still9

364 35 17
                                    


Mingyu sudah kembali terlelap, setelah terbangun tadi, dokter yang menangani Mingyu segera memeriksa kembali keadaan Mingyu. Mingyu terkena radang saluran pencernaan karena tidak makan dengan baik selama ini. Taehyung dan Jungkook bisa bernafas lega karena tidak ada penyakit yang serius pada diri Mingyu, meskipun penyakit Mingyu akan berbahaya jika dibiarkan, tapi setidaknya sekarang Mingyu sedang mendapatkan pengobatan.

Taehyung dan Jungkook masih setia berada disamping ranjang Mingyu. Prihatin dengan keadaan Mingyu. Taehyung dan Jungkook tidak tahu keadaan Mingyu selama ini. Eomma Kim datang dengan membawa banyak barang, wajahnya sembab karena habis menangis.

"Tae . . . kita harus bicara." Eomma Kim mendudukkan dirinya di sofa yang berada dalam ruangan tersebut, disusul Taehyung yang mendorong kursi roda mengikuti Eomma-nya.

"Ada apa Eomma?" tanya Taehyung penasaran.

"Kita harus cari tempat tinggal untuk kita Tae, Appamu benar-benar mau menceraikan Eomma, karena Eomma membawa kalian keluar rumah." jelas Eomma Kim.

"Bagaimana bisa Eomma, apa Appa tidak tahu alasan Eomma membawa keluar kita?" Taehyung tidak percaya jika Appa-nya benar-benar akan menceraikan Eommanya karena alasan yang konyol. Hanya karena sang Eomma membawa kelaur anak bungsunya ke rumah sakit, yang saat itu kondisinya memang benar-benar mengkhawatirkan. Apa Appa-nya lebih memilih anaknya mati mengenaskan? Padahal Mingyu adalah satu-satunya harapan Appa Kim untuk meneruskan perusahaan setelah kedua hyungnya tidak bersedia.

"Appamu tidak mau mendengar apa yang Eomma katakan. Kita akan berjuang bertiga ya Tae, kita mulai dari awal tanpa Appa. Kita pasti bisa Tae." ucap Eomma Kim. Dia harus kuat untuk kedua anaknya, suaminya sudah benar-benar keterlaluan, paling tidak pikirkan kondisi anak-anaknya.

"Iya Eomma, Tae tidak apa-apa kok, lagi pula Tae sudah terbiasa hidup pas-pas an." jawaban Taehyung, mengingatkan akan keberadaan Taehyung di panti rehabilitasi. Eomma Kim langsung memeluk Taehyung.

"Maafkan Eomma Tae, . ."

"Eomma . . . sudahlah, Tae tidak apa-apa kok. Nanti kita minta bantuan Kookie untuk mencarikan tempat tinggal buat kita bertiga."

Eomma Kim melepaskan pelukannya pada Taehyung, beralih kepada Jungkook yang sudah berdiri dibelakang Taehyung. "Kookie, maafkan Eomma jika nantinya Eomma, Taehyung dan Mingyu akan banyak merepotkan Kookie."

"Eomonim tidak perlu minta maaf pada Kookie, Kookie senang bisa bantu Eomma." Jawab Jungkook. "Lebih baik Eomma, Tae hyung dan Mingyu tinggal di apartemen Kookie dulu, ada satu kamar kosong," pinta Jungkook.

Eomma Kim langsung memeluk Jungkook, "Terima kasih Kookie, kau memang calon menantu idaman." ujar Eomma Kim membuat Jungkook tersipu malu.

"Ah Eomma, siapa yang mau jadi menantunya Eomma? Kan Tae hyung tidak mau sama Kookie." adu Jungkook.

"Begitukah? Baiklah nanti Eomma yang akan bujuk Taehyung supaya lekas menikahi Kookie yang manis ini." Eomma Kim mencubit gemas pipi Jungkook, "Lebih baik sekarang kalian pulang, biar Eomma yang jaga Mingyu."

Eomma Kim menyuruh Jungkook pulang bersama Taehyung. Setelah menyakinkan Taehyung akhirnya keduanya pulang ke apartemen Jungkook yang sebulan ini kosong lantaran Jungkook harus dinas keluar kota.

Sepeninggal Taehyung dan Jungkook, Eomma Kim beranjak mendekat pada putra bungsungnya yang sedang terlelap. Mengusap kepala anaknya dengan penuh kasih sayang, "Gyu . . Eomma tidak tahu harus senang atau sedih, Eomma senang karena kita bisa keluar dari rumah Appa-mu, dan kau tidak harus tertekan lagi oleh Appa, tapi Eomma juga sedih, karena Eomma tidak akan bisa memberikan apa yang Appa berikan kepada kalian selama ini, kita harus mulai semuanya dari nol Gyu." Eomma Kim mengusap air matanya yang kembali meleleh, "Eomma rela berpisah dari Appa untuk kebahagian kalian, Eomma sebenarnya sudah tidak tahan melihat Appa kalian memperlakukan kalian begitu keras." Kembali air mata Eomma Kim menetes.

"E-eomma. . ." Mingyu terbangun saat mendengarkan Eomma nya terisak. "Eomma jangan menangis, maafkan Mingyu, karena Mingyu Eomma akan menjadi janda. Maafkan Mingyu Eomma. . .hiks." isakanpun keluar juga dari mulut Mingyu.

"Gyu . . ." Eomma Kim memeluk tubuh anak bungsunya dengan erat, "Tidak Mingyu tidak salah, ini semua salah Appa sayang. Mingyu tidak boleh banyak pikiran sekarang, yang penting Mingyu harus sembuh dulu."

Mingyu hanya mengangguk pasrah, ia juga belum sanggup untuk berpikir terlalu keras, kepalanya masih berdenyut sakit, "Tae hyung mana Eomma?"

"Tae hyung dibawa pulang oleh Kookie ke apartemennya, kasiahan kakakmu kalau harus tidur di sofa." Jawab Eomma Kim, "Sebaiknya kau juga istirahat lagi sayang."

"Gyu tidak bisa tidur nyenyak Eomma, bentar-bentar bangun." keluh Mingyu.

"Apa perlu Eomma nyanyikan lullaby hemm?"

"Emang pikir Gyu anak kecil apa."

"Siapa tahu kau terus bisa tidur nyenyak. Apa mau dikelonin Eomma?"

"Aish Eomma, . . . tapi boleh juga, selama ini-kan Eomma jarang sekali peluk-peluk Gyu."

Eomma Kim tertawa mendengarkan perkataan Mingyu, dan berakhir ia menuruti keinginan anaknya itu. Eomma Kim lebih bahagia melihat anaknya tersenyum bahagia hanya karena pelukan karena sebuah pelukan yang diberikannya sebelum tidur.

#

TBC

Bersambung . . .Mingyu-nya mau bobok dulu . . .Met bobok semua. . . .
Jangan lupa Vote dan Komentar.
Love You . . .

Still Loving YouWhere stories live. Discover now