25. permintaan maaf

3.9K 314 24
                                    

Mohon dukungan votenya ya guys. 😁

Ketika dalam situasi seperti ini, yang harus dilakukan raya adalah menutup pintu cepat cepat dan menguncinya hingga Mondy tertahan di luar pintu.

Maka Raya sekarang melakukanya. Tanganya bergerak menutup pintu berwarna gelap namun sesuatu tiba tiba mencegah pintu tertutup.

"Aku ingin berbicara denganmu" ternyata mondy yang melakukanya.

Pria itu menggunakan ujung fantofelnya untuk mencegah pintu tertutup.

"Raya! Dengarkan aku dulu" mondy mengatakanya dengan nada geram.

Raya masih mencoba mendorong pintu itu dengan tenaga yang ia punya.

Tentu saja semua itu seperti sia sia karena dengan sekali sentakan saja Mondy mampu menghempas pintu itu hingga membuat Raya limbung.

Raya jatuh terduduk di lantai. Semua seolah berjalan sangat lambat ketika sesuatu yang hangat di ikuti kesakitan di bagian perutnya menyerang.

"Astaga!! Maafkan aku Ray!" Mondy panik karena ketidak sengajaan dirinya yang refleks mendorong pintu ternyata membuat raya sampai jatuh.

"Kau tidak apa apa?" Mondy berjongkok, menyentuh bahu raya.

"Arrghhh!" Jerit raya keras sebelum raya hilang kesadaran.

"Raya! Ray!" Pekik mondy panik.

Apalagi sesuatu yang semakin basah di bagian kaki raya. Sesuatu yang membuat Mondy merasa cemas bukan ke palang.

"Da...darah?"

.

Mondy duduk dengan gelisah. Untuk saja letak hotel yang raya tempati tidak jauh dari rumah sakit disana.

Sehingga mondy dapat dengan cepat membawa raya ke rumah sakit.

Kemeja dan jas yang ia gunakan sudah kotor dengan darah raya.

Mondy tidak pernah merasa secemas ini sebelumnya. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa raya bisa berdarah darah seperti itu?

Ketika pintu terbuka dan menampakkan sosok dokter dengan baju serba hijau keluar, mondy segera bangkit menghampiri.

"Bagaimana dok?"

Dokter itu melepas masker hijau yang ia kenakan lantas tersenyum menenangkan.

"Untunglah Anda cepat membawanya ke rumah sakit pak. Karena jika telat sedikit saja, mungkin janinya sudah tidak bisa di selamatkan" Tutur sang dokter dengan bahasa Perancis.

Mondy tidak pernah seterkejut ini sebelumnya hingga ia bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah katapun.

Melihat ekspresi kaget mondy, sang dokter bisa menyimpulkan bahwa mondy belum tahu bahwa isterinya sedang hamil.

"Benar pak. Isteri anda sedang hamil."

Ya Tuhan!

Raya hamil?!

"Ha...hamil dok?" Ucam mondy tergeragap setelah dirinya mampu menguasai diri.

Aku Cinta Kamu  (ramonstory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang