Aku ingin belajar mencintaimu dari hati yang terdalam, dengan kata yang tidak sanggup diucapkan, namun dimengerti oleh sebuah rasa.
Aku menyadari bahwa aku tidak terlalu pandai untuk mengungkapkannya, tidak terlalu pandai membuka hatimu untuk membalas rasa yang aku punya, seakan-akan aku takut rasamu tidak seperti apa yang aku harapkan.
Aku juga sedang tidak bermain-main dengan perasaanku, aku memilih melabuhkan hatiku padamu dengan sebuah alasan ritme cinta dan rindu, kasih sayang dan harapan, ketulusan dan kenyamanan.
Hanya saja kamu juga harus membuka pintu hatimu dan menutupnya untuk orang lain. Karena hati yang akan datang padamu, bukanlah sebuah hati yang akan menghilang begitu saja. Hati yang akan datang kepadamu adalah hati yang memantaskan diri dengan niat dan tekad.
Dan, kamu tidak perlu cemas dan ragu diberi harapan olehnya. Kamu belum terlambat menyadari itu semua, belum! Kamu hanya perlu mencuri hatimu untuk tidak mengabaikannya, kamu tidak boleh meninggikan egomu, lalu mengatakan bahwa ia tidak begitu pantas untukmu.
Kamu harus membuka mata, karena kamu tidak pernah tahu tentang apa yang sedang ia perjuangkan, mungkin ia juga sedang menjagamu dalam doanya, menginginkanmu dalam takdirnya, karena ia teramat ingin menjagamu dalam kenyamanan, ingin hadir dalam hidupmu dalam waktu yang sangat lama, dan tinggallah di hatinya, selamanya.
Padang, 28 Januari 2018
Silahkan tonton audiovisual puisi ini di youtube dengan judul yang sama, klik channel Yesi Anggraini Yunengsih, silahkan tonton! 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan dalam Kenangan [TAMAT]
RomanceANTOLOGI PUISI Hanya sekedar rasa, cinta, dan suka Pun sebilah rindu untuk dijajakan kepada kalian yang sedang menanam luka di ruang yang hampa.