Baekhyun terbangun, merasa terusik. Ia membuka matanya perlahan. Melirik sendiri ke sampingnya. Dilihatnya Chanyeol dengan mata terpejam dan bibir yang melengkung ke atas. Uh oh, tidak mungkin jika Chanyeol tertidur ada sebuah tangan yang menyusup kedalam bajunya, bukan?
Ia melirik tangan Chanyeol yang masuk di dalam bajunya. Mengelus perut datanya perlahan.
"Chanyeol.."
"Hmmm.."
"Keluarkan tanganmu dari bajuku." Baekhyun menarik tangan Chanyeol keluar. Tapi Chanyeol tetap mempertahankan tangannya berada di dalam baju Baekhyun.
"Disini hangat..."
"Tidak. Itu menggangguku, Yeol. Lagipula ini sudah pagi. Waktunya untukmu mandi." Baekhyun melepas kasar tangan Chanyeol. "Aku akan mandi."
***
Chanyeol keluar dari kamar itu masih menggunakan baju yang dipakainya tidur tadi. Ia menguap sambil meregangkan tubuhnya.
"Chan.. kau sudah bangun? Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu." Irene datang membawa perlengkapan bersih-bersih. "Ah, apa Baekhyun masih di dalam?"
"Aku tidak lapar." Chanyeol membukakan pintu itu lebar-lebar. "Jangan lupa, bersihkan yang benar. Baekhyun akan menginap disini untuk beberapa hari."
Chanyeol meninggalkannya menuju ruang keluarga. Irene mendengus. Untuk apa ia membersihkan kamar ini?
Clek.
Baekhyun keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan bathrobenya. "Oh, selamat pagi, Irene.."
"Pagi, Baek. Bagaimana tidurmu?"
"Sangat nyenyak."
"Ya sudah pasti begitu, bukan?" Irene membereskan tempat tidur itu.
"Aku bisa membereskannya sendiri. lagipula aku tidak terbiasa untuk tidur di ranjang yang bukan milikku. Jadi itu sebuah kebetulan."
"Oh ya? Bukankah kau sudah biasa tidur disini?" Irene menghentikan kegiatannya. Ia menatap Baekhyun.
"Eh?"
"Memang nyenyak tidur didalam dekapan suami orang." Irene melangkahkan kakinya keluar dari kamar tersebut.
"Disini ada banyak kamar. Kau bisa menggunakan kamar tamu di dekat tangga." Nyonya Park menunjuk ke sebuah kamar bernuansa biru di dekat tangga.
"Baik, Eomma.."
"Itu akan menjadi kamarmu. Aku tidak akan membiarkan seseorang untuk tidur disana." Nyonya Park mengelus rambut Baekhyun. "Kau boleh tidur disana jika kau kesal dengan Chanyeol. Aku harap kau mau tinggal disini lebih dulu dari hari pernikahanmu. 2 bulan lagi, kau harus bersabar, ya."
Baekhyun mengerutkan dahinya. Menatap kepergian Irene dari kamarnya. Baekhyun mengangkat kedua alisnya acuh. Ia melanjutkan kegiatan memakai bajunya.
***
"Chanyeol.."
"Eoh, Irene. Kau sudah selesai membersihkan kamar tamu?"
"Ada maid disini, aku tidak perlu membereskannya. Lagipula, Baekhyun tidak ingin aku membereskannya." Irene melewati Chanyeol.
"Kau pikir Baekhyun maid mu?"
Irene menatap mata Chanyeol. Memegang lembut dagu Chanyeol. "Kau– mau melakukannya, bukan?"
"Apa maksudmu?"
"Tadi malam-" Irene melepas tangannya dari dagu Chanyeol. "Aku melihatmu tidur memeluknya. Aku tau kau tidak melakukannya, bukan. Tapi aku juga tau bahwa kau pasti sangat menginginkannya saat ini. Apalagi, kau ingin punya anak." Irene menyentuh dada Chanyeol menggunakan jari-jarinya. "Kau tidak ingin mencobanya bersamaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love to Return [CHANBAEK] - END
Fanfiction"Kau dengar perkataan ibumu, kan? Tinggalkan aku dan cari orang lain. Ibumu butuh cucu." . "Tapi aku tidak ingin meninggalkanmu!" . "Aku mandul! Kau harus mencari seseorang yang bisa hamil!" . "Aku mencintaimu, jadi aku tidak akan menggantikanmu- . ...