21. closer to me lah

11.2K 1.2K 345
                                    

Tangkap eike kang massss, eike ga salah juga eike rela lah klo di tangkap dirimuuu, ke pelukanmuuu 😅😆😂

Mitha POV

Aku menegak habis isi 2 sachet tolak angin sekaligus lalu membuang bungkusnya ke tong sampah, menatap kesal ke arah kertas di atas meja kerjaku yang bergambarkan karikatur Jaka memegang handphone dengan raut wajah ngeri menatap layar handphonenya.

Menggambarkan dirinya yang sedang me'reject panggilan telepon ku tadi pagi.

Sial.

Padahal aku sengaja sampai memasang alarm bangun pagi-pagi tiap 2 jam sekali untuk mengetes apakah handphonenya sudah aktif atau belum.

Sekalinya tersambung malah di reject.

Aku merengut ke kertas karikatur dirinya, meremas dan melempar kertasnya ke arah pintu.

Jaka sialan, runtukku.

Itu orang kemana sih? Ngasih kabar aja ngga, di telpon malah di reject, kalau berhenti jadi pengawal ku ya kabari dong, jangan main kabur kaya dulu lagi.

Setidaknya sekarang bersikap gentle lah, berarti percuma kan aku mengungkit permasalahan dia yang berhenti mengajar les kemarin itu, saat itu Jaka hanya terdiam membisu tanpa ada perlawanan. Aku pikir dirinya memikirkan perkataanku ternyata tetap saja, bertindak memalukan lagi.

Kabur, huh.

Aku berdiri, kepalaku berasa pusing, sepertinya efek tolak angin yang ku tegak sudah beraksi, cepat sekali.

Dengan kesal aku membuang kertas-kertas draft yang ada di meja kerjaku sehingga berserakan di atas lantai.

Mau kerja juga percuma, aku tidak berkonsentrasi.

Dengan pelan aku berjalan ke arah sofa.

"Ya ampun jeng Mith, ini kok berantakan banget"

Aku mengerjapkan mataku untuk melihat siapa yang baru saja masuk ke dalam ruangan kerjaku.

"Heh tukang OB, jangan elu rapihin kertas-kertasnya, biarin aja berserakan, biar nanti pengawal pribadi gue yang bersihin" Kataku sambil menunjuk-nunjukkan tanganku ke arahnya lalu ke arah lantai bergantian.

"Jeng Mith, elu abis minum tolak angin lagi ya?" Tanyanya pelan.

Sosok itu berjalan menghampiriku, mataku kembali mengerjap untuk melihat dirinya lebih jelas.

Buram.

Aku memijat pangkal hidungku, pusing.

Tidak menghiraukan perkataannya. Berjalan dengan terhuyung-huyung.

"Jaka sialan, kemana sih itu orang, gak tahu apa di tinggal sampe kedua kalinya itu rasanya kaya apa?"

"Bagaikan bulan merindukan punuk, dia gak ada, bikin gue gak ada artinya hidup di dunia ini" Lanjutku sambil menghempaskan tubuhku ke atas sofa.

"Jeng, itu peribahasanya mustinya bagaikan punuk merindukan bulan deh"

"Heh OB, tau apa lu soal peribahasa? Itu ngapain elu pake ngeluarin handphone segala? Elu mau motoin gue ya? Mau meras gue ya? I call my daddy, you bisa gue pecat sekarang"

Aku merasakan pusing yang teramat sangat, dengan gerakan pelan aku kembali memijat pangkal hidungku sebelum mataku perlahan terpejam.

Terdengar samar suara si OB berkata.

"Gak motoin sih, tapi videoin hihihihi"

°°°

Apa yang kuharapkan tidaklah menjadi kenyataan, sebelum aku menegak habis 2 sachet tadi, aku berharap ketika aku membuka mataku, sosok pria yang menyebabkan aku seperti inilah yang pertama kali kulihat.

Tapi malah wajah Puput yang tersenyum sumringah membuatku langsung meringkuk, bergerak menyamping dan muntah ke atas karpet.

Jackpot.

"Ya elahhh jeng, seburuk itu kah muka gue sampe elu liat langsung muntah" Katanya, Puput malah tertawa geli.

Aku menyeka mulutku dengan punggung tanganku, Puput menyodorkan tissue basah ke arahku.

Aku mengernyitkan keningku melihat muntahan ku di atas karpet, beringsut ke arah sisi sofa yang kosong dan duduk dengan mendekap lututku.

"Bersihiin Put" Kataku pelan.

"Iya nanti gue minta OB buat bersihiin, sekarang lu minum dulu deh" Katanya sambil mengangsurkan segelas susu putih ke depan mukaku.

Aku meneguk habis dan menyerahkan gelas kosongnya ke Puput yang masih terlihat tersenyum.

"Elu kenapa sih senyam-senyum aja daritadi? Gak geli lu liat muntahan gue?" Tanyaku sambil menyenderkan punggungku ke sofa.

Puput menggeleng pelan.

"Gimana gak senyam-senyum, gue lagi seneng" Jawabnya lalu berdiri dan mengerling ke arahku.

"Bentar ya, gue panggil OB dulu, lu mau pulang gak? Apa mau di sini dulu?" Tanya Puput sebelum melangkah lebih jauh.

Aku menggeleng pelan.

Percuma pulang juga, Jaka gak ada, gak ada pundak atau dada buat senderanku untuk menangis.

Dengan kesal aku memukul sofa, membuat Puput kaget.

"Jeng, mending elu pulang deh ya, gak ada meeting kok hari ini, kerjaan juga tinggal dikit lagi kelar, bisa gue handle, nanti gue laporan terus kalo udah kelar" Puput melangkah menghampiriku dengan wajah cemas.

Aku kembali menggeleng.

"Jangan nyuruh gue pulang, percuma, dia gak ada" Bentakku kesal.

Puput membulatkan matanya kaget.

"Dia? Dia siapa?" Tanyanya bingung.

Aku mengambil pillow cushion lalu berbaring memunggungi Puput, membenamkan wajahku ke pillow cushion yang ku dekap.

"Udah sana pergi panggil OB nya cepetan Putttt, awas lu jangan bikin heboh orang sekantor yaaa" Teriakan suaraku teredam pillow cushion.

Mendengar suara pintu terbuka dan menutup, aku langsung duduk di atas sofa, hampir aja ketauan Puput kalau aku merindukan Jaka.

Dengan langkah gontai aku melangkah berjalan ke arah kamar mandi yang terletak di sudut ruangan kerjaku.

Membasuh wajahku dan berkumur-kumur dengan cairan pembersih mulut.

Menatap pantulan wajahku di cermin.

Wajah seorang perempuan yang sangat ngenes, miris, sedih, galau, baper bercampur aduk.

Aku berjalan keluar dari kamar mandi melangkah ke arah meja, duduk, merogoh mengeluarkan iPod touch ku dari tas, memasang earplugs dan mengklik lagu milik Hernan Cattaneo "Closer To Me", melesakkan wajahku ke atas tumpuan tanganku di atas meja.

Come closer to me,
You're all that i need
It's easy to see
Cuz i feel your touch
All above
Calling the
With you tonight
It's so understood?

Jaka, dengarkanlah kata hatiku iniiii di mana pun kamu berada.

Tbc

part 22,23,24 resmi di private yaaa

NB: cerita ini aku buat tdk berdasarkan pengalaman pribadi hanya melalui riset eyang Google aja, apabila ada keanehan atau kejanggalan, mohon di maklumi, cerita ini murni hanya hiburan semata

Enjoy reading yaaaa 😘💋

don't tease my bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang