Yoojung POV
Ini hari minggu, tapi nanti siang aku aku ada janji dengan jimin untuk melanjutkan latihan, karena waktu kita hanya tinggal seminggu lagi. Sekarang kita latihan di rumah jimin karena jimin memiliki fasilitas, sebelumnya kita selalu latihan di sekolah
Jimin memberi alamatnya lewat line. Sesampainya dirumah jimin, jimin langsung menyuruhku menunggu di tempat latihan, setelah jimin memberitauku letaknya dimana aku langsung menuju kesana sedangkan jimin ingin mengganti baju untuk latihan. Sambil menunggu aku pemanasan terlebih dahulu dan mengingat chat taehyung semalam, aku disuruh marah ke jimin karena jimin membantu taehyung untuk menyatakan perasaannya. Pas tau tentang itu aku ga marah sih.. Cuma kecewa aja sedikit, tapi karena taehyung nyuruh aku marah aku akan melakukannya. aku ga terlalu tau harus marah kaya gimana, jadi rencanaku adalah bersikap cuek dan tidak melakukan kontak mata dengan jimin
Tidak lama jimin datang
"yoojung, kamu udah makan?" tanya jimin, aku hanya mengangguk "kamu udah pemanasan?" aku mengangguk lagi "oh, kalau gitu aku pemanasan dulu"
Aku bisa liat wajah jimin kecewa karena sikap ku. Selesai jimin pemanasan aku dan jimin mulai latihan dengan dance bagian yang sudah di choreo kemarin, sampai kita menguasai bagian itu kita lanjut membuat choreo lagi, selama itu aku terus diam dan mengikuti instruksi jimin, jimin juga mulai bicara seadanya aja dan berusaha tidak mendekatiku. Aaahh.. aku udah ngga kuat dengan suasana ini, rasanya sangat tertekan, sepertinya aku harus mulai bicara tentang kejadian semalam
Jimin memberitauku untuk istirahat 10 menit dan keluar. Aku duduk bersender ke dinding dan menekuk lututku. Oke! Aku akan bicara ke jimin. Tapi mulai darimana? Dari setelah aku dan taehyung berpisah dengan jimin, atau langsung ke intinya? Atau kasih tau dulu kenapa sikapku seperti ini? Cara bicaranya gimana? Aku harus mulai darimana supaya jimin ngerti?
BRAKKKK!!!!
Aku kaget mendengar suara bantingan keras dan langsung melihat kearah suara. Aku melihat jimin berdiri di depan pintu dengan satu tengan mengepal dan menempel di pintu dengan wajah yang susah kudeskripsikan "jimin?" jimin mendekatiku
"dari tadi aku terus mencaritau apa yang kamu pikirkan. Aku akan beritau jawaban apa yang kutemukan, tolong beritau kalau aku salah atau ngga" kata jimin serius. aku terdiam mendengarnya.
"karena kamu ga memberitau apa-apa jadi aku menyimpulkan kalau kamu sekarang sudah jadian dengan taehyung dan berusaha menjauhiku karena taehyung yang menyuruh atau kamu tidak tau harus melakukan apa jadi kamu hanya diam" aku terdiam mendengar kata-kata jimin, dari wajah jimin aku tau kalau jimin terus memikirkan apa yang terjadi kemarin karena sikapku ini. Aku jadi teringat dengan kejadian sebelum-sebelumnya. tanpa aku sadari aku terus membuat jimin khawatir dan membuatnya memikirkan dan mencari jawaban sendiri karena aku terus tidak memberitau apa-apa. Mengingat itu air mataku keluar, aku cepat-cepat menghapus air mataku
"mian...... mian.... miahae.. semuanya salahku" kataku menunduk menutupi wajah dan berusaha tidak menangis tapi air mataku terus keluar sedikit demi sedikit
"yoojung.. mian aku ga bermaksud buat kamu menangis" aku menggelengkan kepala
"aniya. Ini salahku.... aku.. terus membuatmu khawatir"
"apa maksudmu yoojung?"
"padahal kamu menyuruhku supaya mengatakan apa yang terjadi. Tapi aku melakukannya lagi. Aku tidak memberitaumu lagi, dan... aku buat kamu salah paham.." aku berusaha menghentikan tangisanku setelah itu ambil nafas dalam-dalam supaya tenang "jeongmal. mianhae"
KAMU SEDANG MEMBACA
romance in music school (COMPLETED)
Fanfictionmimpi choi yoojung adalah diterima di sekolah musik ternama di seoul. saat ujian masuk sekolah bersama sahabatnya kim doyeon, ia bertemu dengan park jimin yang rumornya adalah dancer dan penyanyi terkenal yang dikejar-kejar agency karena taletnya da...