Veranda berlari menuju salah satu restaurant dimana kedua orangtuanya berada, dia datang terlambat karena pekerjaan yang sedikit banyak dan harus dia selesai hari itu juga. Veranda masuk dan mencari dimana keberadaan orangtuanya, Veranda menarik nafas sebelum akhirnya berjalan perlahan menuju meja dimana kedua orangtuanya berada.
"Hai Mah Pah" sapa Veranda dan tersenyum
Di meja itu tidak hanya ada keluarganya tapi ada keluarga lain yang Veranda yakini sahabat sang Ayah, dan juga laki-laki yang menggunakan kemeja putih dengan dasi hitam yang masih bertengger di lehernya, Veranda yakin laki-laki itu yang akan dijodohkan dengannya. Veranda melirik sekilas kemudian tersenyum
"jadi ini anakmu?"
"ya, cantik bukan?"
"sangat cantik" pujinya dan membuat Veranda tersipu malu
"siapa namamu?"
"Veranda, Jessica Veranda" jawab Veranda sopan
"dan ini anakku, Devin Keynal Putra"
Veranda melirik laki-laki yang bernama Keynal dan kembali tersenyum, untuk beberapa saat mereka saling bertatapan hingga akhirnya menatap kedua orangtuanya.
"kita sudah menentukan tanggal untuk pernikahan kalian"
Veranda menatap calon bapak mertuanya dengan tersenyum, dia sudah tahu kalau dia akan dijodohkan dan pertemuan ini adalah untuk mempertemukan mereka, meskipun Veranda sedikit terkejut karena mereka sudah menentukan tanggal, dia hanya bisa mengangguk dan tersenyum mengiyakan, tidak ada penolakan darinya karena dia yakin pilihan orangtuanya tidak akan salah, sekalipun tidak pernah ada cinta untuk mereka, sekalipun ini adalah pertemuan pertama mereka.
Veranda mendengarkan dengan seksama rencana keluarganya untuk pernikahan mereka, sesekali dia melirik calon suaminya yang begitu sibuk dengan ponselnya, dia tidak mengatakan apapun, dan ekspresi wajahnya begitu datar, entah dia menyetujui pernikahan itu atau tidak.
Tanpa perkenalan sebelumnya, tanpa tahu bagaimana karakter masing-masing, tanpa tahu keinginan masing-masing, Veranda dan Keynal sepakat untuk menikah, hanya satu keyakinan mereka, mereka begitu percaya dengan kedua orangtuanya yang sudah menjodohkannya, percaya dengan mereka kalau mereka tidak akan menjerumuskan anaknya.
TBC