"Jun, kamu nanti balik langsung apa gimana?"
"Maaf, iya aku langsung balik. Deadline aku minggu depan."
"Oh yaudah. Lusa bisa temenin aku?"
"Minta tolong Seokmin dulu ya?"
"Lah tapi 'kan aku pengennya sama kamu. Gaenak sama Kak Soo juga."
"Gabisa sayang, aku harus ngurus surat perijinan dulu."
"Sejam- dua jam?"
"Maaf gabisa sayaang, nanti ga kelar-kelar kerjaannya."
"Aku ajak kiming kalau gitu."
"Kok kamu gitu sih?! Udah sama Seokmin aja kenapa. Soo juga gapapa kali. Gausah sama Mingyu!"
"Kok kamu jadi marah sih, Jun?"
"Ya kamunya ngertiin dong! Aku banyak kerjaan. Kamu tambah-tambahin kayak gini. Pusing tau ga?"
"Terserah."
"Yaudah. Terserah."
***
"Bang, itu ada pacar lo dateng." Bohyuk membangunkan Wonwoo yang terlelap di atas kasurnya. Wonwoo mengerang dengan suaranya yang amat serak.
"Gak. Bilang aja gue pergi." Wonwoo menutupi wajahnya dengan bantal. Dia benar-benar sedang tidak mood bertemu dengan pacar sibuknya tersebut. Bohyuk mendengus tak habis pikir dngan sifat tsundere Wonwoo yang tak hilang-hilang. Wonwoo merasa Bohyuk sudah keluar dari kamarnya. Ia menddumel tak karuan dan tak urung dia mengumpat kesal.
"Bangsat, emang. Kesel bat jir sama tuh orang. Gatau gue lagi kangen parah sama dia? Enak aja dia pacaran sama berkas-berkas mulu. Gue 'kan juga butuh diperhatiin. Tai." Wonwoo menendang-nendang selimut yang menutupi badan kurusnya itu dengan amarah membara.
"Hush ngomongnya kasar banget." Suara lelaki yang ia rindukan tapi yang bikin dia kessal terdengar dekat dengan telinga Wonwoo. Wonwoo merasakan lengan yang memeluk tubuhnya dengan sayang. Jun, lelaki kesayangannya itu entah kapan masuk kamarnya. Mungkin karena ia sibuk mengumpat.
"Paan sih. Lepas gak!" Wwonwoo bangkit dari tidurnya dengan wajah dan mata yang bengkak serta kantung mata yang tercetak jelas di mata rubahnya. Jun ikut bangkit dan melihat wajah kekasihnya yang begitu berantakan. Sudah tiga hari ia tak bertatap muka dengan Jeon Wonwoo.
"Ya ampun yang! Itu wajah kamu kenapa?? Kayak abis dibonyokin warga tau ga! Belum cuci muka juga ya?? Makin jelek." Jun mengusap pipi Wonwoo sayang. Bibir Wonwoo mengerucut sebal, dia menyingkirkan tangan Jun.
"Apasih! Kalau makin jelek, kamu mau ninggalin aku gitu??!" Wonwoo melipat tangannya di kedua dada, "lagian tetep wangi kali aku! Trus, siapa juga yang bikin aku jadi kayak gini??!!"
"Ampun Wen Wonwoo. Maafin Jun ya??"
"Gak."
"Makin cantik deh kamu."
"Gak."
"Ayolaaah, tadi katanya kangen aku?"
"Dih. Geer."
"Wen Wonwoo~" Jun menampakkan ekspresi yang ia buat semelas mungkin demi mendapatkan maaf dari sang kekasih.
"Kim Wonwoo kali."
"IH aYAAAAanggg, jangan gitu ih! KIM APAAN. WEN WONWOO YANG ADA!" Jun memeluk Wonwoo yang kini tersenyum simpul. Wonwoo melepaskan pelukan mereka beberapa menit kemudian.
"Kamu tuh, kalau sibuk ya jangan kebangetan. Kalau aku kepincut sama orang lain gimana? Kamu rela ngelepas aku?"
"IH YA NGGA LAH. AKU BAKAL NARIK KAMU BIAR BALIK LAGI SAMA AKU." Jun berteriak histeris. Membayangkan saja susah menyeramkan apalagi jika nanti itu benar-benar terjadi. Nggak. Itu nggak bisa.
"Ya makanya. Ih." Wonwoo mencubit pipi Jun dengan gemas. Marahnya seolah menguap entah kemana melihat wajah melas Jun. Jun tersenyum lebar. Dia menangkup pipi Wonwoo dan mendekatkan wajah keduanya.
Entah kenapa, padahal hubungan mereka juga bukan seumur jagung, tapi detak jantung bertalu-talu masih sangat terasa bergemuruh di kedua dada mereka.
"I love you, Jeon soon to be Wen. Even in my busiest time, you always came up first." Jun mengecup kedua pipi Wonwoo, kening, dan melumat sebentar bibir manis Wonwoo.
"I love you too, Wen Junhui. Awas aja ya kalau kamu lirik-lirik pegawai kantor. Ku colok matamu." Jun meringis mendengar ancaman si Cantik. Dia manggut-manggut lucu.
"Yakali, orang aku udah punya segalanya di diri kamu." Perkataan Jun sukses membuat rona merah menjalar hebat di pipi Wonwoo . wonwoo menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jun. Jun terkekeh dengan sikap pujaannya tersebut.
"Ngambil kamu dari Kiming itu susah, kamu tau 'kan? Banyak nge ship kamu sama dia juga, jadiiii... i will never leave you, Wonwoo sayanggg." Jun mengecup puncak kepala Wonwoo dengan penuh kasih sayang.
"IH UDAH."
"Cieeee malu cieeee."
"Brisik."
"ADUDUUUUU PIPINYA MERAAAAH. Minta dicium banget sih kamuuuuu!!!" Jun mengecupi pipi Wonwoo berkali-kali membuat si empunya tertawa kegelian. Jun menggigit pelan pipi Wonwoo yang membuat lawannya itu menjerit kesakitan.
"Jun goblok. Sakiiiiit. KAN BEKAS KAN."
"Heheheheheheh abis kamu gemesin banget yastagaaaa."
"ISH BYE AJA KAMU."
"Udah buruan mandi, yuk kita jalan."
"GAMAU KALO SAMA KAMU. Nyebelin!"
"Padahal aku mau beliin novel yang kamu pengenin."
"YAUDAH. TUNGGU BENTAR."
"Butuh ditemenin?"
"Mesum lo sat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
cuplik-cuplik √ Seoksoo Wonhui
Fanfictionㅡ wonhui ㅡ seoksoo ✩ bxb drabble oneshoot some of it privated. you should follow me first🙏