Chapter 1 [ketika impianmu telah di depan mata, gapailah!]

46 10 0
                                    

berawal Dengan rasa berani dan penuh percaya diri, aku mulai berjalan menuju koridor
SIV ENTERTAIMENT menuju ruangan direktur. Kemarin sore, salah seorang trainer kelas vokal memberi tahu bahwa direktur memanggilku ke kantornya. Tetapi kutarik napas dalam lalu mengembusnya dengan cepat. Tiba-tiba saja jantungku berdegup kencang, penuh dengan rasa gugup. Bahkan ketika tiba di depan ruangan direktur, jantungku mulai terasa panik. Tapi, ketika aku sudah sampai di depan pintu ruangan direktur, aku mendengar suara orang yang bersama dengan direktur itu. Entah apa yang mereka bicarakan.

"APA?!" terdengar suara pekikan beberapa wanita dari balik pintu ruangan itu.

"Direktur! Anda tidak bisa tiba-tiba menambah member baru dalam grup kami!" seru salah satu diantaranya.

"Kami tidak akan setuju dengan ide ini direktur!" seru suara yang lain.

"Kami sudah cukup untuk 4 member, tapi kenapa harus menambahnya lagi? kita juga kan sudah cukup populer dan di kenal publik direktur". Terdengar suara yang berbeda lagi, namun tidak memperlihatkan emosi berlebihan seperti dua wanita sebelumnya.

"Tapi menurutku ide direktur tidak buruk juga, " tambah suara lain terdengar rendah.

"jieun!" terdengar seruan marah kepada gadis yang bernama jieun itu, tapi aku penasaran dengan pembicaraan mereka semua yang berbeda pendapat tentang soal tambahan member baru yang terdengar dari balik pintu.

"Sudahlah, kalian percaya pada saya. Saya akan membuat kalian menjadi grup girlband yang terpopuler di Asia, bahkan dunia selain korea!" terdengar lagi suara pria - aku cukup yakin kalau itu adalah suara direktur.

"Kami bisa saja mendunia dengan formasi 4 member!" seru salah satu dari mereka dengan suara lantang dan penuh percaya diri.

"Sudahlah, kalian kembali ke dorm. Saya akan mempertemukan kalian dengan member baru dalam waktu dekat, jadi apapun keputusannya kalian harus menyetujuinya!"

Tiba-tiba aku mendengar suara hentakan sepatu beberapa orang dari balik pintu ruangan direktur, dengan cepat aku mulai bersembunyi di tempat yang bisa aku tempati tak jauh dari pintu.
Tapi, aku merasa tidak enak. Entahlah, mungkin yang mereka bicarakan adalah diriku. Dan aku masih belum siap bertemu maupun berhadapan dengan orang-orang yang menolakku. Yah mungkin aku terlalu percaya diri sehingga direktur merekrutku sebagai member tambahan grup populer itu. Tetapi aku mulai berfikir apa alasan direktur memanggilku jika bukan untuk membicarakan rencana debut? Yang kutahu dari senior di kelas training, direktur bukanlah tipe orang yang akan menghabiskan banyak waktunya untuk trainee yang belum waktunya dimulai.

SUPER GIRLS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang