1

293 9 2
                                    

Untukmu

Dulu tak pernah terbesit olehku mengenal mu begitu dalam
Berbincang denganmu saja tak pernah menjadi mimpi bagiku

Dulu melihatmu kurasa biasa saja
Menatapmu hanya sebatas rasa hormatku kepadamu yang sedang berbicara didepan sana
Mendengarkan suaramu yang begitu tegas bahkan tak pernah menggetarkan hatiku
Menatap wajahmu saja, tak pernah lama hanya sekilas dan tak ada rasa.
Dulu, ya itu dulu.

Sampai kau tiba-tiba datang
Menawarkan rasa yang tak pernah lagi ku kecap
Menawarkan sesuatu yang tak bisa kutolak

Dengan mudahnya kau merayu dengan sebuah perhatian yang mendayu
Membuatku terbuay akan indahnya harap semu
Yang tersemat semakin dalam menjadi satu kalimat cinta

Namamu perlahan mengisi rongga dada
Hingga rasa sesak menghimpit telak
Perasaan membuncah saat ribuan kupu-kupu terasa menggelitiki dengan lembut

Mungkinkah ku waktu itu hanya menjadi pencandumu?
Tanpa memikirkan apakah ini salah atau benar.
Terlepas dari itu semua
Yang ku tahu
Kau sama halnya denganku yang sudah terbuai olehmu

Tapi aku salah
Selama ini aku yang begitu menggebu
Hingga melupakan sebuah fakta

Pantaskah upik abu sepertiku bersanding denganmu?
Bahkan perhatianmu dulu
Hanya kau anggap angin lalu

Hingga sebuah fakta telak menghantam dadaku keras
Rasanya sesak dan sulit untuk bernafas

Jadi selama ini kau anggap aku apa?
Setelah banyaknya waktu dan perhatianku padamu yang hanya kau anggap angin lalu

Aku bodoh, aku tahu itu.
Mana ada seorang pangeran sepertimu yang mau melihatku yang tak ada apa-apanya denganmu

Kau pasti akan memilih yang terbaik daripada aku
Aku tahu itu

Tapi kumohon,
Mengapa dulu kau memberiku sebuah harap
Jika itu hanya bualan mu semata

Kau tahu, begitu sulit untukku melupakanmu.

Tapi kau dengan mudahnya melupakanku
Oh ya, aku lupa karena aku tidak pernah dianggap olehmu.
Kekeke~

Untuk sekarang, aku hanya bisa berdo'a yang terbaik.
Untukku dan untukmu.
Semoga kali ini kau tak menyia-nyiakannya.

Heol, aku tahu kamu punya seseorang yang spesial.
Jangan anggap aku remeh.
Aku memang diam dari dulu, karena aku tak sanggup menerima fakta itu.
Namun sekarang, aku cukup terkejut.
Karena memang itulah kenyataannya.

Yasudahlah ya,
Kamu hanya masa lalu yang cukup indah.
Terimakasih.
Terimakasih untuk semuanya.
Kau mengajarkanku betapa manisya sebuah rasa yang bernama cinta.

Oppss atau aku harus memanggilnya sebuah harapan semu?
Kkk~ aku bercanda.
Tapi waktu itu begitu indah.
Sampai aku lupa, bahwa itu adalah sebuah kesalahan:')

Aku terlalu berharap padamu hingga Allah timpakan rasa kecewa yang begitu mendalam dihatiku.

Ighfirly ya rabbi, aku menyesal.
Aku takkan sembarangan lagi untuk sekarang.
Karena cinta yang haqiqi hanya cinta kepada sang maha pemberi cinta. ALLAH AZZA WAJALLA.

Karena cinta yang berlandaskan mencari Cinta dan Ridho-Mu jauh lebih indah dibandingkan cinta yang hanya nafsu semata. Dan itu terdapat dalam ikatan suci bernama pernikahan.

.
.
.
.
.

Halo..
Assalamu'alaikum...
Mencoba menuangkan apa yang ada di dalam hati *eeakk

Ambil yang positifnya buang yang negatifnya hee ♡

Intinya sedikit curhat lah kkk~

Semoga suka ♡♡♡


Tertanda

-CoretanSenja-

Coretan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang