For You Part 12

904 69 4
                                    

Hye Kyo sedang menikmati waktu santai di malam hari dengan menonton televisi ketika salah satu asisten rumah tangga menghampirinya dan mengatakan ada seseorang yang sedang menunggu Hye Kyo di depan pintu masuk rumah. Bagi Hye Kyo ini sudah terlalu malam bagi seseorang untuk datang bertamu karena ketika Hye Kyo melirik ke arah jam dinding yang tidak jauh dari tempatnya berada, jam tersebut sudah menunjukkan waktu sembilan malam. Asisten rumah tangganya hanya mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang laki-laki dan menolak untuk masuk ke dalam rumah. Sedikit malas, Hye Kyo akhirnya berjalan menuju ke pintu masuk rumah ketika ia menemui sesosok Joong Ki yang sedang tersenyum kearahnya. Tapi ada yang aneh dari penampilan Joong Ki malam itu. Pria tersebut menggunakan pakaian yang jika dilihat adalah pakaian musim dingin.

"Apa yang kau lakukan dengan malam-malam seperti ini datang ke rumah?" tanya Hye Kyo setelah kini berdiri di hadapan Joong Ki.

"Apakah sekarang ada peraturan baru tentang jam malam di rumahmu?" tanya Joong Ki balik dengan nada bercanda.

"Aku bertanya duluan, Song Joong Ki-ssi. Dan juga, kenapa kau mengenakan pakaian tebal seperti ini?" tanya Hye Kyo sembari menunjuk ke arah pakaian yang dikenakan oleh Joong Ki.

"Karena aku ingin mengajakmu untuk bermain seluncur es," jawab Joong Ki.

Hye Kyo terbelalak kaget dengan jawaban Joong Ki. "Kau mengajakku bermain seluncur es semalam ini?" tanya Hye Kyo memastikan.

"Iya. Jadi lebih baik kau segera bersiap diri dan aku akan menunggumu di sini," jawab Joong Ki meyakinkan.

"Kau tidak sedang bercanda kan, Song Joong Ki?"

Bukannya menjawab, Joong Ki malah mendorong Hye Kyo perlahan masuk ke dalam rumah sebagai jawaban bahwa ia tidak bercanda dengan ajakan yang mendadak itu. Hye Kyo kembali menemui Joong Ki dengan mengenakan pakaian tebal. Ia masih tidak percaya bahwa Joong Ki mengajaknya untuk berselancar es semalam ini dan juga apakah masih ada tempat bermain seluncur es yang buka semalam ini. Selama perjalanan, Joong Ki hanya terfokus untuk memperhatikan jalan sementara Hye Kyo masih belum habis pikir dengan ajakan Joong Ki. Mobil milik Joong Ki akhirnya terparkir di sebuah tempat bermain seluncur es. Baru setelah tiba di tempat tersebut Hye Kyo menyadari bahwa Joong Ki tidak bercanda. Joong Ki segera keluar dan membukakan pintu mobil untuk Hye Kyo seperti yang selalu ia lakukan ketika mereka berdua pergi hanya berduaan saja. Mereka berdua berjalan bergandengan tangan menuju tempat bermain seluncur es tersebut. Pada awalnya Hye Kyo mengira bahwa tempat tersebut sudah tutup karena lampu yang ada di luar sudah dimatikan, namun ketika Joong Ki membuka pintu masuk tempat tersebut, cahaya lampu yang indah menyambut kedatangan mereka berdua.

"Aku sudah menyewa tempat ini untuk kita berdua dan aku juga yang menghiasnya dengan lampu warna-warni seperti ini. Sebenarnya tidak hanya aku seorang diri, pegawai tempat ini juga ikut membantu," ujar Joong Ki sebelum Hye Kyo sempat bertanya seakan-akan Joong Ki mampu untuk membaca pikiran kekasihnya itu.

Joong Ki segera membantu Hye Kyo untuk memakai sepatu khusus selancar es dan setelahnya ia memakai sepatu tersebut untuk dirinya sendiri. Keduanya segera turun ke arena seluncur es. Baik Hye Kyo maupun Joong Ki terlihat sangat menikmati waktu untuk bermain seluncur es seperti ini karena di tempat tersebut hanya ada mereka berdua sehingga mereka berdua bebas untuk berseluncur kemana saja. Apalagi keduanya juga sama-sama memiliki kemampuan yang baik dalam hal seluncur es.

"Apa kau senang?" tanya Joong Ki setelah berseluncur menghampiri Hye Kyo.

"Aku tidak hanya senang saja. Aku bahagia," ucap Hye Kyo meraih tangan kanan Joong Ki dan menggandengnya.

"Aku juga," balas Joong Ki. "Rasanya tidak percaya bahwa saat ini, di tempat ini, hanya ada aku dan dirimu yang sedang bermain seluncur es," imbuh Joong Ki.

"Bukankah kau pernah bilang jika dulu kau sempat menjadi atlit seluncur es namun berhenti setelah cedera. Mengapa seetelah sembuh kau tidak mencoba lagi?" tanya Hye Kyo. Keduanya masih berseluncur dengan santai sembari bergandengan tangan.

"Aku cedera cukup parah saat itu. Kemudian aku memutuskan untuk berhenti dan lebih fokus pada pendidikanku. Dulunya aku sempat menyesal mengapa aku memilih berhenti untuk menjadi atlit tapi sekarang aku justru bersyukur karena aku membuat keputusan yang tepat untuk berhenti menjadi atlit seluncur es."

"Apa yang membuatmu tidak menyesali lagi keputusan itu, Joong Ki-ya?"

Joong Ki tersenyum sebelum menjawab pertanyaan dari Hye Kyo. "Aku tidak menyesalinya lagi ketika aku terlibat di Descendants of The Sun. Untuk pertama kalinya aku merasa bahwa keputusanku untuk benar-benar berhenti menjadi atlit adalah keputusan yang paling benar yang pernah aku buat. Jika dulu aku masih berkeras untuk menjadi atlit seluncur es, aku tidak akan mungkin untuk menjadi seorang aktor dan bertemu dengan dirimu."

Hye Kyo merasa tersentuh dengan jawaban yang Joong Ki berikan. Padahal sebelumnya Joong Ki sudah bermain dengan beberapa lawan main wanita yang juga tidak kalah cantiknya. "Kau yakin tidak sedang merayuku kan?"

Joong Ki berhenti dari berseluncur. Ia kemudian sedikit menggeser tubuhnya untuk berhadapan dengan Hye Kyo. Kedua tangannya menggenggam erat tangan Hye Kyo dan kedua mata Joong Ki menatap lembut ke arah mata Hye Kyo. Berusaha memberikan jawaban bahwa ia tidak sedang merayu Hye Kyo dan ini adalah jawaban jujur yang ia berikan pada Hye Kyo. "Aku tidak sedang merayumu, Hye Kyo. Apa yang tadi kukatakan adalah benar," ucap Joong Ki mantap.

Mereka sudah selesai bermain seluncur es. Jam juga sudah menunjukkan pukul 11 malam yang mana sebentar lagi tengah malam. Akan tetapi sebelum mereka beranjak pergi dari arena seluncur es tersebut, Joong Ki meraih salah satu tangan Hye Kyo dan kembali memandang lekat-lekat ke arah Hye Kyo. Entah sudah berapa kali Joong Ki memandang Hye Kyo seperti itu yang selalu berhasil membuat jantung Hye Kyo berdebar lebih kencang dari biasanya.

"Pejamkan matamu sejenak," pinta Joong Ki.

"Huh?" tanya Hye Kyo tak mengerti.

"Pejamkan matamu sejenak, Song Hye Kyo," pinta Joong Ki kembali.

Hye Kyo tidak punya pilihan selain menuruti permintaan Joong Ki. Malam ini Joong Ki benar-benar membuat banyak kejutan untuk dirinya dan dengan meminta dirinya untuk memejamkan mata seperti ini membuat Hye Kyo menjadi penasaran. Hye Kyo masih memejamkan matanya ketika ia mendengar suara jentikan jari yang ia yakini adalah suara jentikan yang berasal dari Joong Ki.

"Buka matamu," pinta Joong Ki. Segera Hye Kyo membuka matanya kembali dan melihat banyaknya lampu yang bersinar yang membentuk tulisan Saranghae Song Hye Kyo. Hye Kyo memandang takjub kearah tulisan yang terbentuk dari lampu tersebut.

"Kau menyukainya?" tanya Joong Ki sembari tersenyum dan Hye Kyo menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan sebuah pelukan erat pada Joong Ki. "Aku anggap kau menyukainya," sambung Joong Ki dengan membalas pelukan Hye Kyo dan berkata "Aku mencintaimu, Song Hye Kyo."

Perasaan terharu kini memenuhi hati Hye Kyo. Bagaimana tidak, Joong Ki bukanlah sosok yang sering mengucapkan bahwa ia mencintai Hye Kyo. Daripada lewat kata-kata, Joong Ki lebih memilih untuk mengekspresikan perasaannya dengan perbuatan daripada dengan ucapan. Kejutan Joong Ki yang kali ini dia lakukan memang terlihat sederhana namun bagi Hye Kyo justru dari kesederhaan itulah yang membuatnya menjadi berkesan.

"Aku juga mencintaimu, Song Joong Ki," balas Hye Kyo yang tersenyum dalam pelukan Joong Ki. Begitu pula dengan Joong Ki yang tersenyum mendengar ucapan Hye Kyo dan semakin mempererat pelukannya pada Hye Kyo.

                                                                                    *Bersambung*

for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang