•TANDA #12• Sakit

68 12 2
                                    

Sesudah dirasa keadaannya membaik, Agatha memutuskan untuk kembali kekelas, tetapi saat berjalan di koridor ada seorang siswa laki laki yang berjalan ke arahnya, menghampirinya.

"Tha, sorry, gue ga sengaja, gue ga bermaksud ngelempar bola itu ke arah lo, maaf banget tha, maaf?" Ujarnya seraya menggenggam kedua tangan Agatha dengan wajahnya yang melas.

"Ah, iya gapapa Rei, gue juga udah mendingan kok, btw kenapa wajah lo lebam lebam gitu?" Tanyanya seraya menunjuk wajah Reihan.

"Di bogem cowo lo lah tha aelah" Begitu dalam benak Reihan.

"Oh.. Ini.. Anu.. Gapapa kok, kemarin gue habis perang bantal sama adek hehe" f*ck b*tch Alasan macam apa itu?

"Hah?" Agatha hanya mengernyit tak paham.

"Udah ya maaf maafan nya sekarang ayo kita kekelas, keburu masuk" Sela Dea ditengah pembicaraan.

Memang sebenarnya keadaan Agatha masih belum baik betul,tetapi gadis itu memaksa Dea agar sudah mulai mengikuti pelajaran lagi, tapi tidak seperti biasanya, gadis itu hanya menyilangkan kedua tangannya di atas meja dan meletakkan kepalanya di sela selanya, kemudian memejamkan mata.

Dea yang menyadari sahabat disampingnya itu masih pusing, terpaksa mencatat seluruh pelajaran untuk nanti di terangkan kepada Agatha.

Setelah bel pulang sekolah berbunyi,Dea membangunkan gadis yang sedari tadi sleeping beauty saat pelajaran itu. Membantu membereskan buku yang berserakan di atas meja dan memasukkan kedalam tas ranselnya.

Ia hendak berdiri dari kursinya, dibantu oleh Dea, ia masih pusing, dan berencana ingin segera pulang lalu melanjutkan istirahatnya.

Ketika perjalanan dari kelas menuju ke gerbang, tatapan matanya terus beredar, seperti mencari sesorang diantara banyaknya siswa di SMA Harapan Jaya. Iya, dia mencari Azka. Kenapa laki laki itu tidak ke kelasnya? Setelah pertemuan di Uks tadi belum ada lagi pertemuan antara Si tampan dan Si cantik itu.

*

"Astaghfirullah, kamu kenapa bisa sampe kaya gini tha?" Tanya Desta yang melihat Agatha dengan heboh.

"Gapapa, ini cuma kecelakaan kecil aja, Agatha ke kamar ya ma, mau istirahat" Sahut Agatha malas.

"Iya sayang, nanti mama antarkan makan malam mu ya" Balas Desta sambil mengelus pelan rambut Agatha.

Akhirnyaaa, ia merasakan nyamannya kasur berukuran Queen size miliknya itu. Setelah menyalakan pendingin ruangan, ia mulai menata posisi rebahannya, dan memejamkan mata.

Ternyata Agatha terlelap cukup lama, saat ia terbangun dari tidurnya dan melihat jam digital di nakas dekat tempat tidurnya menunjukkan pukul 23:45

Dan sekarang, ia sangat lapar.

Ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, dan melihat ada sepiring Bakmie jawa kesukaannya serta segelas susu putih hangat. Ah, mamanya memang paling mengerti.

Sesudah mengisi perut yang tadi sempat keroncongan, Agatha berniat melanjutkan tidurnya, rasa pusing yang sedari tadi menyiksanya kini sudah menghilang.

Sesaat akan merebahkan diri lagi, ia melirik penda pipihnya yang ada di atas nakas, ia mengambil dan berniat membukannya. Memang, dari tadi setelah kejadian itu Agatha belum membuka Handphone nya sama sekali.

Ada banyak notifikasi disana, namun matanya tetap mencari, jarinya bergerak menaik turun kan layar, mencari cari apakah ada pesan dari Azka disana.

TandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang