"geser dong dikit saya juga mau lihat"
"gantian dong sabar!!! Baru datang aja langsung serobot dikira ini papan pengumuman punya nenek moyangmu"
"biasa aja kali kalau ngomong gak usah pakek otot"
"heh kalau mau berantem di sana noh lapangannya masih lega jangan disini"
Dan masih banyak suara yang lainnya yang membuat sosok gadis bersurai merah muda yang kini menatap horror ke arah kerumunan itu.
"kenapa forehead? Kamu gak jadi lihat nilai? Kan tadi kamu yang paling bersemangat dan menarik tanganku dan menyeretku begitu saja" tanya Ino suaranya terdengar sebal.
"kau buta ya pig? Apa mata besarmu tidak dapat melihat ribuan manusia ganas yang berada disana?" balas Sakura nada suaranya tak kalah sengit dengan Ino.
"hal begitu saja kau tidak berani, oh ya apa kamu meragukan nilai Bahasa Inggrismu?, kau kan sudah belajar sekuat tenaga semalaman kau mencoba menghafal vocab dan grammar? Apa kau tidak yakin?"
Sakura menggigit ujung jari telunjuknya kebiasaan yang tak bisa berubah ketika dirinya sedang gelisah.
"aku sangat tidak yakin pig kau tau sendiri hampir delapan puluh persen waktu ujian aku tertidur dan aku sangat tidak yakin dengan jawabanku dan kau tahu? Akhir-akhir ini aku sering bermimpi buruk dan di semua mimpi burukku aku selalu melihat wajah uchiha sialan itu"
"ck.ck.ck forehead kau tidak boleh berkata seperti itu. Lagi pula kau akan memakai marga itu di masa depanmu."
"sasu-kun berbeda dengan pamannya kau tahu sendiri kan betapa kejamnya dia saat memberikan soal atau tugas remedial ketika mahasiswanya tidak lulus mata kuliahnya"
"berfikirlah positif, mungkin hari ini adalah hari keberuntunganmu kan? Bisa saja kau mendapat nilai A+?"
Sakura mendecih sebal mendengar penuturan Ino yang sangat tidak masuk akal. Mana mungkin seorang Haruno Sakura yang di masa depan akan menyandang marga Uchiha bisa mendapat nilai A+ dalam mata kuliah bahasa Inggris. Sakura juga tidak mengerti kenapa dirinya sangat sulit untuk memahami bahasa asing yeah benar-benar bahasa asing atau bisa juga di bilang bahasa alien.
Dan yang lebih parahnya kekasihnya ups.. Tunangannya sang pria tampan selera masyarakat uchiha sasuke kini melanjutkan study dan mengurus salah satu perusahaan keluarganya di London. Sekali lagi di London pemirsa dan kalian tahu apa bahasa keseharian di London? Tentu saja bahasa alien itu.
Dan entah kutukan apa lagi yang menimpanya di tempat kuliahnya dia harus mendapat dosen tampan idaman para wanita uchiha sishui yang mana si dosen tampan calon pamannya mengajar mata kuliah bahasa asing. Saat perkenalan pertama dengan dosen tampan itu Sakura sangat menyukainya. Karena calon paman tampannya sangat ekspresif dan ceria, beda sekali dengan tunangannya yang memiliki wajah sedatar talenan perawan yang masih di pajang di toko alat-alat dapur.
Tapi Sakura benar-benar tertipu dengan sifat calon paman tampan nya. Karena saat di kampus entah terkena syndrom apa calon paman tampannya menjadi dosen se killer orochimaru-sensei. Oh rasanya Sakura ingin berteriak frustasi.
Di tengah lamunannya tiba-tiba Sakura merasakan pukulan ringan di puncak kepalanya. Gadis bersurai merah muda itu menoleh.
"oh My Lord, calon paman tampannya benar-benar panjang umur" ucap Sakura pelan tanpa Sakura sadari bahwa sishui mendengar gumaman Sakura.
"saya benar-benar tersanjung bahwa keponakanku yang cantik ini sedamg memikirkan paman tampan selera masyarakat"
Sakura memutar bola matanya bosan. Dan ini salah satu sifat yang hanya di miliki oleh uchiha sishui

KAMU SEDANG MEMBACA
Marry me
Fanfiction"kau pasti menangis terharu karena lamaran ku yang romantis ini kan saku? " tanya sasuke kedua tangannya tak beranjak menangkup kedua pipi sakura. kedua manik emerald yang berkaca-kaca itu menatap si bungsu Uchiha dan menggeleng. "kau pasti bercan...