07. Just

65 10 0
                                    

Budayakan klik bintang dipojok bawah sebelum membaca :).




Tangan Ye Eun masih telaten mengecek lembaran kertas bertinta. Matanya masih terfokus untuk mengecek beberapa hal yang termuat didalamnya. Decitan pintu mengalihkan fokus Ye Eun ke arah seorang pria yang tak lain atasannya.

Refleks Ye Eun membungkukkan tubuhnya dan mengecek arlojinya untuk mengetahui waktu terkini. Sehun kembali lebih awal 5 menit dari perkiraannya. Syukurlah karena itu tidak akan merusak jadwal yang berikutnya.

"Makan siangnya 20 menit lagi, lalu lintas hari ini lancar. Saya rasa anda akan tiba lebih awal beberapa menit." Jelas Ye Eun.

Di sebuah restoran bernuansa Perancis dengan kesan klasik menambah keindahan interior hingga menimbulkan kesan mewah di dalamnya. Hanya ada suara garpu dan pisau yang sedang beradu. Sebenarnya makanannya bukanlah selera Sehun, mengingat Sehun lebih menyukai masakan rumahan. Tapi rasanya sedikit membuat makanan itu sayang untuk diabaikan.

Dihadapan Sehun terdapat seorang pria yang terlihat lebih tua mengingat rambutnya yang mulai memutih dimakan usia. Dalam tampilan yang sama menunjukkan kelas yang sama pula diantara keduanya.
Di belakan Sehun masih ada Ye Eun yang setia menunggu Sehun. Pria tua tadi menyelesaikan acara makannya dan menatap ke arah Ye Eun, lalu memanggil pria dibelakangnya yang bisa disebut sekretarisnya.

"Jadi dia sekeretaris anda tuan muda?" Tanya sang pria.

"Hmmm..." jawab Sehun singkat.

"Dia terlihat seperti kekasih anda daripada seorang sekretaris, maaf aku terlalu lancang."

Sehun masih hanyut dalam acara makannya.

"Dan wajahnya mengingatkanku pada mendiang Nyonya Claudia. Hal itulah yang menjadikan wajahnya mirip denganmu."

Pergerakan tangan Sehun terhenti namun ia masih mengunyah makanannya di dalam mulut. Tampangnya masih datar dan pandangannya kosong. Ini bukan pertama kalinya seseorang mengatakan Sehun seperti memiliki hubungan lebih dengan Ye Eun, tak hanya itu Sehun juga kerap dikatakan memiliki kemiripan dengan Ye Eun.

Namun baru kali ini ada seseorang yang bilang bahwa wajah Ye Eun mirip dengan mendiang ibunya. Apa Sehun telat menyadarinya? Atau memang ia tak pernah menyadari. Tapi memang wajah Ye Eun seperti tak asing dimata Sehun.

Bisa jadi juga argumen dari Tuan Chuo yang berada dihadapannya bisa jadi benar. Tapi bukankan seorang manusia wajar saja jika memiliki kemiripan satu sama lain? Bukankah itu hal yang biasa mengingat banyak orang biasa yang memiliki kemiripan dengan seorang artis?

Orang bilang, manusia punya 7 kembaran di dunia ini. Begitulah pemikiran Sehun saat ini. Ia tak boleh mudah percaya pada hal seperti ini.

============================

Peluh mulai menampak pada dahi Nomi, matanya masih teliti dengan setiap bagian dihadapannya. Seorang perawat langsung menghapus peluhnya. Inilah yang akan menentukan masa depannya kelak. Dihadapannya sudah terdapat Jong In yang masih terfokus pada objek didepannya.
Padahal suhu ruang operasi siang ini normal, namun entah mengapa rasanya sangat dingin bagi Nomi. Astaga ia harus mengendalikan dirinya. Ini memang bukan pertama kalinya Nomi melakukan sebuah operasi.

Akan tetapi saat ini rasanya berbeda mengingat pasiennya bukanlah sembarang orang. Kesalahan sekecil apapun akan berakibat fatal pada kehidupan dan masa depannya kelak. Nafas Nomi beberapa kali sedikit tertahan, entah apa yang mendasari hal itu.

Kedua tangan itu ditaruhnya dibawah keran wastafel yang menjadi sumber aliran air yang akan membersihkan kedua tangannya. Saat air mulai terjun ke tangkupan tangannua Nomi segera membasuhkan ke wajahnya. Nafasnya masih berderu menunggu hasil akhir kesehatan Tuan Oh. Ia berhasil melakukan operasi itu dengan lancar, namun denyut nadi Tuan Oh sedikit menurun saat operasi akan berakhir.

ECHASE -OSH [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang