Kamu adalah kehangatan yang hilang, lalu kucoba temukan dalam secangkir coklat panas, berharap setiap tegukannya mampu menghilangkan dahaga akan rindu. Namun, ketika coklat panas itu melewati kerongkongan, bayangan matamu yang hangat juga ikut menghilang.
Lalu kucoba temukan lagi dirimu, dalam untaian nada rindu yang dinyanyikan hujan, berharap dapat mengenali suaramu yang selalu berhasil membuat seluruh tubuhku bergetar. Namun yang kutemukan hanya suara pikiran dan hatiku yang terus bertanya tengah digenggaman mana tanganmu bersarang.
Lalu aku menunggu hujannya reda, berharap aku dapat menemukan lengkungan kombinasi warna yang indah. Namun yang kutemukan hanya bayangan wajah senduku yang terpantul lewat kaca jendela.
Seperti berharap menemukan petir di saat terik matahari, aku seperti berharap menemukan tubuhku di dalam dekapan penuh hangatmu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuperkenalkan Kau Pada Luka
Poetry[1] Kuperkenalkan Kau Pada Luka (Completed) [2] Sendu Yang Membisu [On Going] [Puisi-Prosa-Quotes] Highest rangking #11 on Poetry (30-03-2017) #15 on poetry #19 on Poetry (20-94-2017) Kuperkenalkan kau pada setiap luka yang pernah kau...