Chapter 17

3.7K 346 92
                                    

Warning typo berserakan, cerita abal-abal, alur berantakan, BL, DLDR.

.

Baca ini sambil play lagu diatas yaa 😅👆👆

🎵Mike D. Angelo - Let Me Be The Man To Love You (Ost. Full House Thailand)

.

Happy Reading

.

30 menit sebelum New dan Off datang.

Singto berada dikamarnya yang pengap dan gelap. Hanya sedikit cahaya yang masuk kedalam kamarnya melalui celah gorden. Ia terduduk memeluk lututnya dilantai yang berantakan dan bersandar pada pinggiran ranjang. Matanya menerawang kosong dengan air mata yang mengalir begitu saja. Rambut yang berantakan, pipi yang tampak tirus bahkan tubuhnya tak terawat terlihat lebih kurus. Ia sepertinya juga mengabaikan punggung tangan kanannya yang terluka akibat ia meninju cermin kaca yang ada dikamarnya. Selama empat hari ini, Singto tidak keluar dari kamarnya, ia berdiam diri, hanya merokok dan meminum birnya saja.

KUBILANG PERGI!! AKU TIDAK INGIN MELIHATMU LAGI!

PERGI SEKARANG JUGA!! ENYAHLAH DARI HIDUPKU!!

Singto tersentak. Bola matanya bergerak-gerak tak fokus. Tangan yang tadinya memeluk lutut kini sudah berpindah menutupi telinganya. Tubuhnya bergetar hebat dengan nafas yang memburu cepat. Masih menutupi telinganya, Singto menggelengkan kepalanya kasar seolah menyingkirkan suara yang terngiang dipikirannya.

Baiklah aku akan pergi jika itu maumu.

DEG

Singto menghentikan pergerakannya. Kini tangannya meraih laci nakas disebelahnya dan mengambil botol berisil obat pil. Dengan tangan yang bergetar ia menuangkan botol tersebut ke telapak tangannya. Beberapa pil sudah ada digenggamannya.

Gulp

Ditenggaknya bulat-bulat beberapa pil tersebut. Tak berapa lama Singto merasa jantungnya berdegup dengan cepat, keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya, matanya berkunang-kunang tak fokus, nafasnya pun terasa sangat sesak. Ia berusaha berdiri mencoba meraih apa saja yang ada didekatnya untuk berpegangan namun tubuhnya sudah limbung keatas kasur. Botol obat yang ia bawapun terjatuh. Dicengkramnya sprei kasurnya dengan kuat seolah menyalurkan rasa sakit dari tubuhnya yang terasa terbakar. Suaranya pun tercekat. Singto merasa ini adalah akhir hidupnya.

"Kit, maafkan aku. Aku mencintaimu" batin Singto sebelum kesadarannya semakin menipis dan Off New menemukannya.

**

Tee menatap Godt yang tertunduk lesu disebelahnya. Saat ini mereka berada didalam mobil Tee yang masih terparkir di halaman dorm Krist. Mereka baru saja mengunjungi Krist yang tidak sengaja malah bertemu dengan orang tua Krist.

"Ai'Godt, kau yakin tidak apa-apa?" tanya Tee.

Godt menghela nafas. "Tee, kau lihat tadi kan? Bagaimana Kit berbohong untuk melindungi Singto didepan orang tuanya?" ujar Godt frustasi.

"Aku tau. Godt, kau percaya pada Kit kan?"

"Aku percaya padanya, hanya saja aku yang tidak percaya pada diriku sendiri"

Tee menatap Godt tak mengerti.

"Aku tidak percaya bahwa aku akan sebodoh ini membiarkan perasaanku terjatuh terlalu dalam dan tersakiti begitu lamanya, bahkan bertahan dengan perasaan yang seharusnya kuhentikan sejak dulu ketika aku tahu dia tidak akan pernah melihatku. Tee, kenapa ini begitu menyakitkan?" ujar Godt sendu.

Back To You [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang