Kata Jake mencoba menjelaskan.

"Lalu apa kau bisa membuat penawarnya ?"

"Maaf Alpha sejujurnya saya masih belum bisa membuat penawarnya, tapi saya akan usahakan." Kata Jake.

"Lakukan secepatnya, aku tidak mau kehilangan Mateku." Kata Keylan.

"Baik Alpha untuk sementara saya akan membuat obat yang mungkin dapat membantu agar Luna cepat sadar." Kata Jake sambil membungkuk.

"Lakukan apa pun yang terbaik untuk Luna kalian."

"Akan saya laksanakan." Kata Jake sambil meninggalkan kamar Keylan.

Keylan kembali menatap wajah Clarissa, tercermin kecemasan di wajah Keylan baru saja ia menemukan Mate-nya tetapi kenapa ia harus mengalami ini, ia tidak akan rela jika harus berpisah dengan Mate-nya, belahan jiwanya yang selama ini ia cari-cari selama puluhan tahun hingga ratusan.

"Keylan bagaimana ini mate kita kenapa belum sadar juga ? Lalu mengenai sihir yang terkandung dalam racun itu aku harap bukanlah sihir kuat dan mudah kita patahkan." Kata Alan memindlink Keylan.

"Aku juga tidak tahu, sihir apa yang nanti terjadi kita tidak akan tahu sampai mate kita sadar." Kata Keylan.

"Lihat wajahnya sangat cantik Keylan, cepat tandai dia." Kata Alan dengan tidak sabar dan melolong kegirangan karena sudah menemukan Mate-nya.

"Sabar serigala bodoh, mate kita bahkan dalam keadaan seperti ini kau sudah tidak sabar sekali ingin menandainya."

"Aku sudah menunggunya terlalu lama. Lihat wajah cantik dan betapa imutnya dia saat memejamkan matanya."

"Ya mate kita sangat cantik." Kata Keylan sambil tersenyum memperhatikan wajah matenya. Lalu ia memutuskan Mindlinknya sepihak.

Keylan terus memperhatikan wajah Mate-nya, ia memperhatikan tiap bentuk tubuh Mate-nya, dan betapa menggoda bibir Mate-nya, membuat Keylan menelan salivanya berkali-kali ia menahan dirinya agar tidak mengecap manis bibir ranum dari Mate-nya, meski terlihat agak pucat.

"Sayang. . . Buka matamu." Kata Keylan sambil membelai wajah Mate-nya.

Keylan menciumi punggung tangan Mate-nya, bulir-bulir air mata menetes dari pelupuk mata Keylan hingga menetes di punggung tangan Mate-nya yang selama ini sudah ia nantikan. Perasaan gelisah dan cemas melanda Keylan sesekali ia menggeram dan menyalahkan dirinya karena tidak mampu melindungi Mate-nya karena ia datang terlambat.

I'm Alpha Love My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang