Day 13 - Part A

412 51 2
                                    

Aurora punya sebuah definisi pagi yang enggak ideal untuk beranjak dari kasur.

Pencahayaan matahari dengan intensitas cahaya rendah, latar belakang musik rintik hujan, dan dilengkapi aroma daun basah.

Kombinasi ketiganya selalu berhasil mempererat hubungan Aurora dengan selimut dan kasurnya.

Persis dengan kondisi pagi ini!

Semua usaha Belle untuk membangunkannya sejak 30 menit lalu jadi percuma.

Memanggil nama Aurora dengan volume standar, enggak membuahkan hasil sama sekali.

Memperkeras volume suara panggilannya, hanya dibalas gumaman enggak jelas.

Menyertai panggilan keras dengan menggoyangkan pundak, well.. Awalnya Belle yakin itu berhasil! Tapi ternyata Aurora hanya membalik posisi tidurnya menjadi tengkurap.

"Oke, Aurora!" Belle memutar badannya ke arah dapur. Senyum tengil tergambar di wajahnya. "Enggak ada sarapan buat kamu pagi ini!"

Belle mendengar suara heboh dari kasur. Membuat senyumnya menjadi semakin lebar.

"Dasar nyebelin!" Aurora berjalan cepat, dan memastikan dirinya sampai dapur lebih cepat dari Belle.

Aurora sampai lupa melakukan rutinitasnya tiap pagi. Menguncir rambutnya asal, peregangan badan singkat, dan melipat selimut hingga rapi banget.

"Senang ya kalau ngeliat sahabatnya kesal pagi-pagi!" Aurora mengambil gelas dari rak dan mengisinya dengan air keran. Setelah menegak isinya hingga habis, ia meletakkan gelas di counter bar.

Aurora duduk di salah satu kursi bar. Menguncir rambutnya asal. Peregangan badan dengan merentangkan kedua tangannya ke atas. Masih dengan bibir sedikit dikerucutkan.

Belle tertawa keras sambil tetap melangkah ke arah kompor. "Abisnya.. kamu sih susah banget disuruh pergi dari kasur."

"Ngantuk tau, Beeel." Aurora meletakkan dagunya di atas tangan yang kini sudah terlipat di atas meja bar.

"Kamu mungkin mau buka media sosial sebelum makan," usul Belle setelah meletakkan mangkok penuh makanan di depan Aurora.

Aurora meneggakkan posisi duduknya. "Biasanya kamu langsung ngasih tau, gosip-gosip yang kamu baca sebelum aku bangun."

Aurora menaikkan kedua alisnya. Belle membalas dengan mengerucutkan bibirnya.

Belle mengambil handphone yang daritadi dikantonginya, lalu menekan layarnya di berbagai titik.

"Lebih seru kalo kamu-" Belle menyodorkan handphone ke Aurora "-baca sendiri gosip yang satu ini."

Will Ethan Choose Old Flame? Or Keep Pouring Gasoline Into New Fire?

Aurora membelalakkan matanya saat melihat 2 foto di bawah headline dari website berita selebriti yang terpercaya.

Foto di kiri menunjukkan keromantisan Ethan dan Aurora di toko barang vintage. Keduanya tersenyum lebar, dengan tambahan tangan Ethan di pinggang Aurora. Mereka dapat dengan mudah disalahpahami sebagai pasangan pengantin baru.

Foto di kanan.. Aurora menebaknya sebagai foto Ethan dan Mel saat mereka berpapasan di kafe beberapa hari lalu. Keduanya berpelukan. Dengan sudut pandang dan waktu pengambilan gambar yang tepat-seperti di gambar itu-mereka terlihat sangat mesra.

Walaupun Aurora memilih untuk percaya akan cerita versi Ethan kemarin. Hanya berbagi sapaan canggung.

Aurora mengembalikan handphone ke Belle dengan segera. "Gosip apa sih itu? Aneh banget." Tanpa ditiup, Aurora memakan sesendok sop ayam yang sudah disajikan tadi.

DON'T! Melempar Buku ke Pengiring PengantinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang