Apaaa?!..... Hipertensi Paru!?
Penyakit apa ini!?..."Hipertensi Paru adalah suatu kondisi dimana tekanan darah di arteri paru menjadi tinggi di atas 25mmHg." Dokter menjelaskan kepadaku dan mas Daniel yang tidak mengerti definisi penyakit itu.
"Tekanan darah yang tinggi ini, terjadi karena arteri paru-paru menyempit sehingga jantung kanan harus bekerja extra keras untuk memompa darah ke paru-paru. Hal ini yang menyebabkan jantung kanan menjadi bengkak dan fungsinya semakin melemah seiring dengan waktu." Dokter berkata panjang lebar sambil memperlihatkan hasil rontgen pada jantung kananku yang bengkak.
"Saya tidak pernah ada keluhan dengan paru-paru selama ini, Dok! Dan, kenapa tiba-tiba saya menderita penyakit ini?" tanyaku lagi masih tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi kepada diriku!
"Pasien yang didiagnosa memang kebanyakan pada usia produktif, yaitu antara 20-40 tahun, Ibu Daniya. Bahkan ada juga beberapa pasien saya yang masih berusia 8 tahun terjangkit penyakit ini!"
"Istri saya terlihat sehat-sehat saja selama ini, Dok! Bagaimana bisa terkena penyakit itu?!" mas Daniel sangat terkejut dengan kenyataan yang didengarnya. Dia masih menyangkal atas apa yang terjadi dengan diriku.
"Hipertensi Paru ini dikenal dengan "invisible illness", Pak. Yaitu penyakit yang gejalanya tidak terlihat dari luar, tetapi ini adalah penyakit kronis yang harus terus dijaga dan dijalani seumur hidup, hingga obat penyembuhnya ditemukan."
"Apa!! Jadi saya tidak akan bisa sembuh seumur hidup, Dokter?" tanyaku sedikit berteriak.
"Sampai saat ini, obat untuk menyembuhkan Hipertensi Paru masih dalam tahap penelitian. Yang baru tersedia adalah obat-obatan yang dapat membantu pasien mengendalikan penyakit ini dan tetap hidup berkualitas. Beberapa obat-obatan tersebut sudah tersedia di Indonesia."
"Ibu Daniya dan Bapak. Banyak pasien kami yang juga mengalami kaget, sedih, bingung dan frustasi ketika mendengar di diagnosa Hipertensi Paru. Itu sangat wajar, karena ini adalah penyakit langka! Tapi pesan saya adalah "Jangan pernah berhenti minum obat karena bisa berakibat fatal!". Efek dari penghentian obat tidak akan terasa seketika, tapi dari beberapa pasien yang bercerita tentang pengalamannya setelah berhenti obat mengatakan bahwa mereka menyesal tidak meminum obat dengan teratur karena kondisi mereka menjadi semakin memburuk dan justru sulit pulih seperti sediakala."
"Selain itu, saya sangat menyarankan agar hal ini dapat dibicarakan juga dengan seluruh keluarga besar, sehingga bisa terciptanya toleransi dari lingkungan sekitar untuk tidak memaksakan aktifitas yang berlebihan kepada pasien." Dokter berkata dengan memandang kami berdua secara bergantian.
Mas Daniel meneteskan air mata dengan menggenggam erat jari jemariku. Akupun tak kuasa berkata apa-apa lagi. Seluruh badanku menjadi sangat lemas. Aku hanya bersander di bahu mas Daniel dengan pandangan kosong.
"Jadi buat apa aku hidup...." ucapku seketika itu juga.
"Sabar ya, Bu, Pak. Berdoalah, dan lebih mendekatkan diri kepadaNYA, karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan umatnya." dokter menatap kami dengan seksama.
Mas Daniel memelukku dan menangis di sisi wajahku. Berkali-kali dia mengatakan, "Kita pasti bisa melaluinya, Humairah. Ada aku disisimu!"
Kami keluar dari ruangan dokter dengan langkah lunglai. Kami berjalan pelan sampai di depan Ruang Pharmacy. Lalu kami kembali duduk di salah satu kursi dan hanya saling memeluk.
Airmataku masih terus mengalir.
Apa salahku hingga Tuhan memberi peringatan keras seperti ini!....Entah berapa lama kami terduduk disana. Tapi yang kutahu, airmataku sudah kering! Tak ada yang keluar lagi dari pelupuk mataku.
Beberapa saat kemudian, terdengar namaku dipanggil oleh salah satu petugas Pharmacy.
"Kamu tunggu di sini sebentar ya, Hum! Aku ambil obat dulu. Setelah itu kita pergi makan."Aku mengangguk pelan. Aku tidak ingin makan! Aku tidak ingin apa-apa saat ini! Yang kutahu, hidupku sudah hancur!
******
Kami kembali ke hotel. Malam itu bagaikan malam yang terpanjang dan terdingin dalam hidupku. Aku tiduran dengan pandangan kosong. Mas Daniel memelukku dari samping sambil menonton TV. Sesekali dia menatapku dan tersenyum, memastikan bahwa aku masih terjaga.
"Kalau lelah, kamu istirahat saja, Hum." ujarnya sambil mengusap keningku pelan. Aku hanya menatapnya dengan seksama.
"Aku tidak akan bisa membahagiakanmu, Mas. Kamu hanya membuang waktumu jika terus bersamaku." seketika airmataku mengalir deras.
Daniel terkejut dengan ucapanku. Dari wajahnya terlihat dia sangat marah bercampur sedih. "Apa yang kamu bicarakan, sayang?! Aku tidak mau kamu berfikir seperti itu. Pasti ada hikmah di balik semua ini. Kamu harus kuat! Akupun akan terus bersamamu, Hum! Jangan ragukan itu!" mas Daniel menciumiku dan memeluk tubuhku erat.
"Tuhan menghukumku, Mas. Aku minta maaf padamu. Aku mungkin telah banyak berbuat salah selama ini. Aku bukan istri yang baik." ujarku datar sambil berurai airmata.
"Tidak, Hum. Jangan bicara seperti itu! Kita bukan malaikat dan kita juga bukan nabi! Kita hanya manusia biasa yang banyak berbuat salah. Tuhan sayang padamu, Hum! Sayang kepada kita! Oleh karena itu kita diberi cobaan untuk bisa lebih dekat dengannya." mas Daniel menatap mataku yang penuh dengan airmata. Dia menghapus airmataku dan meyakinkanku dengan tatapan matanya yang tajam.
Aku menangis mendengar perkataan suamiku. Ya Tuhan, beri aku kekuatan untuk memaknai hidup ini dengan cintanya. Aku ingin terus bersamanya dan membahagiakannya...
************
Semua cerita di atas adalah fiksi.
Tapi kenyataan tentang adanya penyakit Hipertensi Paru adalah BENAR!
Ingin tahu apa yang pasien Hipertensi Paru rasakan setiap harinya?
Mudah! Ikuti tantangan berikut ini:
1. Ambil sebuah sedotan dan taruh di mulut.
2. Tutup hidung.
3. Bernafaslah melalui sedotan tersebut selama 1 menit.
4. Itulah yang mereka rasakan selama 1.440 menit dalam sehari!
Ingin tahu lebih jelas mengenai penyakit ini, silahkan berkunjung ke Yayasan Hipertensi Paru Indonesia.
FB: Hipertensi are
IG: PHers_story
Twitter: Hipertensiparu
Kita bisa memberikan dukungan kepada mereka, berjalan bersama dan saling menguatkan satu sama lain dalam keluarga YHPI.
Tetap semangat Phers! 😘❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband My Pilot
RomansaMenjadi istri dari seorang Pilot, tidaklah sekeren dugaan orang lain. Isyu perselingkuhan antara Pilot dan Cabin (*baca pramugari) kerap kali mengganggu kehidupannya. Cinta saja tidaklah cukup untuk menjalankan sebuah perkawinan layaknya pangeran da...