Forget Me Not

452 90 12
                                    

Lagunya mellow, awas baper

Enjoy~

Gadis berusia tujuh tahun itu mengetuk pintu kamar ayahnya pelan. Tiga kali dan akhirnya ia berjalan masuk. Mendapati ayahnya terlelap nyaman di atas kasur king sizenya. Gadis itu pelan-pelan menaiki kasur ayahnya, lalu mengguncang bahu sang ayah.

"Papa... papa? Bangun, aku sudah buat sarapan," menunggu respon yang tak kunjung muncul, gadis itu akhirnya menarik kasar selimut yang menjubahi tubuh ayahnya.

"Papa... papa! Bangun, dong! Masa' tidak ingat hari ini hari apa? Bangun, pa!" Gadis itu mengguncang kasar bahu ayahnya sampai nyaris jatuh.

"Ah, Yoonji-ya!" Mata sang ayah terpicing dan ia segera mendudukkan diri. Netra elangnya menangkap keberadaan seorang gadis kecil berpakaian piama terusan berwarna putih, dengan rambut legam sebahu yang berantakan dan bibir merah muda terpout lucu.








Duh, jadi gemas.










Sang ayah membelai lembut pipi putrinya. "Iya, sekarang papa sudah bangun, kok. Rajinnya anak papa."

Gadis itu--Yoonji--tersenyum manis saat tangan besar ayahnya mengusak lembut rambut kusutnya.

"Roti selai?"

"Dan susu vanilla!" sahut Yoonji bersemangat. Sang ayah tersenyum hangat.

"Baiklah, sarapan lalu bersiap! Kita tidak mau terlambat!" Sang ayah memberi perintah dan langsung diangguki oleh Park Yoonji.

.

.

.

.

.

~Forget Me Not~

.

.

.

.

.

"Papa! Ayo, cepat!"

"Sebentar, sayang."

Yoonji menatap tak sabar ke arah ayahnya yang tengah kesusahan membawa keranjang piknik mereka. Setelah agak lama, Yoonji menunjuk ke sebuah pohon di padang rumput itu dan akhirnya mereka memutuskan untuk piknik disana.

"Uh, sandwich buatan papa kok enak, sih?" Yoonji mencomot roti lapis dari piring di depannya dan mengunyahnya. Sementara sang ayah--Park Jimin--tersenyum sambil meminum colanya.

Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan makan siang mereka karena pada dasarnya kedua ayah dan anak itu bernafsu makan besar. Saat ini Yoonji tengah berlari-lari menyusuri padang rumput sementara Jimin rebahan beralaskan rumput hijau.

Pria 31 tahun itu menggoyang-goyangkan kaki layaknya anak kecil. Sebelum memicingkan mata karena menangkap bayangan di depan wajahnya. Jimin refleks membuka mata dan duduk. Mendapati sosok berpakaian putih membelakanginya. Jimin berdiri dan melihat, sosok putih itu berdiri tak jauh dari sosok Yoonji yang rebahan dengan senyuman manis. Yoonji rebahan dengan satu tangan menggenggam setangkai bunga. Matanya terpejam dan ia bernafas teratur.









Begitu tenang, setenang raut wajah sosok putih misterius itu.

forget me notTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang