19. kangen dia 😢👆

9.7K 1.3K 309
                                    

Hulaaaaaaa liat mulmednya kang mas Jaka mulu yaaaa, orgnya ga tau ngumpet kemana, elah kangggg keluar ngapa, ajak2 kita kek kemana gitu 😂😅😆

Mitha POV

Sudah 3 hari berlalu, Jaka menghilang tanpa kabar, aku sudah berkali-kali mencoba menghubungi nomor teleponnya yang masih saja tidak aktif.

Apa Jaka benar-benar berhenti menjadi pengawal pribadiku?

Waktu kemarin aku menelpon Papi menanyakan sidang pertamanya, aku tidak menanyakan keberadaan Jaka, karena aku tidak ingin menanyakan hal-hal remeh kepada Papi.

Ralat, Jaka itu penting, bukan hal remeh.

Seharusnya aku bertanya ke Papi, mungkin Papi tahu keberadaannya, karena terakhir kali sebelum Jaka pergi, dia mengobrol cukup lama dengan Papi.

Entah kenapa rasanya lebih sedih dan kecewa berlipat-lipat kurasakan daripada waktu dulu dirinya berhenti mengajarku.

Kali ini aku benar-benar kecewa.

Tanganku tanpa sadar membuat karikatur Jaka yang shirtless dengan wajah tersenyum lebar.

Menggambar dirinya shirtless adalah kesukaanku, tubuhnya yang terpahat indah terekam sangat jelas di memori otakku untuk kujadikan objek menggambar.

"Jeng Mith, jeng, bengong aja, Jengggg"

Panggilan Puput yang berdiri di depan mejaku membuatku berjengit kaget, sejak kapan Puput masuk.

Dengan cepat aku menutup kertas coretan karikatur ku dengan kertas yang lain, aku mendongak dan mendapati Puput yang melonggokkan lehernya lebih panjang ke arah kertas yang ku tutupi.

Matanya mengerling menatapku tapi mulutnya tidak berkata apa-apa.

"Mr. Lee datang jeng, nunggu di ruang meeting" Kata Puput, lalu dirinya berjalan ke arah sofa.

Ya ampun sampai lupa ada meeting dengan klien, pikiranku terlalu penuh oleh Jaka 3 hari belakangan ini.

Dengan gerakan cepat aku mengambil folder desain lalu berjalan melangkah lalu berhenti dan kembali melangkah ke arah mejaku, lupa, handphoneku ketinggalan.

Aku berjalan lagi ke arah pintu, lalu menepuk keningku, dan kembali lagi ke arah mejaku, lupa, kunci mobilku ketinggalan.

"Jeng Mith, ngapain bawa-bawa konci mobil?" Tanya Puput bingung melihatku mondar-mandir.

Aku menoleh ke arahnya.

"Kan mau meeting ketemu Mr. Lee" Jawabku.

Alis Puput bertaut.

"Mr. Lee bukannya ada di ruang meeting kantor ini jeng Mith? Ngapain elu naik mobil? Emang jaraknya jauh ya dari ruangan ini ke ruangan meeting?" Tanya Puput, wajahnya ku lihat menahan tawa.

Aku berdiri mematung. Memijit pangkal hidungku.

Lalu melempar kunci mobilku ke atas meja.

Puput bener, ngapain aku mengambil kunci mobilku?

Lalu kembali melangkah ke arah pintu.

"Put" Panggilku sebelum meraih handle pintu.

Puput mendongak dari layar notebooknya.

"Kalau nanti ada yang nelpon ke handphone gue, lu catet aja ya keperluannya apa" Kataku.

Puput menunjuk tangannya ke arahku.

Aku menunduk bingung.

"Apaan?" Tanyaku.

"Gimana caranya gue ngejawab telepon masuk, kalau handphonenya aja elu bawa" Matanya berbinar geli dengan senyuman di mulutnya.

don't tease my bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang