27. LEAVE OR NOT?

1.6K 174 24
                                    

Kini Nari sendirian, iya, benar-benar sendirian, sudah setengah jam lalu sejak member Wanna One keluar untuk mencari sarapan. Nari sudah keluar dari kamar. Saat ini gadis itu sedang menonton televisi yang entah apa acaranya. Mata gadis itu menatap kosong ke depan sedangkan pikirannya melayang kemana-mana, tak lama kemudian Nari melirik kearah dapur yang memang dekat dari tempatnya duduk sekarang.

Di wastafel, terdapat panci dan alat makan yang kotor gara-gara ramen yang Jihoon buat semalam. Seketika pikiran Nari kembali ke masa lalu, kala ia bersama Jihoon malam itu. Nari benar-benar terbuka dengan lelaki yang satu ini. Ia bahkan tak malu menangis didepan Ji-hoon.

Setelah sekian lama, akhirnya Nari mulai bisa membuka diri dengan orang lain, walau cuma Jihoon.

Nari sedikit tersenyum kala mengingat sepenggal malam itu. Paling tidak ia merasa terhibur.

--

Sedangkan itu, dilain tempat member Wanna one sedang ribut memprotes sang chef yang sedang masak didalam dapur disana. Mereka seperti pengemis yang sangat kelaparan, bahkan beberapa diantara mereka mulai mengutuk chef sekaligus restoran ini karena penyajiannya yang menurut mereka lamban. Padahal sih, itu cuma efek kelaparan saja, tapi mereka menyalahkan orang lain karena perutnya sendiri.

Setelah beberapa puluh menit menunggu, akhirnya hidangan dalam jumlah besar tersaji rapi nan indah didepan kesebelas pria kelaparan tersebut, hidangan menggoda yang membuat air liur menetes itu langsung saja disantap tanpa basa-basi. Bahkan Daehwi, Jinyoung, Jihoon, Seung-woo makan sampai mulut mereka menggembung penuh sampai-sampai Jaehwan dan Jisung harus menepuk punggung mereka agar kembali ingat pada etika.

"Yayaya! Pelan-pelan" tambah Jaehwan kemudian.

Dia sudah seperti ayah bagi wanna one, ia dapat mengurus member dengan baik dan juga sabar. Sedangkan itu, di pojok sana Minhyun menyiapkan makanan dengan cara meletakkan lauk lagi diatas nasi para member sambil memperhatikan mereka.

"Mungkin nuna sedang kelelahan" celetuk Daehwi kemudian yang langsung mendapat lirikan oleh Guanlin,

"Begitukah?" Ujar Guanlin pelan, lalu ia melirik Jihoon yang semalam membawa Nari keluar,

"Hyung, kau apakan dia?"

Pertanyaan tiba-tiba yang menohok itu langsung membuat seluruh member terdiam dan menatap Jihoon sekaligus Guanlin dengan tatapan penuh penasaran. Sedangkan itu, Jihoon malah melotot dengan mulut penuh sambil menyahut,

"T-tidak ku apa-apa kan kok!" Semprot Jihoon yang langsung membuat member meringis melihatnya.

Jihoon menyapu bibirnya menggunakan punggung tangan, lalu menelan makanannya, setelah itu bicara, "kami hanya makan ramen bersama, karena dia belum makan kemarin." Elaknya dengan pipi memerah. Bagaimana tidak? Bikamkah semalam mereka berciuman?

Guanlin masih menatap aneh kearah Jihoon sedangkan yang lainnya mulai melanjutkan makan,

"Jihoon-ah, jaga sikapmu ya? Jangan terlalu dekat dengan Nari" kali ini Seung-woo yang berujar, membuat Jihoon menautkan alisnya,

"Kenapa? Dia kan teman"

"Semakin kau mendekatinya, kau malah akan melukainya, Hyung" tambah Guanlin, matanya menatap malas kearah Jihoon, "kita ini idol, sensitif dengan scandal. Jangan hancurkan karir mu."

AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang