Aku shock liat antusias kalian sama cerita Jungri ku yang ini, ngga berenti geter ini hp dari awal aku kasih info. Terimakasih yang udah komen untuk mendukung cerita ku, nanti aku kasih ciuman dari Jungkook deh yaa. Jangan berhenti untuk terus komen dan vote, ok?
Aku nepatin janji kok, kalo aku akan up untuk part 1 malam ini. Sudah lunas kan yaa???
Don't forget to Vote, Comment and Share.
.
.
.
.Author POV.
Selama acara makan malam berlangsung Yeri terus terdiam tanpa berbicara, ia akan berbicara ketika ada yang bertanya atau mengajak nya berbicara. Jungkook pun yang menyadari keanehan Yeri menggenggam tangan Yeri yang berada di atas meja makan.
"Kenapa?" Tanya Jungkook berbisik, Yeri hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.
"Yeri kau ingin lanjut bekerja atau—"
"Aku akan bekerja." Potong Yeri cepat saat Ayahnya bertanya padanya, Jungkook menaikkan kedua alisnya terkejut.
"Kau tidak perlu bekerja, aku akan terus memberikan uang untuk mu." Ucap Jungkook terlihat keberatan, Yeri pun menatap Jungkook dan menggelengkan kepalanya tidak setuju.
"Aku tidak ingin gelar ku sia-sia. Untuk apa aku kuliah jika aku tidak bekerja?" Jungkook mengernyitkan dahinya dan menatap tajam Yeri, Yeri pun tidak memperdulikan tatapan Jungkook, ia kembali menatap Ayahnya.
"Kau ingin bekerja dimana Yeri?" Tanya Ibu Jungkook, Yeri pun menatap Ibu Jungkook.
"Vernon memberikan ku pekerjaan sebagai sekretaris nya, ia memberikan ku pekerjaan karena ia ingin aku memberikan ijin dia berhubungan dengan Yura." Ucap Yeri seraya tertawa kecil, semua pun ikut tertawa dan menatap Yura yang tengah tersipu malu.
"Tapi aku belum menerima nya, aku masih ingin bekerja dengan Jin, ia belum mendapatkan karyawan baru untuk Cafe nya, aku ingin membantu nya mengingat Irene tengah mengandung juga." Lanjut Yeri membuat semuanya mengangguk setuju kecuali Jungkook, Jungkook hanya diam menyantap makanan nya. Tak lama ponsel Jungkook berdering ia mengambil ponselnya dan Yeri sempat melirik nya dan tersenyum kecil.
"Aku permisi." Pamit Jungkook lalu pergi ke lantai atas menuju kamar Yeri. Yeri pun tidak sengaja menatap Seulgi yang tengah menatap nya, Seulgi langsung mengalihkan tatapannya. Aku bisa menanyakan ini pada Seulgi, mengingat ia selalu bersama Jungkook dulu. Batin Yeri yang masih menatap Seulgi.
Di sisi lain, Jungkook mengangkat telepon saat ia sudah berada di dalam kamar Yeri dengan pintu tertutup rapat dan ia duduk di tepi ranjang menghadap pintu, takut jika Yeri tiba-tiba masuk seperti tadi.
"Halo?"
"Jungkook, apa kau membaca pesanku? Kenapa kau tidak membalas nya?"
"Aku belum sempat membaca nya, ada apa?"
"Apa kau bisa ke Melbourne? Menemui ku?"
"Aku tidak tau. Aku bukan pria bebas seperti dulu Rose."
"Aku senang kau masih memanggilku dengan panggilan khusus mu padaku. Aku akan menunggu mu disini Jungkook, sebelum aku pergi dan tidak bisa bertemu dengan mu lagi, selamanya."
"Jangan bicara seperti itu. Akan aku usahakan nanti."
"Aku menunggu mu disini, Kookie." Jungkook langsung memutuskan panggilan nya dan melempar ponsel nya ke ranjang dengan kesal. Ia pun mengacak rambutnya frustasi dan memejamkan matanya dengan erat.
"Apa yang harus aku katakan pada Yeri, aku tidak mungkin bilang jika wanita masa laluku kembali lagi." Jungkook berbaring di ranjang dan memijat dahinya karena merasakan pening di kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Completed]
Romance"Aku ingin bercerai dengan mu, Jeon Jungkook." -Kim Yeri. ___________________________ Sequel 'I Choose To Love You.'