Matahari mulai terbit bangun dengan agak lemas aku mulai menuju kamar mandi. ia melewati ruang tamu dan melirik jam dinding menunjukan arah jarum jam yang tak akan mungkin berpaling kembali menuju masa lalu.
Aku pun mulai bergegas untuk melanjutkan aktivitas yang akan ia mulai seperti biasanya tak sabar rasanya memulai tantangan demi tantangan yang akan ia hadapi dengan penuh percaya diri. Semangat-semangat dalam hatiku yang membara bergegas menuju sekolah bersama adik kelasku Bojan dan Yono nama yang agak jadul di jaman seperti ini,dengan muka yang agak polos menambah kesan bahwa teman temanku ini keliatan agak tua.
Kami mulai menyusuri jalanan dengan sesekali berbincang dan bercanda, 300 meter mungkin dari kost kami menuju sekolah. Maklum saja rumah kami di pelosok yang lumayan jauh dari kebisingan kota, sangat letih mungkin jika kami pulang dan berangkat dari sekolah jika setiap hari. Bel berdering tapi masih saja aku baru sampai di sekolah belum sarapan, niatan belok dulu kekantin tak sempat. Berlarian para siswa, bapak dan ibu guru mulai masuk kelas ,heee kamu rapikan dulu seragam kamu!! Bentak bu Andin. Perlahan Aku mulai duduk dengan sangat pelan teman-temanku memandang dengan muka yang sangat aneh dengan wajah bingung aku langsung memalingkan wajahku.
Arditt, absen bu andin 'yok hadir bu' sahutku ya itu namaku siapa yang kenal diriku mungkin aku lumayan tenar disekolah ini, tidak sedikit para cewek melirikku bukanya aku terlalu percaya diri, tapi inilah yang terjadi.
Pelajaran dimulai Donal teman sebangku yang tidak lain juga sahabatku gokil, asik, dan tentunya gak membosankan. Ku sapa dengan nada keras e jangkrik pr'mu gimana udah?? Belum njing jawab donal dengan bingung, gimana nih? Aku:Gampang deh 'itu bisa diatur'
Donal:ok cuk! Kita pakai rencana mana nih??
Aku :gua nyontek nomer genap, elu yang ganjil
Donal:ok siapp laksanakan (mulai beraksi dengan hati hati)
Untung, saat ini mereka di jam pelajaran bu andin yang mengulang materi pertemuan kemarin.
Nal, nal gimana cuk?' tanya ku kepadanya, iya ini ini udah. Aku yang sudah nyontek duluan kepada teman-teman cewek dan kita langsung tukar jawaban.
'Ayo anak-anak saya kira sudah cukup materi kemarin, cepat kumpulkan tugasnya' ucap bu andin. Dengan percaya diri aku langsung mengumpulkan tugas hasil nyontek bersama donal. Jam istirahat huuuu setelah kutahan perutku ini langsung cabut ke kantin bersama para sahabatku, lega setelah makan "tinggal tidur di kelas nanti nih" ucap donal,yoi cuk jawabku dengan santai menuju kelas kami ips1 ya kelas yang terkenal dengan kenakalannya. Menyusuri jalan tiba-tiba mataku langsung berpaling saat cewek yang selama ini gua idam idamkan berpapasan denganku, aku sangat gugup. Teman-teman teryata sadar dengan tingkahku yang aneh, cie cie salting salting tawa para temanku dengan keras hahaha "abis salting, salto mungkin nih anak" sahut Donal sahabat paling kampret ini ,tapi Si Dea tak peduli dengan tatapanku yang niat hati memberikan kode.Dea itulah namanya lembut,sopan,ramah dan yang paling ku suka dari anak itu adalah berprestasi, tak ada keraguan bagiku untuk menyukainya.
-----------------------------------------------------------
Jam terakhir pelajaran mulai membosankan, terasa sangat lama akhirnya bel berbunyi,aku dan teman teman mulai keluar kelas, hmmm lama amat nih bocah, dalam hatiku menunggu Bojan dan Yono (mereka datang dengan penuh candaan) ayo ayo ,kami mulai berjalan pulang.Tapi...... aku agak jengkel bukan karna menunggu mereka tapi karna melihat pemandangan yang kurang sedap ,ya lagi lagi Dea, bukannya apa-apa dia berboncengan dengan Juno, memang mereka pacaran, si Juno dia adalah saingan terberatku, eeeeits tapi bukan aku yang merasa bersaing dengan Juno, tapi itu menurut pandangan anak-anak di sekolah saja .
KAMU SEDANG MEMBACA
kubiarkan kau kecewa
Teen FictionArdit pemuda yang gigih dalam menghadapi setiap 'persoalan' yang ada. baik pekerjaan, maupun dalam urusan Asmara. "mandiri" itu mungkin tipe dari setiap wanita dan "tanggung" jawab yang dibutuhkan para kaum hawa, pada umumnya. ya! itu adalah karakt...