Chapter 18

3.8K 330 92
                                    

Warning typo berserakan, cerita abal-abal, alur berantakan, BL, DLDR.

.

Happy Reading

.

Krist perlahan membuka matanya ia mengernyit saat cahaya masuk kedalam retinanya. Dilihatnya langit-langit ruangan yang tampak asing dimatanya.

"Ai'Kit kau sudah sadar?" tanya Tee yang saat ini sudah berada disebelahnya.

Krist menoleh dan mendapati Tee dan Gun.

"Aku dimana?"

"Kau di ruangan profesorku, tadi kau pingsan dan Godt mengangkatmu kesini" jelas Tee.

"Godt?" Krist memejamkan matanya mengingat kejadian yang dialaminya barusan. Seketika ia menjingkat terduduk dikasur rumah sakit tersebut. "P'Sing..bagaimana dia? Aku ingin melihatnya!"

"N'Kit tenanglah, N'Sing sekarang sudah dipindahkan ke ruang perawatan"ujar Gun.

Krist mendesah lelah. Ia lelah dengan semua yang terjadi akhir-akhir ini.

"Mana Godt?" tanya Krist saat tidak menemukan kekasihnya itu.

"Dia sedang keluar sebentar, mungkin dia ke kantin rumah sakit" jawab Tee yang diangguki oleh Krist.

**

Godt duduk disalah satu bangku taman di rumah sakit. Matanya menerawang menatap awan. Sebulir air mata menetes melalui sudut matanya dibiarkan begitu saja.

"Jika kau tidak kuat menyerahlah!" ucap seseorang yang baru saja tiba dan duduk disebelahnya.

Godt melirik sebentar kepada orang itu dan kembali menatap awan.

"Haruskah aku menyerah sekarang, Ai'Tee"

Orang yang dipanggil Tee tersebut menepuk pundak Godt pelan.

"Godt, kau taukan cinta tak harus memiliki?"

"Kata klasik itu? Aku tahu, tapi haruskah aku yang mengalami ini?" Tee menghela nafas dan menatap sahabatnya itu sendu.

"Godt, bukankah cinta memang harus ada yang dikorbankan? Aku tau kau menyukainya sejak kita masih remaja, bahkan aku sangat ingat saat kau kerumahku masih dengan seragam lengkapmu mengatakan padaku kau menyukai Kit. Kupikir perasaanmu itu hanyalah sesaat mengingat kita masih SMP dulu. Aku tak menyangka perasaanmu tumbuh begitu besar hingga sekarang" ungkap Tee.

Godt tersenyum sendu, ia sudah mengorbankan segalanya untuk Krist. Dia pernah merelakan Krist bersama Top saat mereka masih SMA dulu. Dia selalu menahan diri dan terlihat baik-baik saja ketika melihat Krist dan Top bersama. Dia bahkan mengikuti semua kemauan Krist termasuk saat mengajaknya kuliah di Bangkok. Dia sempat berfikir untuk menyatakan perasaannya ketika Krist dan Top putus, namun lagi-lagi ia harus menelan pil pahit saat mengetahui Krist menyukai seniornya. Pada akhirnya ia mengalah, Godt merelakan Krist dan Singto bersama. Pengorbanan apa lagi yang harus ia lakukan sekarang?

Ketika Singto menghianati Krist, disitu Godt sangat menyayangkan sikap Singto. Dia yang mencintai Krist dengan tulus begitu sulit untuk memilikinya sedangkan Singto yang sangat mudah mendapatkan hati Krist malah menyia-nyiakannya. Sekarang ketika Godt memiliki Krist, Singto berulah dan membuat Kristnya goyah. Bolehkah Godt egois kali ini saja?

"Aku tidak tahu Tee, apakah kali ini aku akan melepasnya atau menahannya? Berulang kali aku berkorban untuknya, menekan semua rasa sakit yang ia berikan. Selalu tersenyum dan tertawa didepannya, memasang topeng tebal untuk menutupi segala kerisauan yang kupunya. Bukankah aku aktor yang hebat?"

Back To You [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang