Dua Puluh Delapan

779 53 2
                                    

Keesokan harinya, BTS berencana untuk mengunjungi Yoo In di rumah sakit. Mereka membawa beberapa balon, kue dan bubble tea. Ini seperti mereka merayakan ulang tahun tapi kenyataannya tidak. Mereka hanya ingin terlihat special. Mereka semua terlihat senang karena mereka akan pergi bertemu dengan Yoo In dan Mengakhiri perasaan 'Rindu dengan seseorang'. Jungkook mengetuk pintu kamar Yoo In. "Masuk!" seru Yoo In. Jungkook tersenyum ke para member. Mereka pun tersenyum. Dia membuka pintunya dan masuk kedalam kamarnya. Yoo In sangat terkejut melihat mereka. "Guys~" Dia bergumam. Terkejut. Tidak tau harus beraksi seperti apa. Perasaan rindu yang dia rasakan seketika hilang. Airmata kebahagiaan terlihat di mata Yoo In dan jatuh di pipinya. Jungkook duduk di sampingnya. "hey, kenapa kau menangis?" Jungkook mengusap airmata Yoo In yang jatuh di pipi. Yoo In tiba tiba memeluk Jungkook. Dia memeluk Jungkook dengan erat. Membenamkan wajahnya di bahu jungkook dan menangis tanpa terkendali. "Aku minta maaf Jungkook. Aku minta maaf. Aku benar-benar merindukanmu." Kata Yoo In terbata-bata. Kemudian mereka semua memeluk Yoo In secara bersamaan. "Kami juga sangat merindukanmu, Yoo In." Kata Jin. Yoo In kemudian melepaskan pelukannya. Masih menangis tersedu. Jungkook menyeka airmatanya dan mencium kedua pipinya. Yoo In merona seperti buah persik. "Hentikan sudah! Ayo kita makan sekarang." Seru Jin dan membuka kotak yang mereka bawa. Dia memotong kue dan membagikan ke yang lainnya. Jungkook menyuapi Yoo In dengan kuenya. Kemudian V datang dan duduk disamping Yoo In. "aku mencintaimu dan aku minta maaf." Kata V sambil memegang kuenya dan melemparkan kuenya ke wajah Yoo In. Yoo In terkejut. Taehyung kemudian kembali ke tempat duduknya semula dan mengambil kue lagi untuk dimakan. "Yah, Aku membencimu, Kim Taehyung!" Yoo In berteriak sambil menyeka krim kue diwajahnya. "Awh, sungguh? Aku juga mencintaimu~" Seru Taehyung. Yoo In mengirimkan tatapan mengerikan kepada Tehyung. Yang lainnya tertawa terbahak bahak. Jungkook mengambil tissue dan membersihkan wajah Yoo In. "aigoo, Kasihan my baby." Yoo In terlihat jengkel. Setelah membersihkan wajahnya, Jungkook melanjutkan menyuapi Yoo In. "Oh, ada sesuatu diwajahmu." Jungkook mendekati wajahnya lalu mencium wajahnya yg terkena krim. Yoo In terdiam kaku. Kemudian dia kembali kea lam sadarnya. Dia cemberut. "Apa ada yang salah?" Dia menggelengkan kepalanya. "um, Guys~" Panggil Yoo In. Semuanya terfokus kepada Yoo In. "bisakah kita melupakan tentang satu bulan? A-aku h-hanya tidak ingin meninggalkan kalian." Dia tergagap. Jin kemudian bangun dan merangkul Yoo In. "Aku pikir kau tidak akan melupakan hal itu. Aku bersyukur kau akan melupakan tentang itu." Dia memeluk Yoo In dengan erat. Jin rindu memeluk Yoo In seperti itu. Kehangatannya. Yoo In memeluk jin kembali. Mereka melepaskan pelukannya dan Jin mengusap rambutnya dan merangkulnya lagi sambil Jungkook menyuapinya kue. Kemudian Soo In datang. "Oh, Noona~" J-Hope berseru. Well, setiap kali Soo In datang, dia akan menjadi orang pertama yang menyapa Soo In. Tebak, itu cara dia merayu Yoo In. Dengan sopan santunnya. Soo In tersenyum kepada mereka. "Aku punya kabar bagus." Yoo In melihatnya dengan wajah bingung. Begitu juga yang lainnya. Menunggu Soo In melanjutkan kata katanya. "Yoo In~ Kau boleh pulang besok." Kata Soo In dengan senang. Semuanya berseru untuk Yoo In dengan senang. Jungkook memeluknya dengan erat. "Terlalu banyak kebahagiaan hari ini. Terima kasih guys. Kau juga Eonni." Jin pindah menjauh dari Yoo In jadi Yoo In bisa memeluk Soo In. Dia memeluk Eonni nya dengan erat. Kemudian mereka merayakannya kebahagiaan ini sepanjang hari. Itu adalah hal yang utama. BTS mengambil libur hanya untuk bersama Yoo In. (Betapa berharganya Yoo In.hhmm)

Tengah malam, BTS kembali ke dorm mereka. Pada awalnya rencana mereka akan menginap di rumah sakit karena mereka ingin menemani Yoo In. Tapi Yoo In bersikeras kalau mereka harus beristirahat karena besok mereka memiliki banyak jadwal. Tentu saja Yoo In tidak ingin mereka sakit. Mereka harus memberikan pertunjukan untuk penggemarnya. Yoo In benar- benar mengerti mereka dengan baik. Yoo In kemudian membaringkan kepalanya di bantalnya. Dia tersenyum bahagia. Bahagia dari sebelumya. Dia menghela napas. 'kemana saja kalian di hidupku sebelum aku bertemu kalian?' pikirnya. Dia merasa lelah jadi dia tertidur sambil tersenyum memikirkan mereka.

Keesokan harinya, Yoo In merapihkan tasnya dan menunggu Oppa nya menjemputnya. Dia belum bisa benar-benar berjalan tapi dia tidak perduli dengan itu. Ini sudah sangat lama dia tidak menggunakan kakinya. Dia meletakan kakinya dilantai. Dingin. Tapi ini mengirimkan perasaan puas di dirinya ketika dia berdiri. "sudah lama." Gumamnya. Kemudian Woo In masuk. "Oppa~" Panggilnya. Woo In berjalan menghampirinya dan memeluknya dengan erat. "aku merindukanmu gadis kecil." Kemudian pintu terbuka dan muncul seorang perempuan. "Oh, Se Ra Eonni~" Dia memberikan pelukan hangat ke Yoo in. "Aku minta maaf, Yoo In. Aku baru sempat mengunjungi mu. Kafenya. Belakangan ini sangat ramai." Jelas Se Ra. Senyuman hangat terpancar diwajahnya. Yoo In tersenyum kebali. "Jadi ayo. Kau pasti merindukan kamarmu. Eomma dan Appa sudah menata ulang kamarmu ketika kau dirumah sakit. Jadi akan memberikan suasana baru untukmu." Mata Yoo In berbinar ketika oppa nya menjelaskan itu. Dia selalu ingin menata ulang warna kamarnya, dekorasi dan semuanya. Dia tersenyum lebar. "Ini pasti sangat bagus. Temanya apa?" Woo In mengerucutkan bibirnya. "Itu rahasia. Kau akan melihatnya nanti." Yoo Un cemberut dan Se Ra terkekeh melihat kebiasaan mereka dan menggelengkan kepalanya.

Ketika mereka tiba di rumah, Woo In membawa tas Yoo In dan Sera membantu Yoo In berjalan. "Eomma! Appa! Aku kembali." Serunya. Tapi tepat setelah dia membuka pintu, ada tulisan 'Selamat datang kembali' di sebuah banner. Semuanya menyambutnya bersamaan dengan BTS, So Eun,Ji Soo dan Sung Hee. Mereka berkumpul untuk menyambut Yoo In. Yoo In sangat terkejut. Semuanya berkumpul dirumahnya hanya untuk menyambutnya.. ini baru pertama kalinya. "A-aku tidak t-tau h-harus b-berkata apa" Dia tergagap. Nyonya Park datang mendekat kepadanya dan memeluknya. "tidak perlu berkata apa-apa. Cukup nikmati saja." Bisiknya. Yoo In tersenyum kepadanya. "Aku merindukanmua. Yoo In kecilku yang berharga" Tuan Park memberikannya pelukan hangat. Dilanjutkan dengan So Eun dan temannya. Kemudian BTS. Dia mengeluarkan airmata bahagia. "aku sangat bahagia. Terima kasih Guys." Dia berterima kasih kepada mereka semua. "Oh, Ayo menuju ke kamarmu." Ucap tuan Park. Semuanya menganggukan kepalanya. Tuan dan Nyonya Park membuka pintu kamarnya. Yoo In terkejut. "Ya Tuhan!" Dia tertegun. Takjub. Kamarnya benar-benar berbeda dengan terakhir kali dia lihat. Terakhir kali dia lihat kamarnya sangat kacau dan kotor. Sekarang sangat rapih dan bersih. Oh dan juga warna kamarnya beruah. "Sejujurnya, kami ingin merubah warna kamarnya menjadi hitam karena itu adalah warna kesukaanmu dari semua warna. Tapi kami berfikir itu akan membuat mu semakin stress jadi kami mengganti warnanya dengan warna biru terang. Aku harap kau menyukainya. Oh, dan kami juga menaru beberapa poster BTS disana. Mereka sangat menuntut untuk menaruh poster mereka dikamarmu." Kata Tuan Park sambil menatap ke V, dialah yang menyarankannya. Yoo In masuk kedalam kamarnya. "ini benar-benar.... Indah" mengagumkan, kamar yang menakjubkan. Sekali lagi dia terkejut. Dia mendapatkan banyak kejutan harii ini. "terima kasih eomma, Appa dan kalian semua." Mereka tersenyum dengan tulus. Bagi mereka, Yoo In sudah benar-benar merubah hidup mereka dengan lengkap. Dia membawa kebahagiaan. Dia adalah cahaya untuk semangat mereka. Mereka bersyukur kalau Yoo In senang dengan semua ini.

.

.
Bersambung~
.
.

I NEED YOU - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang