2 | Lala Sahila Abraham.

7.9K 626 53
                                    

Ruang pengap dengan pekatnya asap rokok dan juga musik berdentum tersebut mengiringi langkah ketiga gadis remaja ini memasuki salah satu club kenamaan di Ibu kota. Sebut saja Shinta Azahra, gadis berambut panjang dengan dress ketat yang membungkus tubuh tinggi rampingnya. Lalu Leah Abiegail Anderson, si tomboy bertopi yang memakai celana robek robek yang dipadukan jaket boomber oversizednya. Dan terakhir si manis bertubuh mungil berambut sebahu, Lala Sahila Abraham.

Ketiga gadis itu mengambil tempat di pojok ruangan yang telah menjadi tempat favorit Shinta dan Lea. Duduk di atas sofa berwarna merah dengan pandangan yang mengarah pada lautan manusia yang tengah tertawa sambil menggerakkan badan mereka mengikuti  musik. Seakan dengan itu mereka bahagia, seakan dengan apa yang dilakukannya mereka menemukan arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Lalu bagaimana dengan ketiganya sendiri. Sebenarnya apa yang gadis gadis itu cari di tempat yang tak seharusnya didatanginya ini?

Entahlah. Jika Lala sendiri, gadis itu hanya selayaknya anak ayam yang mengikuti induknya. Sementara Shinta, gadis itu hanya menjadikan tempat ini untuk bersenang senang, gadis itu merasa keren saat melakukan hal penuh tantangan seperti ini. Sementara untuk Lea sendiri, keputusasaanlah yang menuntutnya untuk selalu melangkah ke club ini. Pengabaian akan tidak pentingnya keadaan hatinya oleh orang yang disebutnya keluarga menjadikan gadis belia ini nekat ke tempat ini. Lagipula hal ini Lea lakukan sebagai aksi protesnya, yang mana sepertinya masih ditanggapi santai oleh keluarganya. Terbukti dengan tetap dilangsungkannya perjodohan itu. Perjodohan dirinya dengan putra dari keluarga Hendrawan yang berubah haluan menjadi perjodohan pria itu dengan kakak perempuannya. Bahkan sang pembuat skenario yang berhasil menumbangkannya tengah berada diatas angin, lantaran keluarga besar tetap mengadakan resepsi besar besaran. Tak tanggung tanggung, acara pernikahan Leony kakaknya dan Argan diselenggarakan di dua negara sekaligus. Yakni Indonesia dan Korea, seakan akan mereka lupa bahwa satu anaknya juga baru mengalami kegagalan karena penolakan dari pria yang seharusnya menjadi suaminya.

Satu bulan telah berlalu. Seberapa banyak pun waktu yang telah terlewatkan tak kan pernah mensirnakan rasa sakit. Tapi bukan berarti ia terpuruk dan hidup menyedihkan. Karena pada kenyataannya Lea sanggup bertahan, sama sekali tak menunjukkan keterpurukannya akan hatinya yang telah tercabik di dalam sana.

Kini ia hidup sebagai pelakon yang baik. Menempatkan dirinya diatas duri diantara biduk rumah tangga kakaknya dengan pria yang selalu ia impikan menjadi suaminya. Yah, kegagalan yang diakhiri penolakan tersebut telah berubah menjadi cerita baru dan kebahagian untuk kedua keluarga. Karena nyatanya seminggu setelah pengumuman yang diucapkan secara lantang oleh Argan akan bagaimana perasaan pria itu pada leony sang kakak akhirnya berbuah manis menjadi sebuah pernikahan yang paling dinantikan.

Para orang tua tak mempermasalahkan karena bagi mereka perjodohan itu tetap berjalan saja semuanya telah cukup.

Miris

Kesakitan itu harus Lea rasakan sendiri. Ia hanya diberi pengertian dan dibujuk layaknya anak kecil bahwa ia harus mengalah demi sang kakak.

Lalu bagaimana dengan perasaannya sendiri?
Bagaimana dengan hatinya yang menjerit pedih? Bisakah kakaknya juga melakukan sesuatu untuknya sebagai bentuk terimakasih atas kebahagian yang telah dirinya beri.

Tak ada. Leony terlalu serakah untuk mengejar kebahagiaannya sendiri. Tatapan bersalah yang diperlihatkan Leony sama sekali tidak membuat Lea terenyuh, melainkan muak yang tak berkesudahan.

"Lea udah ya, kita pulang sekarang," Lala yang mulai risih mencicit disamping Shinta untuk meminta pulang. Sungguh Lala ingin menangis, namun juga tidak tega pada sahabatnya yang tengah bersedih. Terlebih mereka belum lama ini kembali dipertemukan setelah selama ini Lea tinggal dengan keluarganya di Korea.

My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang