Gadis yang terbaring di tempat tidur itu membuka matanya, mengibarkan bulu mata yang lentik. dia bisa melihat penerangan dalam ruangan begitu suram, lampu tidak menyala dan hanya ada sinar bulan yang masuk untuk menerangi ruangan.
Walau begitu dia masih mengenali ruangan ini, lebih tepatnya adalah kamarnya.
Sebelum tragedi itu terjadi ...
Gadis di tempat tidur itu sedikit mengerutkan alisnya, tidak bisa menahan kebingungan di dalam hatinya, dia ingat bahwa setelah ayahnya meninggal, rumah ini diambil alih oleh Shen Lin Xia dan ibu tirinya, mereka dengan tidak tahu malu mencantumkan nama mereka di buku warisan.
Sedangkan dia yang merupakan ahli waris yang sebenarnya, di tendang dari rumah ini.
Mengingat ini semua ... matanya di penuhi kebencian, jika saja sejak awal dia bisa melihat wajah munafik mereka, kecelakaan mobil yang menimpanya tidak pernah terjadi.
dia mendesah lemah, terbangun untuk memposisikan dirinya di posisi duduk, Shen Yao Ran memijat dahinya yang berdenyut.
Saat ini bukan saja dahinya yang sakit, tenggorakannya juga terasa kering.
Tiba tiba Pintu kamar terbuka lebar, mengantarkan cahaya lampu dari luar.
" kakak, kamu sadar? " terdengar suara lembut yang familiar, sebelum dia bisa melihat, sosok itu berjalan ke arahnya dan duduk di sisi tempat tidur.
Baru pada saat itu Shen Yao Ran mendongak untuk melihat sosok itu.
Dia melihat ... Shen Lin Xia.
Sosok yang tak pernah bisa dia lupakan, melihat raut wajahnya yang terlihat bersalah dan rapuh membuatnya ingin tertawa keras untuk mengejeknya.
Dimana nada dan wajah sombong ketika dia kritis di rumah sakit?
Padahal setiap dia memberi sebuah nasihat, dia akan mendengarkannya, akan tetapi ... di balik itu, dia tidak menyadari ada banyak rencana jahat yang selalu dia susun untuk menjatuhkannya, hanya menunggu umpannya tertangkap.
Tapi memandang sekali lagi, Gadis ini. kenapa dia terlihat seperti gadis berusia 16 tahun? Bukankah sekarang dia sudah berusia 24 tahun.
Melihat pakaian dan riasan yang dia pakai, sepertinya dia pernah melihat itu di kehidupan masa lalu, lebih tepat saat itu dia sedang berulang tahun. Yang di rayakan di rumah dengan banyak orang yang di undang.
Tapi karna ide liciknya, dia harus terkurung dalam kamar sedangkan yang lain berpesta tanpa dia.
Dia ingat saat itu ...
Pulang dari sekolah, Shen Lin Xia membawa semua temannya ke restoran yang sangat mahal, Shen Yao Ran yang di ajak ikut tentu sangat senang, Tapi dia menggunakan kesempatan itu untuk memanfaatkannya.
Shen Lin Xia terseyum manis dan bersemangat. " Kakak, apa kau tahu. Tuan muda Han sangat menyukai gadis yang baik hati, jadi kamu mau kan membayar tagihannya? "
Dia yang naif, mengangguk.
" Baiklah."
Begitulah yang terjadi, semua isi kartu kreditnya habis oleh mereka, dan mengakibatkannya di hukum oleh ayahnya.
Saat dia masuk sekolah, semua orang mengolok oloknya karna dia tidak hadir, orang berpikir keluarga Shen malu pada Nona muda Shen pertama mereka, Sehingga tidak membutuhkan dia hadir pada ulang tahun adiknya.
Sepanjang jalan dia bertahan untuk menguatkan mentalnya agar tidak menjatuhkan air matanya.
Kenangan itu sangat buruk, tapi tidak lebih buruk dari kenangan kenangan berikutnya.
Ini bukan sekedar kebetulankan?
Penglihatan Shen Yao Ran dengan tidak sengaja jatuh melewati Shen Lin Xia.
Jam dinding yang bergerak sesuai porosnya, boneka beruang besar yang duduk di atas meja belajar dan seikat bunga mawar merah yang berada di vas bunga membuat dia tersentak ke belakang.
Jantungnya berdetak kencang.
Suasana ini ...
Dengan tergesa gesa Shen Yao Ran mengambil cermin di meja sebelah tempat tidur ...
Dan dia melihat Sebuah Wajah putih yang terawat, dan bibir kecil merah muda yang menarik, tidak ada lingkaran hitam di matanya ataupun kulit yang lelah.
Bayangan di cermin menggambarkan seorang gadis muda berusia 17 tahun. Bukan seorang gadis berusia 25 tahun.
dia sebenarnya terlahir kembali!!
dia tidak mengira bahwa dia akan kembali ke 8 tahun yang lalu.
" Kakak apa yang terjadi? " Melihat bagaimana Shen Yao Ran bertingkah aneh, Shen Lin Xia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.
Shen Yao Ran kembali sadar, dan dia mengalihkan kembali pandangannya pada Shen Lin Xia.
" Lin Xia, menurutmu bagaimana rasanya terkurung di kamar seharian penuh? " Tapi dia bahkan tidak bisa bahagia ketika mendengar suara Shen Lin Xia.
" kakak, maafkan aku. Semua ini salahku, seandainya aku tidak menyuruhmu melakukan itu, kau pasti tidak akan di kurung di kamar ini."
Shen Yao Ran menahan jijik di dalam hatinya, di permukaan terlihat sedih dan kesepian " Ini bukan salahmu, aku yang terlalu ceroboh."
Nada yang dibuat Shen Yao Ran membuat Shen Lin Xia bahagia, dia sangat senang melihat Shen Yao Ran menderita, namun saat ini dia mencoba menghiburnya " Kakak, bagaimana jika kau diam - diam ikut berpesta."
Hahaha!!! ini persis seperti masa lalu, pada waktu itu dia menyetujui gagasan Shen Lin Xia dan bukannya kebebasan ayahnya malah menambah masa kurungannya menjadi tiga hari.
" Tidak perlu, kamu bisa berpesta untuk dirimu sendiri." Dan apakah dia harus mengulangi hal yang sama. Dia sekarang tidak sebodoh itu.
Shen Lin Xia terkejut.
Biasanya jika dia memberi dia kesempatan untuk melarikan diri dari hukumannya, dia akan antusias. Dan berakhir pada hukuman berikutnya. Shen Lin Xia mau tidak mau menatap seksama Shen Yao Ran di bawah penerangan bulan.
Shen Yao Ran mengenakan gaun tidur merah yang tipis, kulitnya yang lembab berpadu dengan warna gaunnya memancarkan sebuah pesona yang tak terlukiskan, mata berair yang berbinar menjebak seseorang kedalam pusarannya.
Dia merasakan aura Shen Yao Ran berbeda hari ini, dia yang selalu ceria dan polos tampak dingin tak tersentuh.
Hal yang tidak pernah berubah adalah kenyataan bahwa dia adalah gadis yang luar biasa cantik.
" Baiklah, jika begitu. Aku tidak akan mengganggumu lagi." Shen Lin Xia bangkit dan berjalan keluar, menutup pintu. sosoknya lalu menghilang ...
Shen Yao Ran menatap pintu yang tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love For My Good Wife
Romancedia baik, manis dan penurut. namun sikapnya itu menuntunnya pada akhir yang tragis. ketika dia beri kesempatan untuk hidup kembali ... dia terseyum, kita lihat siapa yang akan mati di akhir! sementara itu seorang pria sedang memainkan pulpennya. Se...