HTLY-1

6.7K 367 24
                                    


Pagi ini udara dipinggiran kota seoul terlihat sangat mendukung. tidak panas, tidak hujan, dan juga tidak terlalu ramai. mungkin karena masih terlalu pagi jadi belum terlalu banyak yang memulai aktivitasnya.

Park Eunkyung, baru pukul 6 pagi tapi gadis itu sudah siap untuk membantu Eommanya (Ibunya) di kedai ayam milik keluargnya. Tugas pertama yang harus Eunkyung kerjakan ialah mengantar beberapa pesanan ayam goreng ke pelanggan mereka.

"Kamu antar ke alamat ini ya. hati-hati jangan sampi jatuh," ucap Eommanya (Ibunya) yang sedang merapikan beberapa kotak ayam goreng.

"Ne Eomma (Iya Bu), Aku berangkat dulu ya,"

Setiap hari Eunkyung selalu membantu Eomma nya, dia harus mengantar beberapa pesanan ayam dengan menggunakan sepeda kesayangannya. Gadis itu tidak pernah merasa malu dengan perkerjaannya karena menurutnya selama itu halal ia tak akan malu.

Sambil mengayuh sepeda nya perlahan di pinggiran kota seoul, Sesekali Eunkyung menyandungkan nyanyian lagu kesukaannya.

"Hah udaranya sangat sejuk," Gadis itu terus mengayuh sepedanya. Ini benar benar hari yang baik untuknya karena tak biasanya jalanan yang selalu ramai dan banyak polusi menjadi sejuk seperti hari ini.

Beberapa saat kemudian terlihat beberapa mobil melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi melewati jalanan yang sama dengan Eunkyung. mereka melajukan mobilnya semakin cepat hingga salah salah satu dari mobil itu sedikit menyerempet Eunkyung hingga terjatuh

"Yak! Kita menyerempet orang!" Teriak salah satu pengemudi mobil itu.

"YAK BERHENTI!!!" teriak Eunkyung sangat keras setelah terjatuh dari sepedanya.

Mobil yang menyerempet tadi pun berhenti, dilanjut dengan keluarnya salah satu pengemudi mobil itu menghampiri Eunkyung. "Kamu tidak punya mata? Naik sepeda itu pake mata. Kalau tidak bisa naik sepeda tidak usah sok-sok an naik sepeda, ngalangin orang lewat tahu nggak!" Bentak Pria yang menjadi pelaku penyerempetan Eunkyung tadi.

Eunkyung membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang barusan ia denger. Gadis itu berdiri sambil membalas tatapan Pria itu itu.

"Heh! kenapa Kamu yang marah ? Yang seharusnya marah itu Aku! Kamu seenaknya saja menyetir mobil ugal-ugalan ditengah jalan. Kamu pikir ini jalanan nenek moyang mu? Dan apa tadi Kamu bilang ? Aku gapunya mata ? Helo, Kamu tidak bisa lihat mataku ini ada 2 ? Dan dimana mana yang namanya naik sepeda itu pake kaki untuk mengayuh dan tangan untuk mengemudi bukan pake mata, ketahuan banget bodoh nya," balas Eunkyung sambil tersenyum smirk.

Pria itupun geram mendengar ucapan Eunkyung, Ia mengepalkan tangannya emosi hendak melayangkan pukulannya kalau saja Eunkyung tidak mengeluarkan suara.

"Apa ? Tidak terima dengan ucapanku ? Mau mukul ? Ayo sini pukul kalau berani," tantang Eunkyung semakin membuat Pria itu tidak bisa menahan emosinya.

"Kamu___," Pria itu tidak meneruskan ucapanya. percuma berurusan dengan Gadis didepannya ini hanya akan membuatnya marah.

"Mau kemana Kamu?" Tanya Eunkyung menahan Pria itu yang sudah ingin pergi begitu saja.

"Bukan urusanmu!"

"Tapi urusanmu denganku belum selesai. Kamu harus tanggung jawab dengan semua ini. Lihat ayam gorengku jadi jatuh semua!"

Pria itu tersenyum remeh sambil mengeluarkan dompetnya, mengambil beberapa lembar uang "ckkk sudah kuduga pasti ujung-ujungnya uang. Ini untuk ganti rugi ayam murahanmu ini,"

Merasa di injak-injak harga dirinya, Eunkyung mengambil uang Pria itu kemudian melemparkannya tepat didepan mukanya "Aku tidak butuh uangmu!!" Teriaknya marah.

Hate To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang