saree 8: Awal kehilangan

582 24 2
                                    

"ibuuuu dimana buku Diary ku??? Apa kau melihatnya?"

Dia sudah mencarinya ke segala penjuru rumah. Hasilnya nihil. Dia tak menemukan buku Diary nya. Buku yang menyimpan sebagian cerita hidupnya. Cerita yang mungkin bisa diberikan dan dibaca generasi berikutnya.

Pooja turun dari kamarnya sambil tergesa-gesa. Dengan wajah yang kebingungan dia menuruni tangga. Ditengah tangga dia berhenti. Dia melihat ibunya sedang dibawah membersihkan meja.

"Ibu apa ibu melihat buku ku?" Tanyanya sambil menggaruk-garuk rambutnya yang masih berantakan baru bangun tidur.

Ibu nya pun menengadah keatas "buku apa? Buku yang mana? Ibu tidak tau, coba carilah kembali dikamarmu."

Pooja melenguh dan naik kembali ke kamarnya. Dia terduduk di tempat tidur sambil matanya yang penuh kekecewaan menelaah setiap sudut ruangan itu.

Perlahan matanya mulai berkaca-kaca. Matanya siap meneteskan air mata. Dia tidak menangis atas buku nya karena dia bisa membelinya sebanyak yang dia mau, tapi dia menangis tentang harga kenangan disana. Buku Diary itu diberikan ayahnya ketika dia masih berumur 12 tahun. 4 hari sebelum kejadian itu.

Suatu hari pasti akan ku temukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu hari pasti akan ku temukan. Jika tidak hari ini mungkin besok atau lusa.

Dia masih bersedih hati atas kejadian tadi pagi. Daripada terus bergumul dalam kesedihannya lebih baik dia menyibukkan dirinya agar lupa kesedihannya.

Membuat Halwa adalah kehebatannya. Dia tidak hanya bisa memakannya tapi juga membuatnya. Dia mempersiapkan semua bahan dan alat.

"Oke sudah siap, 10 mangkuk juga cukup" pikirnya.

Setelah 2 jam berkutat di dapur akhirnya pooja selesai membuat Halwa.

Dia pun menuangkan Halwa ke mangkuk terakhir "Akhirnya selesai juga, aku cukup lelah membuatnya. Semoga semua orang menyukainya"

Pooja membawa nampan berisi 10 mangkuk Halwa ke ruang tengah. Kebetulan ada nenek disana.

Dia meletakkan nampan itu di meja sambil menyapa nenek yang sedang membaca buku "Hai Nek,"

"Heiii poo,kau membuat Halwa? Nenek suka Halwa buatan mu"

Semua orang memang menyukai Halwa buatan pooja. Rasanya sangat manis dan enak.

Pooja pun menyerahkan semangkuk Halwa pada neneknya "ini untuk nenek"

Nenek pun melihat ke mangkuk dan mengernyitkan dahinya "hanya semangkuk? Ini tidak cukup poo"

Pooja tertawa bersama neneknya. Dia teringat belum mencuci peralatan dapur yang dipakainya.

"Aku lupa mencuci peralatan dapur"

"Yasudah cuci dulu sana..." kata neneknya sambil tersenyum.

Pooja sudah selesai mencuci. Dia kembali ke ruang tengah dan mendapati nenek nya sudah memakan 2 mangkuk Halwa dan sedang mengambil untuk ketiga kalinya.

Cinta Dibalik Kain Saree (साड़ी के पीछे प्रेम)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang