The Spring

195 29 11
                                    

Bagaimana aku mencintaimu...?

Caraku mencintaimu adalah dengan jatuh cinta pada pesonamu, lalu merelakanmu.

*****

Myungsoo bertemu dengan Chorong lima tahun silam ketika mereka masih satu sekolah di Pohang, sekolah menengah atas. Saat itu, Chorong telah menduduki bangku kelas tiga sementara Myungsoo tengah menduduki bangku kelas dua.

Hari pertemuan mereka bukanlah hari yang spesial. Tak ada firasat khusus. Myungsoo pun bukan tipikal melankolis yang mempercayai bahwa takdir atau tanda dari takdir, itu benar-benar ada. Tapi, melihat senyum gadis itu saat festival sekolah di musim semi adalah hal terindah yang terjadi dalam hidupnya. Dengan mengesampingkan eksistensi takdir, ia akhirnya mempercayai satu hal; bahwa jatuh cinta dan mencintai itu benar-benar nyata. Sebab, ia dapat merasakannya sendiri.

Festival musim semi adalah acara tahunan sekolahnya yang diadakan khusus untuk merayakan ulang tahun sekolah. Stan-stan berjajar teratur dan dengan beragam. Setiap kelas akan menampilkan tema yang berbeda, sebagai cuplikan dari penampilan panggung perwakilan kelas mereka di acara puncak.

Kelasnya menawarkan stan potret, dengan berbagai latar ikonik yang telah disiapkan. Atas inisiatif Lee Sungjong--teman Myungsoo yang suka melukis--mereka menyatukan keahlian. Sungjong yang menyiapkan latar, Myungsoo yang memotret dan mencetak foto. Siswa lain di kelasnya setuju, hingga mereka berdua memimpin kelangsungan acara hingga selesai. Rencananya, pada puncak acara, mereka akan menampilkan film pendek tentang kekompakan kelas mereka serta keberlangsungan festival. Akan membutuhkan banyak candid manis yang menyentuh. Oleh karena itulah, akhirnya Myungsoo harus berkeliling. Tugasnya untuk memotret pesanan digantikan oleh temannya yang lain.

Setelah menyambangi stan sulap yang triknya begitu jelas dan sukses membuat Myungsoo tertawa sampai menepukkan tangannya berulang kali, ia menoleh menuju stan berikutnya.

Sekali lagi, ia tidak percaya takdir.

Ia bukan seorang melankolis.

Tapi, ia mendapati dirinya tergugu menatap sebuah stan sederhana dengan kerlip lampu yang warna cahayanya lembut, dihiasi oleh kertas-kertas mungil yang berisi tulisan-tulisan sederhana.

Myungsoo memotret stan itu dari sisi kiri. Ia kemudian mengamati hasil potretannya dan matanya menangkap siluet kasar dari tirai yang tak kalah indahnya. Tema yang halus, nuansa yang menggugah kedamaian hati.

Ia berjalan masuk. Seorang laki-laki yang menjaga stan menatapnya.

"Kau bisa masuk setelah ini. Sementara itu, duduklah." laki-laki itu menunjuk bangku panjang di sudut kanan. Memojok pada dinding kayu stan yang dipenuhi kertas-kertas berisikan tulisan kegundahan hati banyak orang.

Meski tidak mengerti apa yang akan ia lakukan di stan itu, Myungsoo tetap menurut. Ia membaca satu-persatu tulisan itu.

Aku akan mengejarmu! Tunggulah! -Chaekyung

Myungsoo tertawa kecil. Gadis yang ambisius, namun menarik... Ia menilai dalam hati, kemudian membaca tulisan lainnya.

Hyung, ayo kita wajib militer bersama! -KJG

Ada beberapa dari pesan tersebut yang diberi nama jelas. Ada pula yang menuliskan singkatan, bahkan ada yang tidak memberikan keterangan mengenai pengirimnya sama sekali.

Oppa, aku mencintaimu. -CHY

Aku tidak akan menangis lagi, Eomma!

Haeeun dan Yerim sahabat selamanya. :)

Reach Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang