★ Part 18

1.8K 93 0
                                    

Drt... Drt...

Ponsel Rafa bergetar, ia segera mengangkat panggilan teleponnya.

"Ada apa, Jes?"

Ya, Jesica yang menelpon Rafa.

"Lo bisa anterin gue ke bengkel gak, Raf. Gue mau servis mobil, besok gue mau ke Bandung"

"Gue gak bisa, Jes. Gue mau ketemuan sama Bintang sekarang"

"Btw, lo mau ngapain ke Bandung?"

"Nenek gue sakit, gue sama nyokap mau otw besok"

"Sorry ya, Jes. Gue gak bisa"

Rafa mendengar tawa kecil diseberang sana.

"Haha... santai ajalah. Yaudah kalau gitu, bye"

Rafa mematikan panggilannya dengan Jesica. Lalu ia pamit ke Mamanya. Setelah itu, Rafa mulai menjalankan motornya menuju rumah Bintang.

⭐⭐⭐

Rafa memasukan motornya ke halaman rumah Bintang. Ia tidak tahu, Bintang akan mengajaknya kemana.

Rafa mengetuk pintu rumah Bintang. Tak butuh waktu lama, seorang pria yang diperkirakan berumur 20 tahunan berdiri dihadapan Rafa.

"Cari siapa?" tanya pria itu dingin.

"Cari Bintang, Kak!" Rafa sudah mengetahui kalau pria itu adalah Kakak pertama Bintang, Satria.

Karena beberapa hari yang lalu, Bintang dijemput oleh Satria di sekolah.

"Masuk dulu!" Satria mempersilahkan Rafa masuk.

Rafa mengangguk, ia memasuki rumah Bintang untuk kedua kalinya. Yang pertama, saat belajar bersama, itu pun ada Bryan sahabat Bintang.

Rafa duduk di sofa yang muat hanya untuk satu orang. Sekarang, ia berada di ruang tamu. Tak jauh dari tempat Rafa duduk, Satria memandangi Rafa dengan sorot mata tenang. Rafa merasa ada diambang kecanggungan.

"Kamu teman atau pacar Bintang?" tanya Satria memulai pembicaraan.

"Teman, Kak," jawab Rafa. Otw pacar. Lanjutnya dalam hati.

Satria mangut-mangut. "Sepertinya kamu suka sama Bintang!"

Rafa membulatkan matanya. Apakah Satria bisa membaca pikirannya?

"Kok... Kak... Kak.. ta.. tau," ucap Rafa gugup.

"Ternyata benar tebakan Kakak," pekik Satria sambil tersenyum simpul. Senyum yang jarang diperlihatkan.

Untuk kedua kalinya, Rafa membulatkan mata. Ternyata tadi itu cuman tebak-tebakan.

Mampus lo Raf. Gerutu Rafa.

"Udah dateng lo, Raf," ujar Bintang yang sedang menginjakkan kakinya di anak tangga terakhir. Lalu menghampiri Rafa dan Satria.

Rafa hanya membalas dengan senyuman dan anggukkan.

Bintang Jatuh [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang